Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Berebut Nomor Antrean Vaksin Timbulkan Kerumunan di Tangerang, Ini Ceritanya

Baca di App
Lihat Foto
INSTAGRAM/@abouttng
Tangkapan layar unggahan video yang menampilkan kerumunan masyarakat berebut nomor antrean vaksin Covid-19 di Tangerang.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan kerumunan warga saat berebut nomor antrean vaksin Covid-19 beredar di media sosial.

Video yang diunggah oleh akun Instagram @abouttng tersebut menjadi ramai dan viral di media sosial, Kamis (29/7/2021).

"Saling berebut nomor antrian Vaksinasi Covid-19 yang berlokasi di Icon Walk Cimone, Karawaci, Kota Tangerang, Kamis (29/7/2021)," tulis akun @abouttng.

Dalam salah satu video yang dibagikan memperlihatkan, sejumlah warga berebut nomor antrean vaksinasi yang dibagikan oleh pihak kepolisian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diketahui, salah satu peserta vaksinasi dan pengunggah awal video tersebut adalah akun Instagram @jonyevan.

Baca juga: Video Viral, Petugas PLN di Medan Diludahi Pelanggan Saat Menagih Tunggakan Listrik

Penyebab kerumunan

Saat dikonfirmasi, pemilik akun yang bernama Joni Simanjuntak mengatakan, vaksinasi tersebut benar dilakukan di pusat perbelanjaan Icon Walk Cimone, Kota Tangerang, Kamis (29/7/2021).

Menurut Joni, kerumunan terjadi imbas penyelenggara tidak memberikan nomor antrean sejak awal sehingga para peserta membeludak.

"Masyarakat sudah menumpuk di depan lobby, dan pintu hanya satu, tidak ada garis garis untuk antre, dan semakin lama masyarakat makin banyak berdatangan," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/7/2021).

Baca juga: Link dan Cara Cek Pengumuman Seleksi Mandiri S1 UNY Jalur Tes Tulis

 

Kemudian, lanjut Jony, ketika kerumunan semakin banyak, pihak kepolisian semakin kesulitan untuk mengurai massa yang telah memenuhi lobby.

"Ada bapak polisi yang menginfo kalau tidak ada nomor antre tidak bisa vaksin, lalu bapak polisi tersebut bilang nomor antre ada sama dia, lalu masyarakat berlarian mengejar bapak polisi tersebut," imbuhnya.

Pihaknya berharap agar pelaksanaan vaksinasi ke depannya bisa lebih tertata lagi dan tidak menimbulkan kerumunan massa.

"Seharusnya penyelenggara buat antrean dari awal dan kasih nomor antre sama setiap orang yang dateng dan dibuat garis antrean di luar, bukan hanya di dalam mall nya saja," kata dia.

Baca juga: Kata Polisi soal Foto Viral Kerumunan Pendaftaran Vaksinasi di Mapolresta Banyumas

Penjelasan polisi

Setelah ditelusuri, penyelenggaraan vaksinasi tersebut dilakukan oleh pihak Polres Metro Tangerang Kota.

Dikonfirmasi terpisah, Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim membenarkan penyelenggaraan vaksinasi tersebut.

Ia juga tak menampik adanya kerumunan itu. Pihaknya mengatakan, kerumunan itu terjadi akibat besarnya antusias masyarakat.

"Penyebabnya karena antuasias masyarakat aja yang luar biasa, enggak lama langsung ditertibkan. Enggak ada faktor lain," katanya kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (31/7/2021).

Baca juga: Camat Diperiksa karena Halangi Polisi Bubarkan Kerumunan di Pesta Pernikahan

 

Warga datang lebih awal

Rachim menjelaskan, sedari awal pihaknya telah menyampaikan mengenai waktu pelaksanaan vaksinasi.

Akan tetapi, banyak masyarakat yang justru datang terlalu awal.

"Masyarakat datang terlalu pagi, pagi-pagian, dulu-duluan gitu loh. Sedangkan pagi itu petugas dari Polsek Karawaci terbatas di situ. Tapi agak siang saya dengan Kapolres datang ke situ semuanya sudah tertib," katanya.

Baca juga: Perjalanan Greysia/Apriyani hingga Lolos ke Final Olimpiade Tokyo 2020

Berkaca dari hal tersebut, ke depan, pihaknya akan melakukan evaluasi agar pelaksanaan vaksinasi lebih tertata.

"Pasti kita lakukan evaluasi, kita kebanyakan sekarang itu sistemnya mendatangi atau jemput bola, kita datangi daerah yang bener-bener kumuh sekalian bagi-bagi bansos," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi