Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Penumpang Terjebak Banjir di Kereta Bawah Tanah China, Bagaimana Ceritanya?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/NOEL CELIS
Banjir yang terjadi di Zhengzhou, China, 22 Juli 2021.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Banjir bandang melanda Provinsi Henan, China, pada Selasa (20/7/2021).

Di media sosial, sejumlah netizen membagikan video yang memperlihatkan banjir bandang  masuk ke dalam kereta bawah tanah. Ketinggian airnya mencapai dada orang dewasa.

Unggahan-unggahan tersebut dibagikan oleh warganet, termasuk warganet Indonesia. Salah satunya dibagikan oleh @dhia_alazmiborhan.

“Ya Allah.. tgk pun dah sesak nafas. Tenangnya mereka penumpang tren terperangkap dalam banjir China,” demikian tulisnya.

Unggahan itu telah disukai lebih dari 2.605 pengguna dan dikomentari lebih dari 148 kali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Twit Peserta CPNS 2021 Gunakan Meterai Hasil Download dari Google Saat Pendaftaran

Bagaimana peristiwa banjir yang terjadi di sana?

Dikutip dari SCMP, banjir bandang yang mengakibatkan penumpang kereta bawah tanah terjebak tersebut terjadi pada Selasa di Zhengzhou, ibu kota Henan.

Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur sejak Sabtu (17/7/2021). Daerah yang paling terdampak adalah jalur 5 kereta bawah tanah.

Banyak orang-orang terjebak dalam kereta selama berjam-jam menunggu diselamatkan saat air terus naik setinggi dada. Sementara, air di luar kereta telah mencapai ketinggian di atas kepala.

Seorang pembawa acara program CCTV yang saat itu terjebak juga mengirimkan permohonan bantuan melalui media sosial.

“Semua unit penyelamat darurat dan petugas pemadam kebakaran, tolong datang selamatkan kami. Kami terjebak di terowongan Jalur 5. Tolong bantu sebarkan pesan ini. Air di dalam kereta setinggi dada. Saya tidak bisa lagi berbicara, tolong bantu! SOS,” tulisnya.

Ia kemudian melanjutkan unggahannya dengan menginformasikan ada ratusan orang berharap bisa bertahan hidup.

Si pembawa acara dan para penumpang lain akhirnya diselamatkan pada pukul 20.50 waktu setempat.

Penumpang lain menceritakan ketakutannya saat air mulai masuk ke kereta.

“Orang-orang menangis di sekitar saya,” ujar dia.

Ia mengatakan, untungnya ada seorang perempuan yang berhasil meminta bantuan dengan memberitahu tim penyelamat mengenai kondisi di dalam kereta.

“Namun momen terburuk terjadi sekitar jam 9 malam ketika ketinggian air di luar jendela kereta lebih tinggi. Saat kami melihat ke arah ekor kereta, sebagian besar kompartemen sudah benar-benar terendam air,” ujarnya.

Menurut dia, di dalam kereta itu ada anak-anak, wanita hamil, dan orang tua.

Suasana sangat mencekam seolah harapan sudah hampir habis. Orang-orang bahkan sampai terengah-engah, muntah, kelelahan, dan basah kuyup terendam air selama berjam-jam. 

Penumpang lain di jalur 1 mengisahkan, mereka terjebak saat pintu keluar stasiun diblokir.

“Air deras mulai tumpah saat kami akan mendekati stasiun Zhengzhou Timur, sehingga kereta tidak berhenti dan terus maju. Di tengah jalan, kereta berhenti dan mulai mundur ke stasiun sebelumnya dan disanalah kami terjebak,” ujar penumpang itu.

Mengutip Reuters, jumlah korban setidaknya 25 orang. Dari jumlah itu, 12 di antaranya adalah penumpang kereta bawah tanah.

Akibat banjir bandang, sebanyak 200.000 orang di Zhengshou mengungsi.

Pemerintah Zhengzhou menyebutkan, mereka telah menyelamatkan lebih dari 500 penumpang kereta dan layanan kereta telah dihentikan sejak pukul 18.00 waktu setempat.

Hujan menghentikan layanan bus di kota berpenduduk 12 juta orang itu, demikian kata seorang warga bermarga Guo, yang harus bermalam di kantornya.

"Itulah mengapa banyak orang naik kereta bawah tanah, dan tragedi itu terjadi," kata Guo kepada Reuters.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi