Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kerja Oximeter, Alat Ukur Saturasi Oksigen yang Banyak Digunakan Pasien Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
REPRO BIDIK LAYAR VIA wexnermedical.osu.edu
pulse oximeter
|
Editor: Maulana Ramadhan

KOMPAS.com - Oximeter menjadi alat kesehatan yang kini banyak digunakan oleh pasien Covid-19. Oximeter atau pulse oximetry (oximeter nadi) sendiri adalah alat yang berguna untuk mengukur saturasi oksigen atau tingkat oksigen dalam darah di tubuh.

Bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri, sangat disarankan untuk memiliki oximeter.

Hal itu itu karena pasien Covid-19 yang tengah isolasi mandiri perlu melakukan pengecekan saturasi oksigen secara berkala dan memantaunya guna mencegah kondisi yang fatal.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Informasi Bedakan Oximeter Asli dan Palsu

Oximeter akan menunjukkan angka saturasi oksigen atau tingkat oksigen dalam darah di tubuh. Caranya sangat mudah yakni cukup dipasang di ujung jari tanpa menimbulkan rasa sakit atau efek apa pun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadar saturasi oksigen normal

Sebelum memahami cara kerja oximeter, perlu diketahui bahwa sel darah merah mengandung hemoglobin yang membawa oksigen.

Ketika hemoglobin membawa oksigen, hemoglobin mengandung saturasi oksigen atau jenuh dengan oksigen. Pembuluh darah arteri dan vena membawa oksigen dalam jumlah berbeda.

Pembuluh darah vena yang membawa darah kaya oksigen ke dalam paru-paru dan menghembuskan karbon dioksida, normalnya hanya memiliki 75 persen hemoglobin yang jenuh dengan oksigen.

Kemudian darah dipompa jantung ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri. Di dalam arteri, 98 persen hemoglobin jenuh dengan oksigen.

Dalam keadaan normal atau kondisi sehat, angka batas minimal saturasi oksigen adalah 95 persen sehingga normalnya akan berada di kisaran angka 95-100 persen.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Primaya Hospital Pasar Kemis, Tangerang, dr Natalia Budisantoso, Sp.PD, FINASIM mengatakan, bila saturasi oksigen di bawah 95 persen, seseorang sudah akan kesulitan bernapas.

"Bila saturasi (oksigen) di bawah 95 persen, idealnya diberikan oksigenasi," kata Natalia kepada Kompas.com, Rabu (23/6/2021).

Oksigenasi atau terapi oksigen diberikan bagi pasien yang mengalami kesulitan mendapatkan cukup oksigen secara alami.

Baca juga: Panduan Melakukan Proning untuk Tingkatkan Saturasi Oksigen Pasien Covid-19

Cara kerja oximeter

Cara pakai oximeter nadi sangat sederhana yakni meletakkan ujung jari pada oximeter yang berbentuk seperti penjepit.

Tunggu beberapa saat, oximeter kemudian akan menampilkan angka-angka yang merupakan saturasi oksigen dan pengukuran detak jantung.

Dikutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), oximeter nadi terdiri dari sensor (atau probe) dan layar monitor. Sensor atau probe terletak di bagian yang dipasang di jari dan mendeteksi berapa persentase hemoglobin dalam aliran darah di jari.

Hasil pengukuran ini ditampilkan sebagai gelombang denyut nadi di monitor yang kemudian diterjemahkan sebagai angka saturasi oksigen.

 

Semua oximeter nadi memiliki probe yang dilengkapi dengan LED sinar merah. Ada dua lampu dalam sensor, satu lampu merah dan satu lampu inframerah.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengecek Oximeter Masih Berfungsi atau Tidak?

Oximeter mengukur seberapa banyak cahaya yang diserap oleh darah. Ini memberitahu kita berapa banyak oksigen yang terkandung di dalam darah.

Namun, kualitas bentuk gelombang dan kondisi individu harus dipertimbangkan. Faktor-faktor seperti suhu, gerakan, dan cat kuku dapat memengaruhi akurasi. S

eperti yang sudah disampaikan sebelumnya, tingkat saturasi oksigen yang dianggap normal bagi individu sehat adalah 95 persen.

Jika angka saturasi oksigen berada di bawah 94 persen sebaiknya segera menghubungi dokter atau petugas pelayanan kesehatan setempat.

(Sumber:Kompas.com/Gloria Stevyani Putri | Editor: Gloria Stevyani Putri)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi