Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Konsentrator Oksigen dan Cara Kerjanya untuk Pasien Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
Tribunnews
Ilustrasi alat oksigen konsentrator untuk kebutuhan pasien Covid-19
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Indonesia telah menerima bantuan berupa konsentrator oksigen dari sejumlah negara untuk penanganan pandemi Covid-19.

Dengan permintaan oksigen medis yang tinggi dan beberapa negara berjuang untuk memenuhi permintaan, konsentrator oksigen bisa menjadi salah satu solusi. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap kebutuhan oksigen nasional perhari, di tengah lonjakan eksponensial kasus Covid-19 yang mencapai 2.500 ton oksigen per hari.

"Kebutuhan oksigen harian kami 400 ton sebelum hari raya Idul Fitri, dan sekarang meningkat menjadi 2.500 ton. Sementara kapasitas produksi kami 1.700 ton per hari," katanya di Kantor Presiden di Jakarta, Senin (26/7/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 7 Negara Kirim Bantuan Oksigen Konsentrator ke Indonesia

 

Pihaknya berencana membeli 20 ribu oksigen konsentrator yang akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit yang memiliki ruang isolasi.

"Dengan demikian, pasien yang sangat membutuhkan oksigen bisa menghirup oksigen yang dihasilkan oleh oksigen konsentrator," kata.

Ia berharap dengan hadirnya oksigen konsentrator dapat mengurangi kebutuhan pengadaan tabung oksigen dalam jumlah banyak.

Setiap 1.000 oksigen konsentrator dapat menghasilkan hampir 20 ton oksigen per hari. Sadikin pun melaporkan sumbangan 17 ribu (oksigen konsentrator) sudah mulai berdatangan (di Indonesia).

 

Lantas, apa itu oksigen konsentrator dan bagaimana cara kerjanya?

Mengenal oksigen konsentrator

Tak seperti oksigen medis yang disuplai dari unit industri melalui tabung, konsentrator oksigen merupakan perangkat yang dapat dioperasikan di rumah.

Melansir Oxygen Concentrator Store, perangkat ini dapat bekerja dengan menyambungkannya ke stopkontak listrik atau menggunakan baterai.

Cara kerja alat ini adalah menyaring udara di ruangan yang awalnya terdiri dari 80 persen nitrogen dan 20 persen oksigen.

Lalu konsentrator oksigen menggunakan udara itu, kemudian menyaringnya dan diubah menjadi 90 hingga 95 persen oksigen murni. 

Nitrogen dipisahkan untuk memberi pasien dosis oksigen setinggi mungkin. 

Baca juga: Pemerintah Terima Donasi 600 Unit Oxygen Concentrator

 

Cara kerja konsentrator oksigen

Secara garis besar, kerja konsentrator oksigen sendiri terdiri dari 5 langkah berikut:

  • Mengambil udara dari ruangan
  • Mengompres oksigen
  • Memisahkan nitrogen dari udara
  • Menyesuaikan cara udara disalurkan
  • Mengeluarkan udara murni

Ada banyak bagian yang membentuk konsentrator oksigen portabel. Kompresor dan dua buah filter adalah beberapa bagian utama.

Satu filter untuk mengambil udara dari luar, sementara saringan berikutnya untuk mengalirkan oksigen ke pasien

Nantinya, udara yang terkompresi akan bergerak ke dalam saringan. Saringan inilah yang berperan untuk memisahkan nitrogen dari udara.

Bagian penting lainnya adalah sistem pendingin yang menjaga konsentrator oksigen portabel dari panas berlebih.

Oksigen konsentrator bisa memiliki kecepatan produksi oksigen hingga sebanyak 5 liter per menit (LPM).

Baca juga: Masa Sanggah Hasil Administrasi CPNS 2021, Apa yang Perlu Diketahui?

Alat ini juga dilengkapi dengan panel untuk mengatur kadar oksigen yang dibutuhkan oleh pasien.

Selanjutnya, pasien dapat menggunakan kanula hidung atau masker khusus yang terhubung pada alat tersebut.

Apabila dibandingkan dengan tabung oksigen cair, oksigen konsentrator dinilai lebih simpel dan mudah dibawa. Serta juga dapat digunakan di rumah. 

Alat ini juga tidak perlu diisi ulang seperti halnya tabung oksigen cair, juga dinilai lebih aman daripada oksigen cair karena tidak mudah bocor. 

Kendalanya, alat ini memerlukan sambungan listrik sehingga tidak dapat berfungsi apabila listrik mati atau tidak ada jaringan listrik. 

Meksipun dapat digunakan sendiri di rumah, pasien yang menggunakan alat ini juga perlu seizin dan mendapatkan pengawasan dari dokter.

Baca juga: Cek, Ini Syarat dan Kriteria Penerima BLT Subsidi Gaji Rp 1 Juta

 

Kapan dibutuhkan?

Konsentrator oksigen dibutuhkan ketika saturasi oksigen seseorang di bawah 94 persen, dikutip dari The Hindu.

Dalam kondisi itu biasanya seseorang memerlukan rawat inap. Namun, lonjakan kasus Covid-19 dan pasokan oksigen yang terbatas membuat perangkat ini sangat membantu.

Perangkat ini dapat membantu mereka yang kadar oksigennya antara 88-92 persen jika seseorang tak dapat mengakses rumah sakit.

Banyak produk konsetrator oksigen hadir dengan berbagai spesifikasi.

Untuk pasien Covid-19, perangkat dengan output 5L-10L lebih direkomendasikan. Yang paling penting adalah perangkat tersebut dapat memberikan udara setidaknya 90 persen oksigen murni.

Konsentrator oksigen ini jauh lebih aman dari tabung oksigen tradisional yang dapat menimbulkan kebakaran ketika pecah atau bocor.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi