Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Efek Jika Terlambat Vaksin Covid-19 Dosis Kedua?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Dok. Satgas Covid-19 IKA UB
Salah satu warga yang disuntik dosis vaksin dalam vaksinasi di Kampus UB Dieng, Sabtu (31/7/2021).
|
Editor: Maya Citra Rosa

KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 di Indonesia memerlukan dua dosis untuk memperoleh kekebalan tubuh. Namun seringkali orang terlambat vaksin dosis kedua.

Terkadang masyarakat lupa karena jarak waktu antara vaksin pertama dan kedua yang tidak berdekatan.

Tidak hanya itu, faktor terlambatnya vaksin karena adanya keterbatasan suplai vaksin yang masih mengandalkan kiriman luar negeri secara bertahap.

Vaksin Covid-19 yang dipakai di Indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Juli 2021, vaksin yang sudah masuk ke Indonesia ada empat, yaitu Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, dan Moderna.

Pada bulan Agustus mendatang, dijadwalkan vaksin Pfizer akan tersedia untuk digunakan di sini.

Penting untuk mengetahui masing-masing jarak pemberian vaksin dosis pertama ke dosis kedua. Berikut adalah jarak pemberian vaksin:

Baca juga: Wacana Vaksinasi Covid-19 Jadi Syarat Pelonggaran Aktivitas di Tengah Kelangkaan Stok Vaksin di Daerah

Sinovac: 2 sampai 3 minggu

Sinopharm: 3 sampai 6 minggu

AstraZeneca: 8 sampai 12 minggu

Moderna: 3 sampai 6 minggu

Pfizer: 4 sampai 6 minggu

Lantas, apa efek jika terlambat vaksin Covid-19 dosis kedua?


Sebagian orang yang terlewat jadwal vaksin kedua, namun beberapa ahli beranggapan bahwa ini dapat menyebabkan efektivitas vaksin menurun.

Dilansir dari Manila Buletin, jika dosis vaksin Sinovac yang kedua terlambat, ini tidak akan mempengaruhi efektivitas vaksin tersebut.

Selama jarak kedua suntiknya tidak lebih dari 6 bulan, aman saja untuk melanjutkan vaksin tersebut. Berbeda dengan fakta yang ditemukan pada vaksin AstraZeneca.

Dilansir dari Oxford University, ternyata dosis kedua yang tertunda justru berpotensi meningkatkan respons imun tubuh.

Terlambat bisa tingkatkan imun

Hasil penelitian di Oxford University menunjukkan bahwa penundaan hingga 45 minggu antara dosis pertama dan dosis kedua bisa meningkatkan respon imun setelah dosis kedua.

Selain itu, percobaan pemberian booster ketiga setelah lebih dari 6 bulan juga menunjukkan antibodi yang meningkat.

Baca juga: 3,5 Juta Dosis Vaksin Moderna Pemberian Amerika Serikat Tiba di Indonesia

Ini akan menghasilkan sistem imun yang kuat untuk melindungi tubuh dari virus SARS-CoV-2.

Sedangkan untuk vaksin Pfizer dan Moderna, hingga saat ini belum ada data apa risiko yang terjadi jika masyarakat terlambat untuk dosis kedua.

Centers for Diseases Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa jika seseorang terlewat jadwal keduanya, maka orang tersebut harus langsung menyusul jadwal kedua.

Hingga saat ini data berbagai merk vaksin masih terbatas berkaitan efektivitas vaksin kedua yang terlambat.

Tugas Anda sebagai penerima vaksin adalah mengingat baik-baik dan mencoba menepati tanggal vaksin dosis kedua untuk memaksimalkan efek perlindungan vaksin tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi