Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serang Penyintas Covid-19, Simak 5 Gejala Infeksi Jamur Hitam

Baca di App
Lihat Foto
AFP PHOTO/UMA SHANKAR MISHRA
Para pasien Covid-19 di India yang juga terinfeksi jamur hitam atau Mucormycosis, dirawat di rumah sakit NSCB, Jabalpur, India, pada 20 Mei 2021.
|
Editor: Muhamad Syahrial

KOMPAS.com - Setelah dilanda krisis kesehatan akibat penyebaran masif Covid-19 varian Delta, India kini harus berjuang melawan wabah jamur hitam.

Hingga saat ini, tercatat telah ada lebih dari 45.000 kasus jamur hitam di India yang telah merenggut lebih dari 4.200 nyawa.

Pemerintah India pun telah menyatakan bahwa jamur hitam sebagai epidemi pada Mei 2021.

Kini, kasus infeksi jamur hitam telah ditemukan di beberapa negara lain, seperti Uruguay, Chile, Irak, Mesir, dan Meksiko.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut ini penjelasan mengenai jamur hitam yang mewabah di India, serta gejala dan cara mencegahnya.

Apa itu jamur hitam?

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Jumat (23/7/2021), mukormikosis adalah infeksi jamur sistemik yang disebabkan oleh golongan Mucormycetes seperti Rhizopus spp, Mucor spp, Rhizomucor spp, Cunninghamella bertholletiae, Apophysomyces spp, dan Lichteimia.

Baca juga: Jamur Hitam Mengganas di India, Berbahaya bagi Penyintas Covid-19

Penyakit ini disebut sangat agresif, bahkan ahli bedah terpaksa menghilangkan mata, hidung, dan rahang pasien yang terinfeksi agar tidak menyebar ke otak.

Jamur hitam mulanya memang menginfeksi kulit di belakang dahi, hidung, tulang pipi, serta di antara mata dan gigi.

Jika memburuk, infeksinya dapat menyebar ke mata, paru-paru, bahkan otak. Hal ini menyebabkan masalah penglihatan, nyeri dada, batuk darah, dan bisa berujung kematian.

Mukormikosis biasanya terjadi melalui kontak dengan spora atau elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk misalnya daun, tumpukan kompos, atau kotoran hewan.

Ketua Pokja Bidang Mikosis Paru Pusat Mikosis Paru FKUI/RS Persahabatan, Dr Anna Rozaliyani MBiomed, SpP(K) mengatakan, mukormikosis termasuk penyakit langka.

"Beberapa kasus mukormikosis di Indonesia telah dilaporkan sebelum pandemi Covid-19. Meskipun jumlahnya tidak banyak, tetapi angka kematian dan kesakitannya tinggi," ujar dr Anna.

Baca juga: Apa Itu Jamur Hitam? Kenali Gejala, Bahaya, hingga Penanganannya

Berbahaya untuk penyintas Covid-19

Mukormikosis atau jamur hitam menginfeksi orang dengan sistem imun yang tidak baik. Oleh sebab itu, pasien atau penyintas Covid-19 yang masih menjalani terapi penyembuhan cukup berisiko terserang penyakit ini.

Pasien Covid-19 yang masih dalam proses penyembuhan cukup rentan karena sistem kekebalan tubuhnya masih rendah.

Ditambah lagi, steroid yang sering digunakan untuk mengobati Covid-19 pun semakin melemahkan sistem kekebalan tubuh pasien.

Lebih dari 84 persen pasien jamur hitam adalah penyintas Covid-19. Jamur hitam juga disebut sangat mematikan bagi pasien diabetes.

Gejala infeksi jamur hitam

Setiap orang yang terinfeksi jamur hitam dapat mengalami gejala yang berbeda, bergantung jenis mukormikosis yang menyerangnya dan bagian tubuh yang terinfeksi.

Baca juga: Fakta-fakta Infeksi Jamur Hitam yang Melanda India

Berikut ini beberapa gejala infeksi jamur hitam:

1. Mukormikosis rinoserebral

Gejala yang umumnya terjadi pada infeksi mukormikosis rinoserebral, yakni:

- Wajah bengkak pada satu sisi

- Sakit kepala

- Hidung tersumbat

- Demam

- Kelainan berwarna hitam (black eschar) pada hidung atau mulut bagian atas

Infeksi mukormikosis rinoserebral terjadi pada rongga sinus dan dapat menyebar hingga ke otak. Biasanya gejala ini dialami oleh pasien diabetes atau transplantasi ginjal.

Baca juga: India Catat Lebih dari 45.000 Kasus Jamur Hitam dalam Dua Bulan Terakhir

2. Mukormikosis gastrointestinal

Mukormikosis gastrointestinal adalah infeksi saluran cerna yang lebih sering dialami oleh pasien anak, terutama bayi prematur yang menerima antibiotik sistemik, steroid, pembedahan dan sebagainya.

Gejala yang umumnya terjadi pada infeksi mukomikosis gastrointestinal, yakni:

- Sakit perut

- Mual

- Muntah

- Pendarahan gastrointestinal

3. Mukormikosis paru

Jenis mukormikosis paru paling sering terjadi pada pasien kanker atau transplantasi. Gejala yang umum terjadi pada infeksi jamur hitam mukormikosis paru, yakni:

- Demam disertai batuk

- Nyeri dada

- Sesak napas

- Umumnya, pengobatan standar tidak bisa mengatasi gejalanya

Baca juga: Setelah Jamur Hitam dan Putih, Muncul Jamur Aspergillosis di India, Apa Itu?

4. Mukormikosis diseminata

Mukormikosis diseminata adalah infeksi yang menyebar melalui aliran darah, dapat menyebar ke organ lain, termasuk otak, limpa, jantung, dan lain-lain.

Biasanya mukormikosis diseminata ini terjadi pada kondisi penyakit berat, dan sulit mengetahui gejala khusus.

Mukormikosis diseminata yang menyerang pasien infeksi otak dapat mengalami perubahan status mental atau koma.

5. Mukormikosis kulit

Gejala yang sering muncul akibat Mukormikosis kulit, yakni:

- Lecet atau bisul

- Area yang terinfeksi menjadi hitam

- Nyeri

- Hangat

- Kemerahan berlebihan

- Bengkak di sekitar luka

Sumber: KOMPAS.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kompas.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi