Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami Anosmia? Cobalah Sambal Bawang Agar Selera Makan Meningkat

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/KARLYUKAV
Anosmia juga bisa menyebabkan hilangnya selera makan pada individu yang menderitanya.
|
Editor: Artika Rachmi Farmita

KOMPAS.com - Anosmia adalah gejala neurologis berupa kehilangan penciuman sementara yang membuat selera makan turun. Agar asupan makanan gizi tetap terjaga, Anda yang positif Covid-19 disarankan mengonsumsi masakan pedas.

Gangguan pada indera penciuman ini banyak dilaporkan sebagai gejala ringan oleh mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19. Selain tak bisa mencium bau, biasanya mereka merasakan gangguan pada indera perasa.

Alhasil, kondisi ini dapat memengaruhi selera makan seseorang. Padahal, menjaga asupan makanan bergizi adalah hal yang tak kalah penting di saat terinfeksi Covid-19.

Pakar teknologi pangan dari Chlorophyll Scientific Consulting, Daisy Irawan, membeberkan beberapa cara mengakali gangguan akibat anosmia ini.

Daisy mengatakan, asupan makanan bergizi yang cocok bagi pasien Covid-19 tetap berpedoman pada konsep yang sudah lama dianut bangsa Indonesia, yakni Empat Sehat Lima Sempurna.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Artinya terdiri dari beraneka ragam makanan, tentunya dengan gizi yang cukup.  Nasi sebaiknya jangan terlalu banyak, tapi sayuran dan buah ditambah,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/7/2021).

Jangan lupa juga soal asupan protein. Karena porsi nasi dikurangi, porsi protein ditambah menjadi dua kali lipat. “Misalnya biasa makan tempe dua potong, ditambahkan menjadi empat.”

Lalu bagaimana jika tetap tak berselera makan lantaran tak bisa mencium aroma makanannya? Berikut beberapa triknya:

Baca juga: Catat, Ini Perbedaan Anosmia Akibat Covid-19 dan Flu Biasa

Buat tampilan makanan semenarik mungkin

Daisy memaklumi apabila selera makan mendadak hilang jika tidak bisa mencium aroma makanan. Untuk mengatasinya, makanan sebaiknya ditata cantik agar penampilannya lebih menarik.

Lulusan Sarjana Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada itu membandingkannya dengan stereotip bubur untuk orang sakit.

"Orang sakit makanannya biasanya bubur, padahal bubur tidak ada cantik-cantiknya. Coba kalau tampilan makanan warna warni, bentuk beragam, jadi bersemangat makan."

Sambal untuk gugah selera makan

Jika Anda suka makanan pedas, Anda bisa melalui proses pemulihan dari gangguan anosmia ini lebih cepat. Terutama bila gemar makan sambal.

Daisy menyebutkan, makanan pedas, terutama sambal, mempengaruhi orang makan lebih banyak. Karena senyawa pada makanan pedas, mempercepat aktivasi saraf untuk memproduksi air liur (saliva).

Baca juga: Peneliti Sebut Anosmia Bisa Jadi Petanda Baik Covid-19

"Cabai dan bawang dalam sambal mengandung senyawa yang menekan saraf, lalu kita jadi merasa pedas dan memicu produksi air liur. Nah, orang jadi pengen makan," tuturnya.

Untuk itu, ia menganjurkan sambal dibuat menggunakan racikan bawang dan cabai segar. 

Sambal pun harus langsung dikonsumsi, karena berkaitan dengan komponen aktif bawang segar yang mudah rusak jika tidak langsung dikonsumsi.

Kurangi garam karena anosmia ubah rasa jadi pahit

Anosmia membuat penderita Covid-19 kebingungan dengan indera pengecap yakni lidah. Selain hambar, beberapa orang mengaku merasakan rasa pahit yang berlebihan.

Untuk mengatasi hal ini, perempuan yang pernah menjadi peneliti di Universitas RWTH Aachen, Jerman itu menyarankan agar mengurangi konsumsi makanan asin.

"Semakin asin, maka lidah makin merasakan pahit. Jadi lebih baik kurangi garam saat masak sambal atau masakan lain," tuturnya.

Daisy bahkan menyatakan, jika perlu tanpa garam. Sebagai gantinya, masaklah makanan yang rasanya cenderung segar seperti sayur asam. Atau makanan yang cenderung manis seperti tempe bacem.

Baca juga: 2 Terapi Sederhana untuk Pulihkan Anosmia akibat Covid-19

Kulit jeruk dan kencur untuk tangkal bakteri

Tubuh sudah diserang virus SARS-CoV-2, maka menjaga tubuh dari infeksi virus maupun bakteri lain amatlah penting. Pasalnya, saat daya tahan tubuh tak seprima ketika sehat, rentan diserang oleh mikroba lainnya.

Bakteri atau jamur bisa ikut serta menyerang tubuh karena melihat kondisi penderita Covid-19. Untuk itu, jangan remehkan penjagaan dengan memanfaatkan kulit lemon dan rempah-rempah seperti kencur sebagai antimikroba.

Tujuannya supaya tidak ada infeksi sekunder dari bakteri dan jamur. "Kulit lemon dan rempah-rempah seperti kencur mengandung anti bakteri," ujar dia.

Baca juga: Anosmia Akibat Covid-19, Berapa Lama Bisa Sembuh?

Sebab, tubuh penderita Covid-19 sudah terserang virus. Jika sampai diserang oleh virus dan bakteri secara bersamaan, tubuh kita akan kerepotan lantaran musuhnya banyak.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi