Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Fokus pada Kekebalan Kelompok Sebelum Bicara soal Dosis Ketiga Vaksin Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Ilustrasi vaksinasi.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan mulai memberikan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga kepada tenaga kesehatan.

Vaksinasi dosis ketiga atau booster ini dimulai di RSCM dan diberikan pada 50 guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan beberapa dokter, Jumat (16/7/2021)..

Booster hanya diperuntukkan bagi 1,4 juta tenaga kesehatan di seluruh Indonesia, sebagai kelompok yang paling rentan tertular Covid-19.

Juru bicara pemerintah terkait penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro, mengatakan, fokus pemerintah saat ini adalah membentuk kekebalan kelompok.

"Kekebalan kelompok dulu yang kita kejar, untuk melindungi sesama, sebelum bicara suntikan tambahan," kata Reisa saat siaran pers PPKM dalam rangka Hari Anak Nasional yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (23/7/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Gunakan Vaksin Moderna, Vaksinasi Booster Dosis Ketiga Nakes Dimulai

Dahulukan kelompok rentan

Berdasarkan data Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga Sabtu (24/7/2021) pukul 12.00 WIB, baru 21,18 persen orang yang mendapat dosis pertama vaksin Covid-19 dari total taget sasaran vaksinasi.

"Kita masih perlu untuk memfokuskan untuk mengejar target, memvaksinasi orang-orang yang sudah kita masukan dalam kategori kelompok sasaran," kata Reisa, yang juga Duta Adaptasi Kebiasaan Baru.

Totalnya, ada 208.265.720 orang yang masuk dalam sasaran vaksinasi.

Data itu termasuk tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan, masyarakat umum, dan remaja usia 12-17 tahun.

"Penyandang disabilitas, mereka yang tinggal di keluarga yang kurang sejahtera atau kawasan terpencil yang kita kategorikan sebagai masyarakat yang rentan," ujar Reisa.

Hanya bagi nakes

Pemberian booster bagi tenaga kesehatan (nakes) bukan tanpa alasan.

Alasan utamanya, kata Reisa, adalah untuk melindungi mereka dari gejala parah akibat Covid-19.

"Di bulan Juni dan Juli ini kasus banyak sekali bertambah. Rumah sakit penuh, para dokter, nakes lainnya sempat kewalahan, bahkan beberapa dari mereka telah gugur karena kelelahan kemudian terinfeksi virus corona," jelas dia.

Dengan jumlah nakes yang terbatas, perlindungan terhadap nakes perlu diperkuat. 

Oleh karena itu, pemberian booster sementara ini hanya diperuntukkan bagi naker.

Adapun dosis vaksin Covid-19 akan tetap difokuskan pada sasaran vaksinasi lainnya yang belum mendapat suntikan.

"Artinya, kita harus mengejar dulu yang belum divaksin. Memastikan vaksin dinikmati dengan merata oleh semua rakyat Indonesia sebelum kita bicarakan suntikan ketiga," kata Reisa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi