Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab, Tanda-Tanda dan Cara Mencegah Tanaman Kaktus Agar Tak Mati

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Topcools Tee
Ilustrasi tanaman kaktus
|
Editor: Artika Rachmi Farmita

KOMPAS.com- Kaktus tergolong tanaman yang perawatannya mudah lantaran tetap bisa hidup dibiarkan lama tanpa air. Meski begitu, Anda perlu tetap perhatian terhadap perubahan yang dialami agar tiba-tiba kaktus tak mati.

Kaktus memiliki akar yang panjang yang bertugas mencari sumber air. Duri-durinya bertugas menutupi penampang batang sehingga mengurangi intensitas penguapan.

Keunggulan kaktus inilah yang membuat pecinta tanaman jatuh hati. Letakkan saja di dalam pot yang mendapat asupan sinar matahari cukup maka kaktus akan terus hidup dan terus tumbuh.

Meski begitu, layaknya makhluk hidup, kaktus pun bisa jatuh sakit. Jika Anda tak memahami kondisi ini, maka kaktus akan terus sakit dan beresiko mati.

Dilansir dari Home Guides SF Gate, Selasa (16/2/2021), kematian kaktus kemungkinan besar berkaitan dengan kelembaban yang berlebih di sekitar akar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor-faktor lain juga berpengaruh, seperti penanaman terlalu dalam, suhu rendah, dan jamur pantogen. Berikut ini beberapa potensi masalah yang bisa menimpa kaktus serta cara mengatasinya:

Baca juga: 5 Fakta Menarik tentang Kaktus yang Perlu Diketahui

1. Terlalu banyak air

Tanah dengan drainase yang buruk dan penyiraman berlebihan, dapat dengan cepat membunuh kaktus. Termasuk membuatnya rentan terhadap invasi oleh patogen jamur yang terbawa tanah.

Kaktus memang membutuhkan tanah yang cepat kering, namun tanah dengan kandungan pasir yang terlalu tinggi tidak dapat mempertahankan kelembaban dan nutrisi yang cukup.

Berilah tanah dengan kompos yang sudah lapuk atau lumut gambut, lalu tandai pot dengan label.

Pada penanaman luar ruangan, ubahlah tanah sehingga mengandung hingga 25 persen batu apung untuk meningkatkan drainase tanah.

Anda perlu mengingat aturan umum menanam kaktus:

Siramlah ketika tanah 2 hingga 3 inci di bawah permukaan tanah benar-benar kering. Atau siramlah setiap 2 minggu ketika kaktus tumbuh di tanah yang baik dan dikeringkan dengan baik.

2. Kedalaman tanam yang tidak pas

Menanam kaktus terlalu dalam dapat membuatnya sakit, lalu mati. Itulah mengapa sangat penting untuk memposisikan kaktus pada kedalaman tanah yang sama dengan saat ditanam di pembibitan atau wadah sebelumnya.

Intinya, semua jaringan batang hijau harus tetap berada di atas tanah.

Jika Anda melihat kaktus yang baru ditanam mulai miring, topanglah dengan penyangga yang terbuat dari kayu, bukan tanah tambahan.

Atau bisa coba menggunakan media yang dikemas dengan kuat di sekitar pangkal tanaman, sampai kaktus dapat menopang dirinya sendiri.

Kaktus berduri berusia muda dapat menahan penanaman lebih dalam yang bisa melibatkan penguburan antara satu-setengah dan tiga perempat dari bantalan terendah sehingga kaktus tetap tegak.

Baca juga: Beragam Manfaat Kaktus bagi Kehidupan Manusia

3. Terbakar sinar matahari

Sunburn atau terbakar sinar matahari adalah salah satu masalah kaktus yang paling sering. Biasanya ini terjadi ketika kaktus yang ditanam di rumah kaca atau disimpan di dalam ruangan, dimasukkan ke area dengan sinar matahari penuh tanpa periode aklimatisasi.

Kaktus yang terbakar matahari akan tampak menguning dan kulit ari mati. Dua tanda ini menyebabkan bekas luka permanen, walaupun kelak bisa sembuh.

Sunburn dapat dihindari dengan menanam kaktus ke arah yang sama seperti sebelumnya. Atau secara bertahap memperkenalkan kaktus ke paparan sinar matahari di tempat atau posisi yang baru.

4. Cedera beku

Kerusakan akibat beku atau terbakar sinar matahari dikategorikan sebagai masalah abiotik. Umumnya masalah ini hanya menyebabkan cedera pada kaktus.

Tapi jenis cedera ini juga perlu diwaspadai, karena dapat muncul dalam bentuk area mati kehitaman atau kekuningan pada tanaman.

Cedera beku ditandai dengan munculnya warna kehitaman pada area tanaman yang terkena dingin sebelum area ini menjadi kering, garing dan terkadang kekuningan.

Ketika pembekuan tidak terlalu keras, kaktus biasanya dapat mengatasi kerusakan dalam beberapa tahun.

Menjaga kaktus dalam ruangan jauh dari angin dingin atau jendela selama cuaca dingin dan menutupi kaktus di lanskap dengan kain katun pada malam hari ketika suhu mendekati titik beku dapat membuat perlindungan untuk menahan hawa dingin.

 

5. Infeksi atau Pembusukan Jamur

Berbagai jamur membusuk atau layu termasuk busuk akar Armillaria, Fusarium dan Pytophthora berpotensi menimbulkan masalah pada kaktus.

Kaktus yang terkena penyakit ini mungkin mengalami pertumbuhan yang lambat, penurunan, pembusukan yang terlihat atau perubahan warna dan bahkan kematian.

Baca juga: Kenapa Kaktus Lembek dan Busuk? Ini Penyebab dan Solusinya

 

Masalah dengan patogen ini dapat dihindari dengan mempersiapkan lokasi dengan baik sehingga memberikan drainase yang baik, menghindari penyiraman yang berlebihan dan segera menghilangkan tanaman yang menunjukkan gejala busuk sebelum menyebar.

Jika layu jamur menjadi masalah, solarisasi tanah solusinya adalah dengan menutupi tanah yang terinfeksi dengan terpal plastik bening dan tebal selama empat hingga enam minggu, hal ini akan membunuh banyak patogen dan hama di dalam tanah.

6. Diserang hama serangga

Ada beberapa tanda ketika kaktus kemungkinan diserang hama serangga. Di antaranya ialah permukaan batang menjadi burik atau berwarna suram. Artinya, bisa jadi kaktus terkena hama tungau.

Untuk mengatasinya, Anda bisa menyemprotkan insektisida dosis rendah atau sesuai cara pemakaian yang berlaku.

Berbeda lagi jika kaktus memiliki bercak putih seperti bulu di sepanjang batang. Bercak ini bisa jadi menandakan kalau kaktus Anda terserang kutu putih.

Solusinya sama, yaitu penyemprotan insektisida dosis rendah.

Apabila muncul tonjolan kuning pada batang kaktus, itu juga artinya hama serangga sedang menyerang. Jika tak segera diatasi, kaktus rawan mati.

Solusinya, semprotkan insektisida dosis rendah dan sering-seringlah menjemur kaktus di bawah sinar matahari.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Inten Esti Pratiwi, Aniza Pratiwi|Editor: Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi