Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Banyak yang Tak Paham Varian Delta, Berikut Informasi Seputar Gejala hingga Pencegahannya

Baca di App
Lihat Foto
Dokumentasi Humas Kemenko Marves
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sambutan secara virtual dalam pembukaan UKM Jabar Paten, Jakarta, Sabtu (3/4/2021).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, menyinggung masih banyak yang tidak paham mengenai virus corona varian Delta.

Luhut yang juga Koordinator Pemberlakuan Perbatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali mengungkapkan hal itu ketika menanggapi isu perpanjangan PPKM Darurat Jawa-Bali beberapa waktu lalu.

"Kasus (Covid-19) meroket ini sudah kita duga mungkin terjadi tapi terus terang tidak kita duga secepat ini,' kata Luhut melalui kanal YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Kamis (15/7/2021).

"Tapi kembali lagi, pemahaman kita terhadap varian Delta ini banyak yang tidak paham betul," imbuhnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Luhut, saat ini lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta bukan hanya terjadi di Indonesia saja, beberapa negara lain pun mengalaminya.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Saat Terinfeksi Virus Corona Varian Delta?

Lantas, gejala apa saja yang ditimbulkan dari varian Delta ini?

Gejala virus corona varian Delta

Virus corona akan menyebabkan beberapa gejala seperti demam, batuk kering, sesak napas, kelelahan yang luar biasa, menggigil, atau ketidakmampuan untuk mencium atau merasakan.

Dilansir dari corona.jakarta.go.id, beberapa gejala tersebut kemungkinan masih dialami oleh orang yang terinfeksi varian Delta.

Namun, terdapat gejala-gejala tambahan yang dialami oleh penderita varian Delta, seperti di antaranya:

  1. Nyeri otot
  2. Sakit kepala
  3. Sakit tenggorokan
  4. Hidung tersumbat atau pilek
  5. Mual atau muntah
  6. Diare
  7. Sakit perut
  8. Kehilangan nafsu makan
  9. Gangguan pendengaran
  10. Pembekuan darah
  11. Gangren (kematian jaringan tubuh).

Baca juga: Viral, Video Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 Joget-joget di Pinggir Lubang Kuburan, Ini Kata Polisi

Seperti flu yang parah

Kebanyakan pasien yang terinfeksi varian ini membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, bahkan memerlukan bantuan oksigen.

Sementara itu, profesor epidemiologi genetika di King's College London, Tim Spector menyebut gejala yang timbul akibat infeksi virus varian Delta terasa seperti flu yang parah.

"Covid sekarang berbeda, dia lebih menyerupai flu yang parah. Orang-orang mungkin berpikir hanya mengalami flu musiman dan mereka tetap pergi ke pesta, kami pikir ini masalah," kata Tim.

Tim juga menjelaskan beberapa gejala yang paling banyak dilaporkan oleh penderita Covid-19 varian Delta, yaitu sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam.

Baca juga: Mengenal Apa Itu PPKM Darurat dan Bedanya dengan PPKM Mikro

Yang harus dilakukan

Sama seperti terinfeksi varian lain, penderita harus melaporkan hasil tes Covid-19 kepada otoritas terkait.

Setelah itu, lakukan isolasi mandiri (isoman) sesegera mungkin.

Jika tak bergejala dapat melakukan isoman di rumah atau fasilitas isolasi pemerintah.

  • Gejala ringan: Anda dapat melakukan isoman di fasilitas isolasi pemerintah atau rumah bagi yang memenuhi persyaratan.
  • Gejala sedang: Anda dapat melakukan isolasi mandiri di rumah dan berobat di rumah sakit lapanga, rumah sakit yang ditunjuk Covid-19, rumah sakit non rujukan, dan rumah sakit rujukan.
  • Gejala berat hingga kondisi kritis: diperlukan perawatan secara medis di HCU/ICU rumah sakit rujukan.

Selama melakukan isolasi diri atau mendapatkan perawatan medis, seseorang yang terinfeksi corona harus selalu memakai masker, menjaga jarak dengan orang lain, mencuci tangan, menggunakan alat makan sendiri, membersihkan kamar secara rutin, dan menghindari kontak dengan benda yang sering disentuh atau permukaan.

Tak hanya itu, informasikan hasil tes kepada orang-orang yang melakukan kontak dekat setidaknya dua minggu terakhir.

Baca juga: Penambahan Kasus Covid-19 di Indonesia Peringkat 1 di Dunia, Disorot Media Asing

Cara mencegah terinfeksi varian Delta

Seiring dengan semakin tingginya tingkat penularan varian Delta, diperlukan protokol kesehatan yang lebih ketat untuk melindungi kita dari virus tersebut.

Salah satu hal yang dianjurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah double-masking atau memakai dua masker.

Ini dilakukan dengan memakai masker medis dan menutupinya dengan masker kain.

Mengenakan dua masker secara bersamaan akan memberi perlindungan optimal 85 persen dari virus corona.

Selain itu, harus tetap menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari keramaian, dan mengurangi mobilitas.

Baca juga: Varian Delta Dapat Menular Hanya Berpapasan 5-10 Detik, Apakah 3M Masih Cukup?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Varian Virus Corona Delta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi