Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Jatim Usut Pelaku Pencoretan Baliho Puan Maharani di Blitar

Baca di App
Lihat Foto
DOK. Humas DPR RI
Ketua DPR RI Dr. (H. C) Puan Maharani.
|
Editor: Muhamad Syahrial

KOMPAS.com – Coretan “Open BO” pada baliho yang memuat foto Puan Maharani dilaporkan oleh salah satu kader PDI Perjuangan ke Polres Blitar, Jumat (23/7/2021).

Baliho berukuran sekitar 2x3 meter tersebut dicoret dengan tulisan “Open BO” menggunakan cat hitam tepat di dekat foto putri Megawati Soekarnoputri tersebut.

Dipastikan pelaku vandalisme ini harus menggunakan tangga untuk membuat coretan tersebut mengingat baliho dipasang di ketinggian sekitar tiga meter.

Pemasangan baliho ini dalam rangka menjelang pelaksanaan rapat kerja daerah (Rakerda) DPD PDI Perjuangan Jawa Timur yang berlangsung pada Senin, 21 Juni 2021.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merespons laporan dari kader PDI Perjuangan tersebut, Polda Jawa Timur telah mengirim personel ke Kabupaten Blitar untuk mengusut kasus vandalisme ini.

Baca juga: Baliho Puan Maharani Dicoreti Open BO, Polda Jatim Lakukan Penyelidikan

Diberitakan Kompas.com (24/7/2021), sekitar lima personel kepolisian berbaju preman tampak berjaga di sekitar Kantor DPC PDI Perjuangan yang merupakan tempat pemasangan baliho Puan Maharani.

Petugas sempat mengeluhkan ketiadaan kamera CCTV yang mengarah ke sekitar baliho sehingga akan menyulitkan upaya pengusutan kasus ini.

Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Gatot Repli Handoko, membenarkan bahwa beberapa personelnya telah dikirim ke Kabupaten Blitar.

“Benar, Tim Jatanras Polda Jatim mem-back up Polres Blitar untuk melakukan penyelidikan kasus tersebut,” kata Gatot kepada Kompas.com (24/7/2021).

Sementara itu, Kapolres Blitar, AKBP Leonard M. Sinambela menduga, aksi vandalisme terhadap baliho Puan Maharani dilakukan pada Rabu, 21 Juli 2021 atau Kamis dini hari, 22 Juli 2021.

Baca juga: Menakar Peluang PDI-P Calonkan Puan pada Pilpres 2024...

Menurut Leon, pihak kepolisian melihat kasus ini bukan sekadar kasus vandalisme, tetapi juga aksi yang menghina negara, sebagaimana diatur dalam Pasal 207 KUHP subsider Pasal 310 KUHP.

Senada dengan ini, anggota DPRD Jatim dari Fraksi PDI Perjuangan yang berasal dari Blitar, Guntur Wibowo, menilai aksi vandalisme terhadap baliho Puan bermuatan politis.

Menurut Guntur, dalang dari aksi ini adalah orang luar organisasi PDI Perjuangan yang bertujuan mengadu domba para kader partai.

“Nampaknya ada pihak-pihak eksternal di luar intern PDI-P yang berusaha membuat persoalan di intern kader PDI-P,” kata Guntur kepada wartawan.

Baca juga: Wacana Duet Puan-Anies di Pilpres 2024, Mustahil

Guntur mengatakan, di antara kader PDI Perjuangan Jatim memang ada perbedaan pendapat terkait aspirasi mengusung Puan Maharani sebagai kandidat calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Guntur pun menyayangkan jika perbedaan pendapat ini dijadikan alat untuk mengadu domba antar kader PDI Perjuangan.

Sumber: Kompas.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Kompas.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi