Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika PPKM Darurat hingga Akhir Juli, IAKMI Khawatir Pandemi Tak Terkendali

Baca di App
Lihat Foto
SOPA Images via Getty Images
Seorang pria menangis di makam kerabatnya di lahan pemakaman penderita Covid-19 di TPU Rorotan Jakarta.
|
Editor: Maya Citra Rosa

KOMPAS.com - Kasus baru Covid-19 diprediksi akan terus mengalami kenaikan dalam jumlah yang besar.

Mengutip Kompas.com, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Herwawan Saputra mengungkap rekor kasus baru harian akan terus bertambah.

"Kalau ditanya apakah angka akan naik pada besok, lusa dan seterusnya, ini akan terus naik dan memecahkan rekor-rekor lagi," ujar Hermawan dalam diskusi daring pada Sabtu (17/7/2021).

Perhitungan tersebut berdasarkan pada jumlah kasus aktif Covid-19 yang sampai saat ini mencapai lebih dari 500.000 orang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia juga merujuk pada kasus suspek Covid-19 yang melebihi 220.000 kasus.

"Dan masih terus terjadi antrean mungkin di seluruh RS di Pulau Jawa. Ini yang menunjukkan situasi kita saat ini," jelasnya.

Baca juga: PPKM Darurat Terus Berjalan, Bagaimana Skenario Perpanjangan dan Evaluasi Kasus Covid-19?

Menurutnya kalau melihat angka-angka ini, maka PPKM darurat sama sekali belum mempengaruhi penurunan kasus.

"Kalau kita lihat angka-angka ini maka PPKM darurat sama sekali belum mempengaruhi penurunan kasus. Kalau kami lihat wajar dan memang pantas pemerintah harus perpanjang PPKM darurat," tegas Hermawan.

Dia mengungkapkan, beberapa pihak menyebutkan PPKM darurat telah efektif.

Namun, menurutnya hal itu baru dilihat dari variabel perilaku dan mobilitas. Misalnya, di DKI Jakarta bisa terjadi penurunan mobilitas hingga 30 sampai 40 persen.

"Tetapi itu bukan variabel epidemiologi. Variabel epidemiologi atau angka-angka statistiklah yang harus kita pahami sesuai kondisi yang ada," tambahnya.

Hermawan khawatir jika PPKM darurat ini diperpanjang hingga akhir juli 2021 tidak efektif untuk melandaikan kasus.

Bahkan pandemi berpotensi tidak bisa dikendalikan.

Baca juga: IAKMI Prediksi Penambahan Kasus Covid-19 Akan Terus Catat Rekor

Hal ini merujuk kepada kondisi penularan Covid-19 di Jawa dan luar Jawa yang sama-sama mengalami lonjakan kasus.

"Bila sampai akhir juli atau dua pekan ke depan PPKM darurat tidak efektif secara kaitannya dengan hasil yang menurunkan atau melandaikan kasus Covid-19, maka kita tak lagi mampu mengendalikan," ujarnya.

"Ini tak hanya Pulau Jawa, tapi kita dalam ancaman seluruh indonesia. Sebab, seluruh daerah di luar pulau jawa sekarang rata-rata sekitar 60-70 persen sudah zona merah semuanya," lanjutnya.

Kondisi itu, kata dia, terjadi di Sumatera, Kalimantan, kawasan Nusa Tenggara dan Sulawesi.

Terlebih, persebaran varian delta virus corona saat ini sudah hampir merata ke seluruh wilayah Indonesia.

Sehingga, menurut Hermawan PPKM darurat harus efektif mengendalikan kondisi penularan di Pulai Jawa dan Bali.Baca juga: IAKMI: Jika sampai Akhir Juli PPKM Darurat Tak Landaikan Kasus Covid-19, Pandemi Tak Mampu Dikendalikan

Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah memutuskan akan memperpanjang masa pemberlakukan PPKM darurat hingga akhir Juli 2021.

Hal itu disampaikan Muhadjir saat mengunjungi Hotel University Club UGM yang dijadikan shelter pasien COVID-19 di Yogyakarta, Jumat (16/7/2021).

"Tadi Rapat Kabinet terbatas yang saya ikuti waktu saya di Sukoharjo (Jateng) sudah diputuskan Bapak Presiden dilanjutkan sampai akhir Juli PPKM ini," kata Muhadjir seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (16/7/2021).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi