Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledek Vaksin Covid-19, Pria Ini Meninggal karena Infeksi Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PalSand
Ilustrasi vaksin
|
Editor: Muhamad Syahrial

KOMPAS.com - Stephen Harmon, pria asal California, AS, meninggal dunia karena infeksi virus Corona setelah mengejek vaksin Covid-19.

Dia menjadi salah satu orang yang secara terang-terangan mengkritik vaksin Covid-19. Bahkan, sebelum meninggal, Harmon melontarkan berbagai ejekan mengenai vaksinasi.

"Aku mendapatkan 99 masalah, namun vaksin bukan salah satunya," ucap Harmon melalui akun Twitternya pada Juni lalu, sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Minggu (25/7/2021).

Harmon meninggal pada Rabu (21/7/2021), setelah sebelumnya dia didiagnosis menderita pneumonia akibat infeksi Covid-19.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harmon menunjukkan perjuangannya saat dirawat di rumah sakit beberapa hari sebelum meninggal dunia.

Baca juga: Cerita di Balik Video Viral Kakek Kayuh Sepeda 15 Kilometer agar Bisa Vaksin Covid-19

"Tolong kalian doakan saya. Mereka hendak mengintubasi saya dan memasukkan saya ke dalam ventilator," ujar Harmon.

Harmon mengatakan dalam cuitan terakhirnya, dia memutuskan untuk diintubasi.

"Saya tidak tahu kapan akan bangun, tetap doakan saya," ucapnya.

Meski kondisinya semakin parah, Harmon menegaskan bahwa dia tidak akan mau menerima vaksin Covid-19. Dia percaya, imannya akan melindunginya dari virus tersebut.

Dilansir dari BBC melalui KOMPAS.com, Harmon juga sering mengejek Covid-19 yang sedang mewabah di seluruh dunia.

Dia mengaku, di tengah pandemi ini, dia lebih percaya kitab sucinya dibandingkan ahli asal AS, Dr Anthony Fauci.

Sebelumnya, kisah orang-orang yang terpapar virus Corona setelah menolak vaksinasi juga terjadi di Inggris.

Baca juga: Lakukan Ini jika Sertifikat Vaksin Covid-19 Belum Muncul di Pedulilindungi.id

Beberapa pasien yang dirawat di Bradford Royal Infirmary, Inggris, juga menolak mengikuti program vaksinasi yang telah disediakan.

"Saya ditawari vaksin, tapi saya bersikap arogan," kata Faisal Bashir (54).

Bashir tetap beraktivitas seperti biasa, mulai dari pergi ke gym, bersepeda, berjalan kaki, dan berlari.

Selain merasa sehat, Bashir menolak vaksin juga karena tak percaya dengan keamanan vaksin.

"Namun faktanya, saya tidak dapat menghindari virus itu. Virus itu masih menyerang saya. Saya tidak tahu bagaimana atau di mana," ujar Bashir.

Dia mengaku terpengaruh percakapan di media sosial dan berita menyesatkan yang menyebut vaksin AstraZeneca dapat menyebabkan pembekuan darah.

Setelah dipasangi selang oksigen selama seminggu di rumah sakit dan kini telah dibolehkan pulang ke rumah, Bashir ingin memperingatkan orang lain untuk tidak mengulangi kesalahannya.

Baca juga: Ada Varian Corona Delta Plus, Bagaimana Efektivitas Vaksin?

"Apa yang saya alami di rumah sakit, yaitu perawatan dan keahlian para tenaga medis, membuat hati saya luluh," ucap Bashir.

"Orang-orang memenuhi rumah sakit karena mengambil risiko tidak divaksin dan itu salah. Saya merasa tidak enak. Saya merasa sangat menyesal dan berharap dengan angkat bicara, saya dapat membantu orang lain menghindari kesalahan ini," imbuhnya.

Sumber: KOMPAS.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kompas.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi