Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Dipotong, Ini Fungsi Penting Kumis pada Kucing

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/TAKASHIKIJI
Ilustrasi kucing menjilati tubuhnya.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kumis pada pria dewasa memiliki sejumlah manfaat. 

Salah satunya melindungi terhadap paparan sinar ultraviolet, sehingga memperlambat penuaan.

Namun karena kumis akan selalu tumbuh dan dalam rentang waktu tertentu, sehingga perlu dicukur atau dirapikan apabila mulai panjang.

 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu bagaimana dengan kucing, apakah fungsi kumis pada kucing sama dengan manusia? 

Baca juga: Mengapa Orang Mesir Kuno Terobsesi dengan Kucing? Ini Alasannya

Bingung dan ketakutan

Berbeda dengan manusia yang bisa dengan bebas memotong dan merapikan kumisnya, lain halnya dengan kucing. 

Apabila kumis pada hewan kucing dipotong, maka ia akan menjadi bingung dan ketakutan.

Meski kumis tersebut bisa rontok, layaknya bulu-bulu lain di tubuhnya, tetapi kumis pada kucing tidak boleh dipotong atau dipangkas.

"Jika Anda memotongnya, itu seperti menutup mata seseorang, menghilangkan salah satu cara mereka mengidentifikasi apa yang ada di lingkungan mereka," kata dokter hewan Jane Brunt, dikutip dari WebMD.

Saraf pada kumis kucing

Selain menambah kelucuan, pada akar dari setiap kumis itu terdapat folikel yang penuh dengan saraf.

Dengan menggosokkan kumisnya ke suatu objek, kucing dapat mendeteksi lokasi, ukuran, dan tekstur objek dengan tepat, bahkan dalam kegelapan.

Fitur ini terbukti sangat berguna bagi kucing yang mencoba mengukur apakah ia dapat masuk ke ruang sempit.

Baca juga: Cara Cek dan Download Sertifikat Vaksin di pedulilindungi.id

 

Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/BOGDAN SONJACHNYJ
Ilustrasi kucing menjilati tubuhnya.

Mendeteksi bahaya

Kumis juga dapat mendeteksi perubahan arus udara, membantu kucing mendeteksi bahaya yang mendekat, seperti dikutip dari Live Science.

Kumis tidak hanya membuat kucing sadar akan lingkungan mereka, tetapi juga dapat memberi manusia wawasan tentang keadaan pikiran hewan peliharaan mereka.

Misalnya, saat kumis menjadi kencang ditarik ke belakang wajah, merupakan indikasi yang baik bahwa kucing merasa terancam.

Baca juga: 6 Perilaku Manusia yang Dibenci Kucing Perlu Anda Ketahui

Namun, kucing bukan satu-satunya mamalia yang memiliki kumis. Sebagian besar spesies mamalia, termasuk primata, dilengkapi dengan reseptor ekstrasensor ini.

Ahli biologi berpikir mamalia mengembangkan kumis karena mereka membutuhkan bantuan untuk merasakan lingkungan mereka di malam hari.

Mamalia kecil pertama berbagi dunia dengan dinosaurus dan harus beradaptasi dengan berburu di malam hari, ketika pemangsa mereka kurang aktif.

Kumis membantu hewan-hewan lapar ini menemukan makanan dan menavigasi medan yang gelap.

Adaptasi evolusioner ini juga membantu menjelaskan mengapa kumis banyak karnivora nokturnal atau akuatik (seperti tikus dan anjing laut) begitu menonjol.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Aturan Lengkap PPKM Level 4

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi