Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Berharap Nobel untuk Sarah Gilbert, Ilmuwan di Balik Vaksin AstraZeneca

Baca di App
Lihat Foto
UNIVERSITY OF OXFORD
Sarah Gilbert, salah satu ilmuwan pencipta vaksin AstraZeneca.
Editor: Heru Margianto

SUNGGUH suatu hadiah fakta sangat membanggakan bagi saya sebagai warga Indonesia bahwa seorang pemuda Indonesia, ilmuwan bioteknologi alumnus ITB, DR Indra Rudiansyah tergabung di dalam tim pengembangan vaksin AstraZeneca di bawah pimpinan Prof Sarah Gilbert di universitas Oxford, Inggris.

Istimewa

Banyak pihak mengembangkan vaksin Corona namun Prof Sarah Gilbert menjadi istimewa karena menolak hak paten atas mahakarya vaksin AstraZeneca.

Sambutan standing ovation oleh hadirin upacara pembukaan laga tenis Wimbledon dipersembahkan bukan tokoh olahraga tenis tetapi penemu vaksin AstraZeneca merupakan bukti tak terbantahkan bahwa masyarakat global sangat menghormati dan menghargai bukan terbatas hanya sebagai mahakarya sains namun juga sebagai mahakarya kemanusiaan.

Baca juga: Sarah Gilbert, Penemu AstraZeneca, Dapat Standing Ovation di Wimbledon

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

 

Penghargaan serta penghormatan memang layak dianugerahkan kepada Prof Sarah Gilbert yang telah ikhlas melepaskan hak paten terhadap vaksin AstraZeneca demi menyelamatkan tak terhitung nyawa para kotban virus Corona.

Ikhlas melepaskan hak paten terhadap vaksin yang sedang amat sangat terlalu dibutuhkan oleh umat manusia di planet bumi jelas merupakan sesuatu yang langka apalagi pada masa semangat bisnis industri farmasi sedang menggelora selaras dengan sukma kapitalisme dan invidualisme yang lebih mengutamakan profit bagi segelintir manusia ketimbang benefit bagi seluruh umat manusia.

Baca juga: 5 Hal Inspiratif dari Sarah Gilbert, Ilmuwan Penemu Vaksin AstraZeneca

Nobel

Saya teringat fakta sejarah pada 1991 Aung San Syu Ki memperoleh anugerah Nobel untuk perdamaian. Menarik menyandingkan Aung San Syu Ki dengan Sarah Gilbert dalam keterkaitan dengan Universitas Oxford.

Aung San Syu Ki memperoleh anugerah Nobel berkat dukungan perjuangan suaminya yang profesor di Universitas Oxford. Suami Syu Ki menominasikan istrinya ke dewan penilai Nobel maka bukanlah sesuatu yang mustahil apabila para profesor dan mahasiswa Universitas Oxford bersatupadu dalam berjuang agar Sarah Gilbert yang kebetulan profesor virologi di Universitas Oxford untuk memperoleh anugerah Nobel .

Jasa

Dalam hal jasa mungkin Aung San Syu Ki memang berjasa untuk masyarakat Myanmar dalam menghadapi junta Militer di Myanmar namun Sarah Gilbert bukan hanya berjasa bagi masyarakat Inggris tetapi bagi umat manusia di seluruh pelosok dunia dalam menghadapi virus Cirona. Sementara jasa Aung San Syu Ki bersifat politis maka Sarah Gilbert bersifat kemanusiaan.

Insya Allah, para anggota dewan Nobel berkenan menganugerahkan Nobel kepada Sarah Gilbert.

Layak diyakini bahwa anugerah Nobel bagi Sarah Gilbert akan memperoleh dukungan masyarakat dunia tidak kalah bahkan lebih banyak ketimbang Aung San Syu Ki.

Insya Allah, Universitas Oxford berkenan memprakarsai gerakan menghimpun tanda tangan digital sebagai petisi global mendukung Prof Sarah Gilbert menerima anugerah Nobel. Saya siap ikut menerakan tandatangan saya agar Prof Sarah Gilbert memeroleh anugerah Nobel!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi