Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Daerah Keluhkan Stok Vaksin Covid-19 Habis, Ini Kata Bio Farma dan Kemenkes

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Serbuan vaksinasi maritim TNI Angkatan Laut di atas KRI Teluk Youtefa-522 di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (23/7/2021). Vaksinasi maritim yang dilaksanakan Kolinlamil menyasar tiga pulau yaitu Pulau Pramuak, Pulau Panggang, dan Pulau Kelapa.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sejumlah daerah mulai mengeluhkan stok vaksin Covid-19 yang hampir habis.

Hal ini tentu saja akan berimbas pada upaya percepatan vaksinasi Covid-19 yang ditargetkan mencapai lebih dari 180 juta dosis pada akhir 2021.

Di Sumatera Selatan, misalnya, hanya mendapatkan 1,6 juta dosis vaksin sejak Januari hingga Juli 2021 dan kini hanya menyisakan 100.000 dosis untuk tahap kedua.

Keluhan yang sama juga dilontarkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

Ganja mengatakan, suntikan vaksin dosis pertama di Jawa Tengah baru sebesar 16,16 persen dan dosis kedua 8,28 persen.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Video Berebut Nomor Antrean Vaksin Timbulkan Kerumunan di Tangerang, Ini Ceritanya

Berapa stok vaksin Covid-19 Indonesia sat ini?

Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, sebanyak 117,1 juta dosis bulk vaksin Covid-19 telah diproses hingga 29 Juli 2021 dan menghasilkan 92,1 juta dosis produk jadi.

Dari jumlah itu, 74 juta dosis di antaranya sudah mendapatkan lot rilis dan 18,1 juta dosis dalam proses karantina.

Bambang menyebutkan, distribusi vaksin oleh Bio Farma tergantung pada permintaan dan Kementerian Kesehatan.

"Pelaksanaan distribusi tersebut tentu akan berdasarkan pada alokasi dan permintaan dari Kementerian Kesehatan," kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (31/7/2021).

"Dalam pendistribusian, tetap harus memerhatikan ketersediaan atau stok vaksin yang siap didistribusikan atau sudah mendapatkan lot rilis dari BPOM," lanjut dia.

Ia mengatakan, Bio Farma juga mempertimbangkan kapasitas penyimpanan di Dinas Kesehatan tempat tujuan.

Sejak 26 Juli 2021, Bio Farma telah mendistribusikan vaksin ke 34 provinsi, antara lain 2,1 juta vaksin AstraZeneca.

Kemudian, diikuti dengan 1,6 juta dosis yang terdiri dari vaksin AstraZeneca sebanyak 300.100 dosis dan Moderna sebanyak 1,3 juta dosis.

Baca juga: Cerita di Balik Video Viral Kakek Kayuh Sepeda 15 Kilometer agar Bisa Vaksin Covid-19

Bio Farma juga telah mengirimkan sebanyak 3,2 juta dosis vaksin pada 29 Juli 2021.

"Dengan demikian, total vaksin Covid-19 yang sudah terdistribusi secara akumulasi hingga tanggal 29 Juli 2021, telah terdistribusi sebanyak 85 juta dosis terdiri dari Coronavac 3 juta dosis, Covid-19 Bio Farma 67,7 juta dosis, dan AZ 12,8 juta dosis," jelas dia.

Bambang mengatakan, stok vaksin di Bio Farma saat ini sekitar 2 juta dosis untuk vaksin AstraZeneca dan 3 juta dosis vaksin Moderna.

Selain itu, produk vaksin Covid-19 Bio Farma yang baru mendapatkan lot rilis hingga 29 Juli 2021 sebanyak 5,4 juta dosis.

"Sehingga total stok yang ada di Bio Farma sebanyak 10,5 juta dosis yang siap dikirim dan selain itu juga masih ada bulk yang dalam tahap produksi di Bio Farma," ujar Bambang.

Prioritas Jawa-Bali

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, fokus vaksinasi Covid-19 saat ini adalah 50 persen Jawa-Bali.

"Karena tingginya laju penularan di sana, sisanya dibagi ke non-Jawa dan Bali," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Berbicara mengenai stok vaksin Covid-19 yang habis di sejumlah daerah, Nadia mengungkapkan, vaksinasi yang dilakukan saat ini berdasarkan jumlah vaksin yang diterima dari produsen luar negeri sampai Desember 2021.

Dengan demikian, semua daerah tidak bisa mendapatkan vaksin pada waktu bersamaan.

Baca juga: Lakukan Ini jika Sertifikat Vaksin Covid-19 Belum Muncul di Pedulilindungi.id

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi