KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.
Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (21/7/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 192.203.742 (192 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 174.909.966 (174 juta) pasien telah sembuh, dan 4.124.098 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 13.169.678 dengan rincian 13.087.818 pasien dengan kondisi ringan dan 81.860 dalam kondisi serius.
Baca juga: [POPULER TREN] Hoaks Covid-19 Merenggut Nyawa Papaku... | Masak Daging Kurban, Cuci Dulu atau Tidak?
5 negara kasus terbanyak
Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:
- Amerika Serikat: 35.076.946 kasus, 625,244 orang meninggal, total sembuh 29.434.099
- India: 31.215.142 kasus, 418.511 orang meninggal, total sembuh 30.383.001
- Brasil: 19.419.741 kasus, 544.302 orang meninggal, total sembuh 18.124.621
- Rusia: 6.006.536 kasus, 149.922 orang meninggal, total sembuh 5.382.213
- Perancis: 5.890.062 kasus, 111.525 orang meninggal, total sembuh 5.663.809.
Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi wilayah tersebut.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Saat Terinfeksi Virus Corona Varian Delta?
Indonesia
Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.
Hingga Selasa (20/7/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 38.325. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 2.950.058 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah Indonesia melaporkan adanya penambahan sebanyak 29.791 orang.
Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 2.323.666 orang.
Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 1.280 orang.
Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 76.200 orang.
Baca juga: Kisah Helmi, Hoaks Covid-19 yang Merenggut Nyawa Papaku...
Tunisia
Perdana Menteri Tunisia Hichem Mechichi memecat Menteri Kesehatan Faouzi Mehdi di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di negara Afrika Utara itu.
Mechichi mengumumkan pemecatan Mehdi dalam sebuah pernyataan singkat. Posisi Faouzi Mehdi akan digantikan sementara oleh Menteri Sosial Tunisia Mohamed Trabelsi.
Mehdi telah memprakarsai pembukaan stasiun vaksinasi untuk seluruh warga Tunisia berusia di atas 18 tahun, yang berakibat terjadinya desak-desakan dan kerumunan karena antusiasme warga untuk divaksin.
Akhirnya pemerintah Tunisia membatasi hanya warga di atas 40 tahun yang boleh divaksin, sebagaimana diberitakan Al Jazeera, Selasa (20/7/2021).
Menurut kementerian kesehatan (kemenkes) Tunisia, pada awal Juli ini sistem kesehatan mengalami kolaps yang diakibatkan oleh banyaknya kasus Covid-19.
Baca juga: Ramai soal Sejarah Pandemi Mematikan di Dunia dari Wabah Antonine hingga Covid-19
Arab Saudi
Arab Saudi akan mengizinkan warga penerima dua dosis vaksin Covid-19 bepergian ke luar negeri mulai 9 Agustus 2021, seperti dilansir Saudi Press Agency.
Keputusan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi muncul sebagai bagian dari langkah pencegahan melawan Covid-19 beserta varian barunya.
Keputusan itu tidak berlaku bagi anak di bawah umur 12 tahun yang semestinya memiliki polis asuransi kesehatan yang valid, yang disetujui oleh Bank Sentral Saudi (SAMA) sebagai pihak penanggung risiko Covid-19.
Warga penyintas Covid-19 dalam waktu kurang dari enam bulan, dan mereka yang sembuh dan menerima satu dosis vaksin juga dikecualikan dari keputusan tersebut.
Arab Saudi menghapus larangan perjalanan bagi warga negara pada 17 Mei setelah terjadi penurunan kasus Covid-19 yang signifikan.
Larangan itu dicabut sesudah lebih dari setahun diterapkan sebagai bagian dari serangkaian langkah penanganan wabah Covid-19.
Baca juga: UPDATE: Bagaimana Situasi Terkini Pelaksanaan Ibadah Haji di Arab Saudi?
Jepang
Raksasa farmasi Swiss, Roche mengatakan pada Selasa (20/7/2021) bahwa Jepang telah menjadi negara pertama yang sepenuhnya menyetujui pengobatan antibodi Ronapreve untuk pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang.
Dilansir dari Channel News Asia, persetujuan itu didasarkan pada uji coba fase 3 yang menemukan bahwa koktail antibodi secara signifikan mengurangi kemungkinan pasien Covid-19 gejala ringan atau sedang berkembang menjadi penyakit serius yang menyebabkan rawat inap atau kematian.
Ronapreve sendiri dikembangkan atas kerjasama Roche dengan perusahaan biotek Amerika Serikat (AS) Regeneron.
Pihak Roche menjelaskan, kementerian kesehatan, tenaga kerja dan kesejahteraan Jepang telah menyetujui penggunaan Ronapreve tersebut.
Lebih lanjut Roche mengatakan, uji coba fase 3 Ronapreve telah menunjukkan bahwa pasien berisiko tinggi yang tidak dirawat di rumah sakit yang diobati dengan obat tersebut mengalami penurunan 70 persen dalam rawat inap dan kematian.
Baca juga: Situasi Corona di Indonesia Memburuk, Jepang Siapkan Evakuasi Warganya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.