Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Hilangnya Rp 241,8 Juta Uang Nasabah di Rekening Jenius dan Penjelasan BTPN

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi rekening bank
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Salah seorang nasabah Jenius BTPN bernama Wirawan A. Candra mengaku kehilangan tabungannya sebesar Rp 241,85 juta. 

Tabungan tersebut terdiri dari Rp 220 juta berupa deposito dan Rp 21,85 juta tabungan aktif. 

Peristiwa hilangnya tabungan ratusan juta tersebut juga diunggah di akun Facebooknya, Kamis (22/7/2021). 

Baca juga: Viral Unggahan Nasabah Kehilangan Rp 110 Juta di Jenius, Ini Kata BTPN

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi kejadian

Kejadian bermula Sabtu sore (10/7/2021) pukul 16.35, saat dia mendapatkan telepon WhatsApp dari seseorang yang mengaku sebagai call center Jenius BTPN.

Penelepon menghubungi melalui nomor +1 (225) 240-1221 dan mengatakan ada penyesuaian tarif Feesible. 

"Pelaku yang mengetahui nama lengkap dan nomor telepon saya entah dari mana, mengarahkan saya mengisi formulir pada situs palsu jeniusbtpndotcom," tulis Wirawan. 

Tak lama setelah dia mengisi formulir tersebut, akun rekeningnya tak dapat lagi diakses. 

"Saya sempat login sebentar tiba-tiba ke-log out dan tidak bisa masuk lagi. Sampai tahap ini rekening saya sudah tidak bisa saya akses," kata dia kepada Kompas.com, Senin (26/7/2021). 

Terjadi transfer ratusan juta

Kemudian pukul 16:49 dia mengecek email dari Jenius BTPN, telah terjadi transfer puluhan juta rupiah tanpa sepengetahuan dia ke rekening bank lain milik Nur Baithirifka Kurniawati, dan ratusan juta rupiah ke rekening sesama Jenius BTPN milik Sri Restuti Wulandari.

Lalu pukul 17.04 – 19.02 dia mencoba menghubungi 1500365 Jenius Call Center sebanyak 17 kali untuk meminta blokir akun miliknya dan penerima transfer. 

"Saya menghadapi kendala ternyata data alamat domisili yang saya update di aplikasi, tidak otomatis ter-update ke pusat data Jenius meskipun saya sudah rutin melakukan update (kelalaian sistem digital Jenius)," kata dia. 

Berturut-turut pukul 18.33 dan 18.36 dilakukan eksekusi/blokir rekening miliknya dan rekening Jenius milik Sri Restuti Wulandari.

"Keesokan harinya 11 Juli 2021 diinfokan bahwa rekening saya dan penerima transfer telah diblokir," ungkap dia. 

Baca juga: Penjelasan BTPN soal Nasabah yang Kehilangan Rp 110 Juta di Jenius

 

 

Melapor ke polisi

Ia kemudian melaporkan kejadian hilangnya tabungan ratusan juta rupiah tersebut ke kepolisian pada Senin, 12 Juli 2021. 

Pihaknya juga mencetak rekening koran di BTPN KCP Purnabakti dan melakukan laporan Polisi di Polres Jakut.

Dia juga mendatangi Menara BTPN pada Kamis, 15 Juli 2021 dan dilayani di booth Jenius namun dia mengaku ditolak permohonan eskalasi ke atasan.

"Kemudian saya melakukan laporan Polisi kedua kalinya di Polda Metro Jaya dengan harapan bisa mempercepat proses penanganan," tuturnya. 

Selanjutnya pada 19 Juli 2021 pihaknya lalu mengecek langsung Bank Mandiri KCP ITC Cempaka Mas dan Bank Syariah Mandiri KCP Letjen Suprapto.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Video Tenaga Kerja Asal China Pesta Miras pada Masa PPKM

 

Dia mengatakan, tidak benar bahwa ada rekening atas nama Nur Baithirifka Kurniawati di kedua bank tersebut.

Kemudian setelah dibantu BSI pihaknya melakukan pengecekan, serta mengecek ulang di BNI KCP Kesehatan, ternyata benar ada rekening bank BNI atas nama Nur Baithirifka Kurniawati. 

"Namun saya semakin terkejut karena rekening atas nama tersebut disebutkan masih aktif, tidak atau belum diblokir, bertolak belakang dengan keterangan dari pihak Jenius BTPN sebelumnya," ungkap dia. 

Selasa, 20 Juli 2021, dia menanyakan perihal pemblokiran rekening BNI milik Nur Baithirifka Kurniawati melalui kanal Twitter @jeniushelp, namun tidak mendapat jawaban yang memuaskan.

Terkait kejadian tersebut, dia mengaku telah melapor ke pihak BTPN, Kepolisian, OJK, dan PPATK. 

Pihaknya berharap pihak bank bertanggungjawab mengembalikan uangnya. Selain juga lebih memberikan pengamanan terkait tabungan nasabah. 

"Berharap ada perlindungan dana nasabah, dan produk perbankan harusnya lebih kuat lagi keamanan dan manajemen resikonya," kata dia. 

Baca juga: [HOAKS] Bekas Suntikan Vaksin Menimbulkan Radiasi Elektromagnet

 

Penjelasan BTPN

Dihubungi kompas.com, Communications & Daya Head Bank BTPN Andrie Darusman mengatakan bahwa pihaknya berhasil menghubungi nasabah yang bersangkutan.

Ia menambahkan, pihaknya telah memblokir akun jenius penerima dana penipuan saat korban pertama kali melaporkan kejadian tersebut.

“Kami telah memblokir akun Jenius penerima dana penipuan pada kesempatan pertama ketika nasabah melapor ke Jenius Help,” ujar Andrie, Senin (26/7/2021).

Berdasarkan laporan nasabah, pihaknya mengatakan, bahwa penipu telah memperdaya
nasabah sehingga nasabah memberi informasi yang bersifat rahasia dan pribadi. 

Sehingga kemudian disalahgunakan oleh penipu untuk mengambil alih rekening Jenius nasabah.

Baca juga: Ini Penjelasan BTPN soal Raibnya Dana Nasabah Rp 241,8 Juta di Rekening Jenius

Membantu nasabah

Andrie mengungkapkan, Jenius dari Bank BTPN tunduk pada prosedur dan ketentuan yang berlaku, serta senantiasa membantu nasabah apabila dibutuhkan dalam proses lebih lanjut.

Selain itu, pihaknya juga mengingatkan nasabah untuk tidak membagikan informasi yang bersifat rahasia seperti PIN, password, e-mail, One Time Password (OTP), dan data di aplikasi serta kartu Jenius dalam bentuk apapun.

Pihaknya BTPN mengatakan, keamanan nasabah menjadi prioritas utama dalam menerapkan tingkat kemanan berlapis degan teknologi terkini.

“Namun nasabah perlu waspada bahwa banyak oknum yang menyalahgunakan kesempatan dengan beragam modus kejahatan,” tuturnya.

“Kami menyadari, hal ini menjadi upaya bersama bagi Jenius dan nasabah agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan pada waktu mendatang,” jelas Andrie.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi