Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Anak Muda Juga Berisiko Kena Asam Urat dan Kolesterol Tinggi?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi kolesterol
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Di media sosial Twitter, unggahan seorang pengguna yang membagikan kisahnya yang mengalami asam urat dan kolesterol tinggi, viral.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, pemilik akun Twitter @ppurru itu, mengaku berusia 27 tahun dan bingung saat mendapati angka asam urat dan kolesterolnya tinggi.

Ia kemudian melakukan konsultasi dengan dokter.

Kenapa orang-orang berusia muda juga berpotensi terkena asam urat dan kolesterol tinggi?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab asam urat dan kolesterol tinggi

Dokter spesialis gizi, dr Samuel Oetoro, SpGK, mengatakan, ada dua penyebab seseorang memiliki kolesterol dan asam urat tinggi.

"Pertama, dari makanan yang masuk; kedua dari dalam tubuh yang terbentuk kolesterol," ujar Samuel saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/7/2021).

Ia menjelaskan, untuk makanan yang dikonsumsi menjadi penyebab tingginya kolesterol sebesar 25 persen.

Kolesterol yang dibentuk oleh tubuh berpengaruh menjadi penyebab kadar kolesterol tubuh tinggi, sebesar 75 persen.

"Mau anak muda, orang tua sama saja, penyebabnya dua faktor itu," lanjut dia.

Sama seperti kolesterol, Samuel mengatakan, penyebab tingginya asam urat juga karena faktor dari dalam tubuh.

Menurut dia, asam urat tinggi disebabkan dari dalam tubuh seseorang yang metabolisme tubuhnya tidak mengalami gangguan.

"Selama metabolisme asam uratnya bagus, dia mau makan kacang atau makan apa pun tidak masalah," ujar Samuel.

"Kalau dia ada gangguan metabolisme dalam tubuhnya itu pembentukan asam uratnya jadi tinggi. Nah pola makannya harus diatur, jangan makan yang tinggi protein," lanjut dia.

Sumber kolesterol

Samuel mengatakan, sumber atau penyebab tingginya kadar kolesterol karena adanya purin pada makanan yang dikonsumsi.

Purin yang menjadi sumber asam urat ini banyak ditemukan pada daging merah, dan makanan lain yang berprotein tinggi, di antaranya ikan, putih telur, dan kacang-kacangan.

Jika penderita ingin mengontrolnya, maka kurangi asupan sumber-sumber purin.

Sementara itu, jika penyebab kolesterolnya 75 persen berasal dari kolesterol yang dibentuk oleh tubuh, maka tindakan untuk menurunkannya adalah dengan konsumsi obat penekan kolesterol.

"Apabila dia ingin tahu apakah kadar kolesterolnya berasal dari metabolisme tubuh atau tidak, bisa dengan melakukan periksa lab darah," ujar Samuel.

Ia menambahkan, jika penyebab kolesterol tinggi adalah metabolisme tubuh, maka akan terus mengonsumsi obat penekan kolesterol seumur hidupnya.

"Tapi enggak perlu takut, obatnya kalau bisa dibilang tidak ada efek sampingnya, kecil sekali," kata Samuel.

Gaya hidup yang membuat kolesterol meningkat

Ahli gizi, DR dr Tan Shot Yen, M. Hum, mengatakan, ada lima gaya hidup yang membuat asam urat, kolesterol, maupun gula darah naik.

1. Semakin maraknya produk ultra-proses. Tingginya gula garam lemak dan banyaknya gerai-gerai makanan kekinian yang menggunakan bahan-bahan baku pabrikan untuk meracik produknya semenarik mungkin.

2. Pembiaran. Menurut Tan, edukasi dari pihak pemerintah harusnya cukup kuat dan serius mengenai keprihatinan kesehatan masyarakat.

"Yang menyedihkan justru keberpihakan (pemerintah) pada industri produk olahan, bahkan mulai dari pangan bayi sampai anak," ujar Tan saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Sabtu (31/7/2021).

3. Literasi gizi publik yang minim. Tan mengatakan, masih banyak masyarakat yang belum memahami bagaimana membaca label gizi.

"Istilah per porsi, angka kecukupan gizi (AKG), sama sekali zonk," ujar Tan.

4. Permainan tidak cantik. Untuk faktor ini, Tan menjelaskan, masyarakat terlaku berfokus pada masalah kesehatan pada penyakit menular, namun mereka tidak sadar bahwa penyakit tidak menular (PTM) seperti obesitas, kanker, diabetes, hipertensi, dan lainnya juga perlu diperhatikan.

5. Industri berat sebelah. Tan mengatakan, faktor ini karena saat pemerintah telah kehabisan daya, muncul utang, dan berimbas pada industri yang akan semakin merapat ke para pemangku kebijakan.

Menurut Tan, unsur-unsur seperti pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media harus saling menjalankan upaya promotif dan preventif.

Namun, jika berat sebelah, maka akan muncul produk-produk yang jauh dari konsep sehat.

"Akibatnya, bahkan bisa menjerumuskan dengan,'enggak apa-apa makan apa saja, kan ada suplemen XYZ'" ujar Tan.

Olahraga tidak menyelesaikan masalah

Selain itu, Tan mengingatkan, aktivitas olahraga juga tidak menyelesaikan masalah.

"Kolesterol tidak bisa diatasi dengan olahraga, apabila masalahnya masih menggantung," kata dia.

Menurut dia, penderita asam urat maupun kolesterol tinggi perlu memahami penyebab tingginya kadar tersebut terlebih dulu sebelum melompat mencari solusinya.

"Sebab tubuh enggak bisa dimanipulasi," ujar Tan.

Ada beberapa kondisi yang memicu kolesterol naik, seperti:

  • Stres, maka kortisol, adrenalin, nor-adrenalin akan naik.
  • Kortisol, saat kortisol naik maka tubuh melepas cadangan gula dan asam lemak
  • Stres, menurunkan kekebalan tubuh dan mencetuskan "peradangan tersembunyi", dan meningkatkan kadar lemak tubuh dan obesitas
  • Konsumsi trans-fat dari produk olahan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi