KOMPAS.com - Sejak awal pandemi Covid-19 melanda dunia, salah satu pertanyaan yang paling banyak dilontarkan adalah "apakah virus Corona bisa menular dari orang yang sudah meninggal dunia akibat Covid-19?"
Dikutip dari laman resmi Universitas Padjadjaran (Unpad), ahli kedokteran forensik Unpad, Yoni Fuadah Syukriani mengatakan, hingga saat ini belum ada bukti kuat bahwa Covid-19 bisa menular dari jenazah ke orang hidup.
"Beberapa referensi studi sudah ada. Hanya saja, belum ada yang mampu menyimpulkan bahwa Covid-19 bisa menular dari jenazah," kata Yoni.
Sebelumnya, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa virus Corona bisa bertahan selama 4 jam di tubuh orang yang sudah meninggal. Sedangkan di cairan tubuh, virus ini bisa bertahan hingga 3-4 hari.
Studi terbaru pun membuktikan, hasil uji swab yang dilakukan kepada jenazah yang sudah 35 hari dimasukkan ke kulkas jenazah masih positif.
Baca juga: Penjelasan Ahli Mengapa Corona Varian Delta Sangat Menular
Akan tetapi, menurut Yoni, penelitian tersebut belum dapat membuktikan banyak hal karena masih dilakukan dalam waktu singkat.
“So far, baru satu tahun setengah penelitian yang sudah dilakukan. Dalam ilmu kedokteran, itu adalah waktu yang sangat singkat dan belum dapat mengungkap banyak hal,” ujar Yoni.
Meski begitu, Yoni tetap menegaskan kepada petugas yang terlibat dalam proses pemulasaraan maupun keluarga yang ditinggalkan tetap waspada terhadap potensi penularan.
Sementara itu, Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Unpad, Deni K. Sunjaya menambahkan, ada dua hal yang harus diperhatikan dalam proses pemakaman jenazah kasus Covid-19.
Pertama, pencegahan dan pengendalian infeksi, kedua, persoalan etika. Dengan begitu, jenazah yang sudah dilakukan pemulasaraan dengan protokol Covid-19 bisa dimakamkan di pemakaman umum yang sudah memenuhi syarat.
Baca juga: Apakah Virus Corona Dapat Menular Lewat Daging Kurban? Ini Kata Ahli
“Jadi, mengenai jenazah yang bisa menularkan Covid-19 sebetulnya tidak perlu ditakutkan. Asalkan sudah dikemas dengan baik dan penguburan jenazah dengan cara memasukkannya ke liang kubur tanpa membuka peti, plastik, atau kantong jenazah,” ujar Deni.
Deni mengatakan, potensi penularan lebih besar justru berasal dari kerumunan anggota keluarga atau pelayat saat proses pemakaman jenazah kasus Covid-19.
“Banyak yang tidak prokes, maka mereka berisiko tinggi akan saling menularkan. Ini yang harus kita perhatikan," kata Deni.
"Tidak semata pemakaman jenazahnya, tetapi proses yang bisa menimbulkan kerumunan, itu yang jadi masalah,” imbuhnya.
Sumber: KOMPAS.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.