Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Tes Swab Antigen Covid-19 Sendiri, Ini Penjelasan Dokter

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Cryptographer
Ilustrasi tes Covid-19 menggunakan tes swab antigen atau tes PCR yang bisa dilakukan saat curiga terpapar Covid-19.
|
Editor: Maulana Ramadhan

KOMPAS.com - Tes swab antigen merupakan salah satu metode untuk mendeteksi adanya infeksi Covid-19 pada tubuh.

Meski tingkat akurasinya tidak setinggi swab PCR, tes swab antigen masih cukup efisien sebagai tes awal untuk mendeteksi infeksi Covid-19.

Namun belakangan, tes swab antigen sendiri mulai marak ditemui. Padahal, tes Covid-19 yang dilakukan dengan mengusap bagian dalam rongga hidung ini berisiko, terutama jika bukan dilakukan oleh tenaga ahli.

Baca juga: Selesai Isolasi Mandiri, Apakah Perlu Tes Swab PCR Lagi?

Melansir Kompas Sains, dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bhakti Wara, dr. Nafiandi, Sp.PK mengatakan, swab antigen adalah suatu pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenaga kesehatan dimaksud yakni analis kesehatan yang bertugas di bawah pengawasan dokter spesialis patologi klinik.

"Karena proses pengambilan sampelnya memerlukan pengetahuan secara anatomi sampai sejauh mana swab itu masukkan ke dalam hidung, tujuannya untuk memastikan sampelnya benar," kata dr Nafiandi saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/7/2021).

Tidak hanya itu, tenaga kesehatan tersebut juga harus mengantongi surat tanda registrasi (STR) dan izin praktek.

Baca juga: Bahaya Tes Swab Antigen Sendiri, Negatif Palsu hingga Pendarahan Hidung

Menurutnya, pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi atau tenaga kesehatan memiliki risiko yang berbahaya.

Salah satunya kesalahan pengambilan sampel, akibatnya hasil tes Covid-19 yang keluar bisa salah juga.

Bukan itu saja, pengambilan sampel tes Covid-19 melalui swab antigen sendiri, kata dr Nafiandi, juga berpotensi mengarah pada hasil tes negatif palsu.

"Artinya, sebenarnya orang tersebut ada Covid-19, tetapi pemeriksaan swab yang dilakukannya tidak benar, yang mengakibatkan hasil tes swab antigen menjadi negatif," ungkap dr Nafiandi.

Jika hal itu terjadi, orang tersebut akan menganggap dirinya tidak terkena Covid-19, sehingga dia berpotensi melakukan kontak dengan banyak orang, yang kemudian menyebabkan penularan virus corona.

Bisa sebabkan cedera hidung

Risiko berbahaya yang diakibatkan tes swab antigen sendiri bukan hanya soal hasil. Dr Nafiandi mengungkapkan, tes swab antigen yang dilakukan bukan oleh ahlinya dapat berpotensi menyebabkan cedera pada hidung.

Sebab, seperti disebutkan sebelumnya, pengambil sampel harus memahami betul anatomi lubang hidung dengan baik.

"Karena tidak mengetahui secara anatomi tentang lubang hidung dan sampai sedalam apa swab-nya (harus) dimasukkan, serta hasil yang (bisa) negatif palsu," jelas dr Nafiandi.

Cedera hidung yang bisa terjadi jika melakukan swab antigen Covid-19 sendiri, yakni dapat menyebabkan iritasi pada rongga hidung. Bahkan, dapat saja kapas (dacron) pada alat swab antigen tertinggal di dalam rongga hidung.

"Cedera lainnya yang bisa dialami juga seperti sakit berlebihan karena cara memasukkan alat swab antigen tidak benar," imbuh dr Nafiandi.

Baca juga: Jangan Sembarangan Tes Swab Antigen Covid-19 Sendiri, Kenali Bahayanya

(Sumber:Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas | Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi