Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda Kapan Pasien Isoman Covid-19 Perlu Segera Dibawa ke Rumah Sakit

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas dan keluarga saat melakukan pemularasan jenazah pasien Covid-19 di Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/7/2021). Pasien meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bekerja sama dengan Polresta Bogor Kota menyediakan nomor hotline (WhatsApp) untuk penanganan jenazah pasien Covid-19 saat isolasi mandiri dengan nomor 0811-1173-165.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) perlu dipantau setiap saat.

Gejala Covid-19 bisa berbeda pada tiap pasien. Ada yang mengalami gejala ringan, sedang, hingga berat.

Pasien Covid-19 dengan gejala ringan sampai sedang, akan dianjurkan untuk menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Penyebab Banyaknya Kematian Pasien Isoman Menurut Satgas Covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, kondisi macam apa yang mengindikasikan pasien isoman perlu segera dibawa ke rumah sakit?

Lapor terlebih dahulu

Hal paling penting yang perlu dipastikan oleh setiap orang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah melapor pada fasilitas kesehatan (fasyankes).

Orang tersebut juga bisa melakukan konsultasi dengan dokter melalui telemedicine yang telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menjelaskan bahwa orang yang terkonfirmasi positif harus melalui anamnesis dan pemeriksaan.

"Yang memutuskan seseorang tersebut bisa isoman, dirawat di RS, atau pusat isoman pemerintah adalah dokter yang memeriksa," kata Reisa kepada Kompas.com, Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Layanan Telemedicine Diperluas di 8 Kota, Ini Alur, Cara, hingga Jenis Obatnya

Kondisi memburuk

Pasien, imbuhnya harus memenuhi syarat untuk bisa menjalani isoman.

"Misalnya, gejala yang dialami ringan atau sedang," katanya lagi.

Adapun masa isolasi mandiri untuk pasien Covid-19 dengan gejala ringan adalah 10 hari ditambah 3 hari bebas demam dan gangguan pernapasan.

Baca juga: Daftar Bantuan dari Pemerintah Selama PPKM dan Cara Mengeceknya

Apabila selama waktu isoman kondisi pasien isoman memburuk, maka penting untuk menghubungi tenaga kesehatan.

Reisa menyarankan untuk selalu memantau kondisi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isoman. Cara memantau secara berkala dengan menggunakan termometer, oksimeter, dan jika ada tensimeter.

"Kalau dirasakan gejala yang makin berat, atau kadar saturasi oksigen menurun, terutama dibawah 95 persen, maka disarankan membawa diri ke RS atau faskes terdekat," jelas dia.

Baca juga: Mengenal Varian Delta Plus yang Mulai Terdeteksi di Indonesia

Gejala makin berat

Kondisi memburuk ini berbeda-beda pada tiap pasien, sehingga tidak ada waktu yang pasti kapan harus dilarikan ke rumah sakit.

Akan tetapi, kita bisa mengetahui dari gejala yang dialami pasien.

"Gejala makin berat, misalnya demam tidak kunjung turun, napas menjadi berat, cepat, terasa sesak, diare tidak berhenti, asupan makanan minuman tidak adekuat, maka perlu segera dibawa ke Rumah Sakit," terang Reisa.

Baca juga: Positif Covid-19, Ini Panduan Isoman dan Cara Dapatkan Obat Saat Isolasi Mandiri

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Batas Aman Saturasi Oksigen saat Isoman

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi