Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Perbedaan Vaksin Sinopharm dan Sinovac

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Steve Heap
Ilustrasi vaksin Sinopharm yang diproduksi perusahaan farmasi China.
|
Editor: Muhamad Syahrial

KOMPAS.com - Sinopharm dan Sinovac adalah dua vaksin yang telah digunakan di Indonesia. Keduanya dibuat oleh perusahaan farmasi asal China dan telah mendapatkan izin penggunaan untuk vaksinasi Covid-19.

BIBP adalah vaksin yang dibuat oleh Sinopharm China National Pharmaceutical, sedangkan GroupSinovac-CoronaVac adalah vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac China National Pharmaceutical Group.

Baik Sinopharm maupun Sinovac, keduanya sama-sama menggunakan virus yang telah dimatikan menggunakan proses kimiawi. Virus yang telah dimatikan ini tidak akan membuat orang yang divaksinasi terinfeksi Covid-19.

Meski telah dimatikan, materi genetik virus masih akan terdeteksi oleh sistem imun, sehingga antibodi akan membentuk pertahanan SARS-CoV-2.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan tetapi, untuk membangun sistem imun jangka panjang, individu yang divaksinasi harus menerima beberapa dosis.

Baca juga: Simak Perbedaan Vaksin Sinovac dan Sinopharm

Di antara kesamaan tersebut, terdapat beberapa perbedaan antara vaksin Sinopharm dan Sinovac.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (13/7/2021), berikut ini beberapa perbedaan vaksin Sinopharm dan Sinovac.

1. Usia penerima vaksin

Perbedaan pertama antara vaksin Sinopharm dan Sinovac adalah usia penerima vaksin. Sinopharm baru boleh diterima oleh orang berusia di atas 18 tahun, sedangkan Sinovac sudah boleh diberikan kepada orang berusia di atas 12 tahun.

Keduanya tetap direkomendasikan untuk orang yang memiliki komorbid untuk mencegah gejala berat dan kritis bila terinfeksi Covid-19. Begitu juga untuk kelompok rentan, seperti pasien HIV, immunocompromised, dan ibu menyusui.

Akan tetapi, vaksin Sinopharm belum dibolehkan untuk ibu hamil, sedangkan vaksin Sinovac sudah disetujui karena aman untuk ibu hamil.

Baca juga: Indonesia Bakal Terima 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer, Ditujukan untuk Siapa?

2. Efikasi vaksin

Berdasarkan hasil uji klinis, dua dosis vaksin Sinopharm memiliki efikasi sebesar 79 persen dalam melawan simptomatik Covid-19. Antibodi akan terbentuk pada 14 hari setelah menerima dosis kedua vaksin.

Sementara vaksin Sinovac memiliki efikasi berbeda pada setiap negara. Misalnya saja di Brazil, efikasi vaksin Sinovac sebesar 51 persen pada 14 hari setelah menerima dosis kedua. Sedangkan di Indonesia, efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen.

3. Dosis vaksin

Kedua jenis vaksin asal China tersebut memang sama-sama diberikan dalam dua dosis.

Vaksin Sinopharm akan diberikan sebanyak 0,5 mililiter setiap dosis, dan jarak antar dosisnya sekitar 3-4 minggu. Sedangkan vaksin Sinovac, jarak antara dosis pertama dan dosis kedua adalah 2-4 minggu dengan takaran 0,5 mililiter per dosis yang diinjeksikan intramuskular.

Sumber: KOMPAS.com (Nadia Faradiba)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Kompas.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi