KOMPAS.com - Guna mengatasi pandemi corona dan menekan laju penyebaran virus SARS-CoV-2, pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli 2021.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, Presiden Joko Widodo telah memutuskan memperpanjang masa PPKM Darurat hingga akhir Juli 2021.
"Tadi Rapat Kabinet terbatas yang saya ikuti waktu saya di Sukoharjo (Jateng) sudah diputuskan Bapak Presiden dilanjutkan sampai akhir Juli PPKM ini," ujar Muhadjir dikutip dari Kompas.com, Jumat (16/7/2021).
Kendati demikian, keputusan memperpanjang PPKM Darurat ini juga memiliki banyak risiko seperti menyeimbangkan antara mendisiplinkan warga menaati protokol kesehatan sesuai standar PPKM dengan penyaluran bantuan sosial.
Baca juga: Mengenal Apa Itu PPKM Darurat dan Bedanya dengan PPKM Mikro
Lalu, apakah langkah PPKM Darurat saat ini dinilai efektif untuk mengendalikan penyebaran kasus corona di Indonesia?
Epidemiologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria Wiratama mengatakan, PPKM Darurat adalah kebijakan bagus namun implementasinya tidak bagus.
"Implementasinya tidak bagus karena setiap daerah beda-beda. Ada yang ketat, ada yang sedang, ada yang lemah implementasinya," ujar Bayu saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/7/2021).
Selain itu, ia menambahkan, faktor lain yang menjadikan PPKM Darurat dirasa kurang yakni mobilitas di dalam pemukiman kurang bisa ditekan.
"Tempat ibadah masih ada yang dibuka, akhirnya setelah PPKM malah (kasus) tetap naik. Jadi, bisa dibilang tidak efektif implementasinya," lanjut dia.
Menurut Bayu, cara agar PPKM Darurat menjadi efektif adalah harus ada kebijakan yang dijalankan dengan pengawasan yang ketat di semua daerah dan ditambah edukasi serta denda untuk yang melanggar prokes 3M.
Baca juga: Belum Dapat SMS? Ini Cara Unduh dan Cetak Sertifikat Vaksin Covid-19
Edukasi pencegahan penularan Covid-19
Selain itu, Bayu mengatakan bahwa edukasi yang perlu digencarkan kepada masyarakat, seperti edukasi terima tamu hingga terima kiriman paket dari jasa pengantaran barang.
Berikut rinciannya:
1. Terima tamu ke dalam rumah
Sebaiknya hindari menerima tamu di rumah, apabila tidak bisa maka lakukan tindakan preventif atau pencegahan.
Pencegahannya:
- Tuan rumah dan tamu wajib mengenakan masker ganda.
- Usahakan terima tamu di luar ruangan dengan tetap menjaga jarak
- Jika harus di dalam rumah pastikan ventilasi terbuka
- Tidak perlu memberikan jamuan makan dan minum
- Batasi durasi kunjungan karena semakin lama durasi akan semakin meningkatkan risiko tertular
Baca juga: Penambahan Kasus Covid-19 di Indonesia Peringkat 1 di Dunia, Disorot Media Asing
2. Olahraga bareng orang yang tidak serumah
Semisal diajak berolahraga bersama dengan tetangga atau orang yang tidak tinggal serumah dengan kita.
Pencegahannya:
- Gunakan masker ganda
- Olahraga di luar ruang lebih baik daripada dalam ruang
- Jika terpaksa olahraga dalam ruang, gunakan masker ganda selama sesi dan kurangi berbicara selama di dalam ruangan
- Jangan ada acara makan/minum bersama setelah olahraga
Baca juga: Viral, Video Bentrokan Pedagang Vs Aparat di Pasar Ngabul Jepara, Ini Faktanya
3. Asisten rumah tangga pulang pergi tanpa prokes ketat
Saat asisten rumah tangga pulang dan pergi tanpa prokes ketat, bisa dilakukan antisipasi.
Pencegahannya:
- Sebaiknya pertimbangkan untuk mempekerjakan ART yang menetap di dalam rumah, mobilitas ART pulang pergi membuatnya berisiko tinggi
- Jika ART tidak menetap di dalam rumah, pastikan pantau suhu dan kondisi setiap hari dan wajib memakai masker ganda ketika di dalam rumah
- Apabila ada lansia atau anak kecil di rumah, hindari interaksi intens dan dekat dengan ART pulang-pergi
Baca juga: Viral, Video Membuang Udara Kotor dari Paru-paru dengan Meniup Cairan Antiseptik Lewat Sedotan
4. Beribadah di rumah bersama orang yang tidak serumah
Apabila melakukan ibadah bersama orang yang tidak tinggal serumah, bisa melakukan antisipasi.
Pencegahan:
- Batasi jumlah orang yang hadir, agar bisa jaga jarak aman
- Gunakan masker ganda selama sesi ibadah
- Membawa perlengkapan ibadah masing-masing
- Tidak berbagi perlengkapan ibadah (Al Quran, roti komuni, dan lainnya)
- Perpendek durasi ibadah
- Hindari ibadah yang mengharuskan bernyanyi atau mengaji secara serempak
- Pastikan ventilasi terbuka
Baca juga: Vaksinasi Dosis Ketiga Sudah Dimulai, Bagaimana Prosedurnya?
5. Belanja di sekitar rumah
Ada juga upaya antisipasi ketika kita berbelanja di sekitar rumah.
Pencegahan:
- Gunakan masker ganda, walaupun hanya belanja di penjual sayur yang biasa lewat depan rumah
- Apabila harus ke toko/pasar dekat rumah, belanja di jam yang tidak lazim untuk menghindari ramainya pengunjung
- Siapkan daftar belanja dari rumah, sehingga waktu belanja lebih efisien dan cepat
Baca juga: Cara Melihat dan Unduh Sertifikat Vaksin Covid-19
6. Membiarkan anak-anak bermain dengan teman-temannya
Ketika orangtua membolehkan anaknya bermain dengan teman-temannya, maka perlu juga edukasi pencegahan penularan virus corona.
Pencegahannya:
- Pastikan anak dan teman-temannya menggunakan masker ganda selama waktu bermain
- Pastikan mereka tidak makan minum selama bermain
- Pastikan ventilasi terbuka
- Sebaiknya bermain outdoor atau di halaman rumah
- Batasi waktu bermain anak-anak tidak lebih dari 1 jam
Baca juga: Bisakah Jadwal Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Terlambat atau Dimajukan?
7. Terima kiriman paket atau makanan dari kurir
Guna meminimalkan pertemuan langsung dengan seseorang, maka beberapa orang memilih untuk memesan barang melalui aplikasi pengantaran.
Pencegahannya:
- Penerima paket atau makanan harus selalu menggunakan masker ganda
- Bersihkan paket sebelum dibawa masuk ke rumah, langsung pindahkan kiriman makanan ke wadah dalam rumah
Dari tips-tips edukasi tersebut, Bayu mengatakan bahwa poin utama yang perlu diperhatikan adalah saat seseorang berkunjung ke rumah teman atau saudara.
"Masyarakat masih suka lengah enggak pakai masker karena yakin aman, karena merasa kenal dekat dengan orang tersebut," imbuhnya.
Baca juga: 3 Juta Vaksin Moderna Tiba di Indonesia, Ditujukan untuk Siapa?