Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Terkini Sulawesi 6,5 M, BMKG: Akibat Deformasi Sesar Lokal

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Andrey VP
Ilustrasi gempa
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Gempa dengan kekuatan 6,5 mengguncang wilayah Teluk Tomini pada Senin (26/7/2021) pukul 19.09 WIB.

Hasil info pendahuluan BMKG menunjukkan gempa yang terjadi berkekuatan 6,5 Magnitude yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 6,3 Magnitude

Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut episenter gempa terletak pada koordinat 0,77° LS; 121,95° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 58 km arah Timur Laut Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah pada kedalaman 10 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi karena Sesar Lokal,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno, M.Si saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/7/2021).

Bambang menyebut hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan normal ( Normal Fault ).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Belakangan Angin Bertiup Kencang? Ini Penjelasan BMKG

Wilayah yang merasakan

Adapun daerah yang merasakan gempa yakni sebagai berikut:

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Banten, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Tak berpotensi tsunami

Bambang menyebut hingga saat ini belum ada laporan terkait adanya dampak kerusakan yang ditimbulkan dari gempabumi tersebut

Adapun dari permodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.

Dari monitoring BMKG sampai dengan pukul 19.40 WIB menunjukkan adanya satu kali aktivitas gempabumi susulan dengan skala 3,4 magnitude.

“Kepada masyarakat di Pesisir Bolaang dan Bunta agar menjauhi pantai dan dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Bambang.

Ia juga menyarankan agar masyarakat menghindari bangunan retak atau rusak yang timbul akibat gempa.

Serta sebaiknya masyarakat memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggalnya cukup tahan gempa serta taka da kerusakan akibat getaran gempa membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Ia juga mengatakan agar masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi :

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi