Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Kopi Dulu atau Suplemen Vitamin: Mana yang Benar?

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY/COCOPARISIENNE
Ilustrasi kopi.
|
Editor: Artika Rachmi Farmita

KOMPAS.com - Minum kopi di pagi hari sudah menjadi ritual sebelum memulai aktivitas bagi sebagian orang, namun terkadang menimbulkan dilema ketika ingin mengkonsumsi suplemen vitamin.

Seperti minum susu, masih banyak dari kita yang bingung manakah yang benar untuk dikonsumsi terlebih dahulu: kopi atau vitamin?

Berbagai penelitian menunjukkan segunung manfaat kopi bagi kesehatan tubuh kita. Konsumsi kopi dapat mengurangi risiko tumor otak hingga stroke iskemik.

Kopi—atau hanya kafein saja—juga telah terbukti meningkatkan memori jangka panjang dan mengurangi peroksidasi lipid di otak orang lanjut usia.

Selain itu, minum kopi dapat membantu mengimbangi kerusakan hati yang disebabkan oleh konsumsi berlebihan makanan dan alkohol tertentu. Para ahli merekomendasikan satu hingga dua cangkir sehari agar kopi bermanfaat untuk kesehatan hati.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun di balik segala kelebihannya, kopi memiliki beberapa efek samping yang perlu diwaspadai pula.

Baca juga: Mengenal Manfaat Kopi untuk Organ Hati

Bisa ganggu penyerapan vitamin dan mineral tertentu

Setiap minuman atau makanan yang mengandung kafein seperti kopi, teh, coklat dan beberapa soda dapat menghambat penyerapan vitamin dan mineral. Termasuk meningkatkan ekskresi zat-zat tersebut dari tubuh.

Pertanyaannya; lalu apa manfaat vitamin?

Vitamin dan mineral adalah “mikronutrien” yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil namun tetap. Tubuh Anda tidak dapat membuat sebagian besar zat gizi mikro, jadi Anda harus mendapatkannya di sumber lain.

Vitamin adalah zat alami yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan. Ada dua jenis vitamin: yang larut dalam air dan larut dalam lemak.

Vitamin yang larut dalam air mudah diserap oleh tubuh Anda.

Tidak seperti vitamin yang larut dalam lemak, mereka tidak harus diserap menggunakan asam empedu (cairan yang digunakan untuk mencerna lemak). Tubuh Anda tidak menyimpan sejumlah besar vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam air yang tidak Anda butuhkan dikeluarkan oleh ginjal Anda dan keluar melalui urin Anda

Tubuh Anda harus menggunakan asam empedu untuk menyerap vitamin yang larut dalam lemak. Setelah vitamin ini diserap, tubuh Anda menyimpannya dalam lemak tubuh. Saat Anda membutuhkannya, tubuh Anda mengeluarkannya dari penyimpanan untuk digunakan.

Baca juga: 8 Aturan Minum Suplemen Vitamin dan Mineral yang Perlu Diperhatikan

Berikut adalah beberapa vitamin yang larut dalam air:

Vitamin C, biotin dan tujuh vitamin B - thiamin (B-1), riboflavin (B-2), niacin (B-3), asam pantotenat (B-5), pyridoxine (B -6), asam folat (B-9) dan cobalamin (B-12).

Berikut adalah beberapa vitamin yang larut dalam lemak:

A, D, E atau K.

Memang secara umum, tidak ada larangan mutlak mengkonsumsi suplemen dengan kandungan di atas berdekatan dengan minuman berkafein, termasuk juga kopi.

Hanya saja, pada orang yang sensitif, tindakan ini berisiko memicu peningkatan asam lambung sehingga membuat kembung, mual, perih di ulu hati, muntah-muntah, diare, dan banyak lagi sensasi tidak nyaman lainnya.

Haruskah Mengurangi Asupan Kopi?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi dan kafein tidak terkait dengan kekurangan zat besi pada orang sehat tanpa risiko kekurangan zat besi.

Banyak orang mendapatkan cukup zat besi dari makanan yang mereka makan. Secara teratur mendapatkan jumlah vitamin C dan zat besi yang cukup dari daging, unggas dan makanan laut dapat membantu mengatasi penghambatan zat besi dari minum kopi dan teh.

Namun, ini mungkin tidak terjadi ketika polifenol dikonsumsi pada tingkat yang sangat tinggi.

Dikutip dari Healthline, konsumsi kopi dan teh yang tinggi mungkin bukan ide terbaik bagi mereka yang berisiko kekurangan zat besi.

Kelompok yang berisiko di sini termasuk wanita usia subur, bayi dan anak kecil, orang dengan pola makan yang buruk atau ketat, seperti vegetarian, dan orang dengan kondisi medis tertentu seperti penyakit radang usus.

Baca juga: Bolehkah Minum Kopi di Pagi Hari saat Perut Kosong?

Minum vitamin dulu, lalu beri jeda minum kopi

Kesimpulannya, kita tidak perlu sepenuhnya menghilangkan kopi dan kafein. Kalaupun Anda masuk kategori orang yang berisiko, Kompas.com menyarankan untuk mengikuti tips berikut ini:

  • Minum kopi atau teh di antara waktu makan. Tunggu setidaknya satu jam setelah makan sebelum minum kopi atau teh
  • Tingkatkan asupan zat besi melalui daging, unggas, atau makanan laut. Tingkatkan asupan vitamin C pada waktu makan
  • Makan makanan yang kaya zat besi. Makan makanan tinggi kalsium dan makanan berserat tinggi seperti biji-bijian secara terpisah dari makanan kaya zat besi. Ini akan membantu membatasi efek kopi dan minuman berkafein terhadap penyerapan zat besi.

Sumber: Kompas.com, Healthline, MDLinx

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi