KOMPAS.com - Ganda putri bulu tangkis Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses melenggang ke partai final badminton Olimpiade Tokyo 2020.
Keberhasilan ini sekaligus mencatatkan nama mereka sebagai pebulu tangkis ganda putri pertama Indonesia yang berhasil menembus final Olimpiade.
Di partai final, Greysia/Apriyani akan bertemu pasangan China Chen Qingchen/Jia Yifan yang merupakan unggulan kedua.
Dalam sembilan kali pertemuan keduanya, Greysia/Apriyani menang dua kali melawan Qingchen/Yifan.
Baca juga: Perjalanan Greysia/Apriyani hingga Lolos ke Final Olimpiade Tokyo 2020
Seberapa besar peluang Greysia/Apriyani memenangkan partai final dan menyabet emas pertama mereka?
Kata Christian Hadinata
Legenda bulu tangkis Indonesia Christian Hadinata mengatakan, meski ganda China lebih diunggulkan, peluang Greysia/Apriyani masih terbuka lebar.
Menurut Christian, Greysia/Apriyani harus bermain lepas dan habis-habisan.
"Main lepas saja, nothing to lose. Karena ini juga sudah mencetak sejarah ganda putri Indonesia di Olimpiade," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/7/2021).
"Greysia/Apriyani dan pelatih ya habis-habisan saja, sudah final kok. Tekanan lebih berat mungkin ada di pasangan China," lanjut Christian Hadinata.
Ia menilai, pasangan Qingchen/Yifan memiliki pertahanan solid dan sulit dimatikan.
Mereka juga memiliki fisik yang cukup baik, sehingga Greysia/Apriyani harus siap capek dan bermain lebih sabar.
"Kita tahu Qingchen ini kan pemain yang sejak dulu punya daya tahan baik, punya kecepatan dan mental yang baik. Harus siap capek dan telaten aja," jelas dia.
Meski demikian, Hadinata menganggap Greysia/Apriyani juga memilik pertahanan yang baik dan tak mudah bagi lawan untuk mematikan mereka.
Bahkan, Greysia/Apriyani bisa mengembalikan bola-bola sulit, seperti yang mereka tunjukkan saat partai semi final.
Soal permainan, Christian Hadinata menyoroti servis Greysia yang terkadang masih ragu.
Menurut dia, Greysia biasanya menggunakan servis lob atau melambung tinggi ke belakang.
"Ini yang mungkin sudah diantisipasi lawan, umumnya lawan nanti badannya agak belakang, karena nanti Greysia akan ngelob untuk lebih mengamankan," kata dia.
"Konsekuensinya nanti di-smash, jadi ya harus antisipasi, pertahan Greysia/Apriyani harus rapat," lanjut Christian.
Ia mengapresiasi penampilan Greysia/Apriyani yang konsisten sepanjang turnamen Olimpiade ini.
Christian Hadinata juga memuji penampilan Apriyani yang tampil tanpa ragu, meski baru pertama kali bertanding di Olimpiade.
"Ini pasangan yang bagus sekali, semoga performa mereka bisa dipertahankan sampai final," kata dia.
Greysia/Apriyani sebelumnya mengalahkan pasangan Korea Selatan dalam dua sekaligus dengan skor 21-19, 21-17.
Butuh waktu 71 menit untuk menyelesaikan pertandingan di semi final melawan Lee So-hee/Shin Seung-chan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.