KOMPAS.com - Pemerintah, melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menambah dan memperpanjang bantuan kepada warga selama pandemi Covid-19.
Bantuan tersebut di antaranya bansos tunai Rp 300.000, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, diskon listrik, Kartu Prakerja hingga subsidi kuota.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers evaluasi pelaksanaan PPKM darurat, Sabtu (17/7/2021).
Baca juga: Pemerintah Beri Tambahan Bansos Rp 39,9 Triliun, Ini Rinciannya
Berikut ini beberapa bantuan yang akan diperpanjang hingga Desember 2021:
Diskon listrik
Pemerintah memastikan akan memperpanjang diskon subsidi listrik hingga akhir tahun.
Bagi pelanggan golongan rumah tangga dengan daya 450 VA, akan mendapat diskon 50 persen. Sementara, rumah tangga dengan daya 900 VA akan mendapat diskon 25 persen.
Diskon listrik ini akan diperpanjang hingga Desember 2021.
"Kami akan menambah dan memperpanjang diskon listrik yang harusnya selesai bulan September, untuk 32,6 juta pelanggan," kata Sri Mulyani.
Adapun alokasi sejauh ini sebanyak Rp 7,58 triliun. Anggaran akan ditambah sebanyak Rp 1,91 triliun sehingga total anggarannya mencapai Rp 9,49 triliun.
Baca juga: Rincian Diskon Listrik yang Diperpanjang dan Cara Mengeceknya Secara Online
Biaya abonemen
Perpanjangan dan penambahan anggaran juga akan diberikan pada rekening minimum biaya beban atau abonemen.
Biaya beban atau abonemen tagihan listrik selama pandemi Covid-19 akan diperingan.
"Ini biasanya sangat diminta oleh dunia usaha kecil menengah, untuk 1,14 juta pelanggan yang selama ini kita alokasikan," tutur Sri Mulyani.
Alokasi yang awalnya hanya sampai September 2021, maka akan diperpanjang sampai Desember 2021.
Adapun alokasi sejauh ini sebanyak Rp 1,69 triliun. Anggaran akan ditambah sebanyak Rp 0,42 triliun sehingga total anggarannya mencapai Rp 2,11 triliun.
Prakerja
Bantuan juga diberikan bagi mereka yang belum bekerja atau kehilangan pekerjaan karena pandemi, melalui program Kartu Prakerja.
"Kami akan tambahkan Rp 10 triliun lagi, sehingga program Prakerja tadi bisa menambah pesertanya dengan tambahan 2,8 juta peserta," kata Sri Mulyani.
Adapun alokasi sejauh ini sebanyak Rp 20 triliun, yang diperuntukkan bagi 5,6 juta penerima Kartu Prakerja.
Dengan tambahan tersebut, total anggaran Prakerja sepanjang 2021 mencapai Rp 30 triliun yang diperuntukkan bagi 8,4 juta penerima.
"Berdasarkan survei, Prakerja ini cukup membantu bagi para pencari kerja atau yang terkena PHK," imbuh dia.
Baca juga: 95 Persen Peserta Prakerja Gunakan Insentif untuk Kebutuhan Pangan
Subsidi kuota belajar
"Untuk subsidi kuota, kami juga akan dan sudah mengalokasikan agar ini diperpanjang sampai Desember," kata Sri Mulyani.
Setelah peserta didik selsai libur tahun ajaran baru, maka kegiatan belajar mengajar akan dimulai kembali. Selama belajar-mengajar dari rumah, peserta didik dan tenaga pendidik akan mendapatkan subsidi kuota.
Bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama, subsidi kuota akan diberikan bagi 38,1 juta siswa dan tenaga pendidik.
Adapun alokasi sebelumnya diberikan sebanyak Rp 3 triliun.
Anggaran akan ditambah sampai Rp 5,54 triliun. Sehingga, total anggaran subsidi kuota akan mencapai Rp 8,53 triliun.
Baca juga: Cara Menghemat Kuota Internet Saat Anak Sedang PJJ dengan Google Meet
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.