Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang di Jerman, Apa Saja yang Menjadi Penyebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/CHRISTOPH REICHWEIN
Sebuah foto yang diambil dengan drone menunjukkan kehancuran akibat banjir Sungai Ahr di desa Eifel Schuld, Jerman barat, Kamis, 15 Juli 2021.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Bencana banjir terjadi hampir di sejumlah negara di Eropa Barat termasuk Jerman.

Dikutip dari Al Jazeera, bahkan banjir disebutkan melanda hampir setengah dari negara Jerman.

Sementara itu, BBC melaporkan, banjir Eropa Barat ini mengakibatkan ratusan orang tewas, terbanyak di Jerman dan Belgia. 

Selain kedua negara tersebut, Belanda, Luksemburg maupun Swiss juga ikut terdampak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Video Dahsyatnya Banjir Eropa: Mobil Hanyut, 183 Orang Tewas, Ribuan Hilang

Korban terus bertambah

Kanselir Jerman Angela Merkel menggambarkan banjir yang melanda sebagian negaranya sebagai sesuatu yang nyata dan mengerikan.

Sebab sampai dengan Minggu (18/7/2021) korban bertambah hingga total korban tewas di Jerman saja mencapai 157 orang.

“Ini menakutkan,” ujar Merkel kepada rakyat negara bagian Rhineland-Palatinate yang terkena dampak banjir paling parah.

Namun dirinya mengatakan bahwa Jerman merupakan negara yang kuat.

“Kami akan melawan kekuatan alam ini, dalam jangka pendek, tetapi juga dalam jangka menengah dan panjang,” ujarnya.

Baca juga: Lihat Dampak Banjir, Angela Merkel: “Untungnya Jerman Dapat Mengelola Ini secara Finansial”

Lantas apa penyebab dari banjir yang terjadi di Jerman?

Perubahan iklim

Terdapat sejumlah faktor yang diduga melatarbelakangi terjadinya banjir di Jerman dan juga sejumlah negara Eropa lain tersebut.

Dikutip dari APNews, para ilmuwan iklim mengatakan ada hubungan antara cuaca ekstrem dan pemanasan global.

Meski belum bisa dipastikan banjir akibat perubahan iklim namun mereka meyakini bahwa perubahan iklim telah memberikan sumbangsih pada perburukan cuaca ekstrem yang terjadi.

"Ada hubungan yang jelas antara curah hujan ekstrem yang terjadi dan perubahan iklim," kata Wim Thiery, seorang profesor di Universitas Brussels, Jumat (16/7/2021).

Baca juga: Tak Hanya Pemanasan Global, Ini 5 Penyebab Banjir Eropa 2021 Sangat Parah

Sementara itu, Stefan Rahmstorf, Profesor Fisika Laut di Universitas Potsdam sebelumnya juga menilai perubahan iklim juga berdampak pada panas yang luar biasa yang baru-baru ini dirasakan wilayah AS dan Kanada.

“Semua itu, adalah akibat krisis iklim, kita hanya akan melihat peristiwa cuaca ekstrem,” ujarnya.

Sementara Kepala Kabinet Komisi Eropa, Diederik Samson juga menilai banjir akibat perubahan iklim.

“Orang-orang hanyut di Jerman dan Belgia dan Belanda juga. Kita mengalami perubahan iklim. Beberapa tahun lalu, Anda harus menunjuk ke suatu titik di masa depan atau jauh di planet ini untuk berbicara tentang perubahan iklim. Itu terjadi sekarang, di sini,” ujarnya.

Kenaikan suhu

Para ilmuwan juga menunjuk pada dua hal spesifik yang berkontribusi pada bencana yang terjadi. Salah satunya yaitu adanya kenaikan suhu.

Padahal 1 derajat celcius udara akan menyerap 7 persen lebih banyak kelembapan yang mengakibatkan tertahannya air lebih lama yang bisa mengakibatkan kekeringan.

nNamun juga menyebabkan peningkatan curah hujan yang lebat dan masif saat tahanan air itu dilepaskan.

Adapun faktor penentu lain adalah adanya kecenderungan badai di satu tempat lebih lama dari biasanya sehingga jumlah hujan yang turun akan meningkat.

"Kita harus cepat, kita harus mempercepat perang melawan perubahan iklim," ujar Merkel.

Baca juga: Mengenal Delta Works, Cara Belanda Mengatasi Banjir

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi