KOMPAS.com - Belum usai pandemi Covid-19, kini otoritas kesehatan Amerika Serikat mulai melacak kasus infeksi penyakit cacar monyet (monkeypox).
Melansir Everyday Health, Kamis (29/7/2021) kasus terbaru cacar monyet dikonfirmasi pada 15 Juli 2021, pada seorang warga Texas yang baru pulang dari Nigeria.
Menyusul temuan itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) melakukan pelacakan pada 200 orang di 27 negara bagian yang dicurigai terpapar cacar monyet.
Baca juga: Mengenal Apa Itu PPKM Darurat dan Bedanya dengan PPKM Mikro
CDC mengatakan, mereka bekerja sama dengan maskapai penerbangan, serta otoritas kesehatan lokal untuk melacak penumpang yang mungkin berkontak dengan pasien selama pada dua penerbangan.
Kedua penerbangan itu adalah penerbangan dari Lagos, Nigeria menuju Atlanta pada 8 Juli 2021 dan dari Atlanta ke Dallas pada 9 Juli 2021.
Infeksi cacar monyet pada pria Texas itu diyakini sebagai kasus pertama sejak 2003.
Pria tersebut telah dibawa ke rumah sakit dan dilaporkan berada dalam kondisi stabil. Sejauh ini belum ada kasus baru yang teridentifikasi.
Baca juga: Felicia Tissue, Mengenal Apa Itu Ghosting, dan Cara Menyikapinya...
Apa itu cacar monyet?
Melansir laman CDC, cacar monyet pertama kali ditemukan pada 1958 ketika dua wabah penyakit mirip cacar teridentifikasi pada sekelompok monyet yang dipelihara untuk penelitian.
Penyakit mirip cacar itu kemudian diberi nama "cacar monyet" atau monkeypox.
Kasus infeksi pertama cacar monyet pada manusia tercatat pada 1970 di Republik Demokratik Kongo, ketika negara itu sedang dalam periode intensif untuk menghilangkan cacar.
Baca juga: Mengenal Apa Itu PPKM Darurat dan Bedanya dengan PPKM Mikro
Sejak saat itu, kasus-kasus infeksi cacar monyet pada manusia dilaporkan terjadi di negara-negara Afrika tengah dan barat lainnya.
Cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.
Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.
Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Suntik DNA Ikan Salmon yang Dilakukan Krisdayanti
Sejauh ini, kasus infeksi cacar monyet pada manusia hanya tercatat enam kali terjadi di luar Afrika, yakni di Amerika Serikat pada 2003 (47 kasus), di Inggris Raya (3 kasus) dan di Israel (1 kasus) pada 2018, di Singapura (1 kasus) dan di Inggris (3 kasus) pada 2019, dan di Amerika Serikat (1 kasus) pada 2021.
Sumber alami cacar monyet masih belum diketahui. Namun, spesies hewan pengerat Afrika diduga berperan dalam penularan.
Ada dua kelompok genetik yang berbeda (clades) dari virus monkeypox, yakni kelompok Afrika Tengah dan Afrika Barat.
Infeksi virus cacar monyet Afrika Tengah pada manusia biasanya lebih parah dibandingkan dengan virus Afrika Barat, dan memiliki angka kematian yang lebih tinggi.
Penularan dari orang ke orang juga dimungkinkan terjadi.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Akrilamida, Senyawa Berbahaya di Balik Nikmatnya Gorengan
Cara penularan
Penularan virus monkeypox terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan, manusia, atau benda yang terkontaminasi virus.
Virus masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang rusak (walaupun tidak terlihat), saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut).
Penularan dari hewan ke manusia dapat terjadi melalui gigitan atau cakaran, daging hewan liar, kontak langsung dengan cairan tubuh, atau kontak tidak langsung, seperti melalui alas yang terkontaminasi.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Porang, Kerabat Bunga Bangkai yang Memiliki Nilai Jual Tinggi
Penularan dari manusia ke manusia diperkirakan terjadi terutama melalui droplet pernapasan.
Droplet umumnya tidak terpercik dalam jarak dekat, sehingga kontak tatap muka yang lama diperlukan untuk terjadinya penularan.
Adapun metode penularan dari manusia ke manusia lainnya termasuk kontak langsung dengan cairan tubuh, dan kontak tidak langsung, seperti melalui pakaian atau kain yang terkontaminasi.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Ambergris dan 5 Fakta tentang Muntahan Paus Sperma
Gejala cacar monyet
Pada manusia, gejala cacar monyet mirip tetapi lebih ringan daripada gejala cacar.
Penyakit cacar monyet dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
Perbedaan utama antara gejala cacar dengan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan kelenjar getah bening membengkak (limfadenopati) sedangkan cacar tidak.
Masa inkubasi virus (waktu dari infeksi hingga gejala) cacar monyet biasanya 7-14 hari tetapi dapat berkisar antara 5-21 hari.
Baca juga: Ramai soal Kasus Eiger dan Mengenal Apa Itu Doxing...
Penyakit dimulai dengan:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Panas dingin
- Kelelahan
Baca juga: Mengenal Apa Itu Pandemic Fatigue, Alasan Masyarakat Abaikan Protokol Kesehatan
Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, pasien mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2−4 minggu.
Di Afrika, cacar monyet telah terbukti menyebabkan kematian sebanyak 1 dari 10 orang yang terjangkit penyakit tersebut.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Plak, Karang Gigi, Penyebab dan Cara Mencegahnya...
Tidak seberbahaya corona
Melansir Washington Examiner, Selasa (27/7/2021) Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular di University of Florida Health Jacksonville, Nielsen mengatakan, penyakit cacar monyet bisa sangat mematikan, meskipun kasusnya tergolong langka.
“Jika tidak diobati, bisa ada efek yang sangat parah, termasuk kematian, meskipun itu sangat jarang terjadi,” kata kata Neilsen.
Dalam kasus infeksi yang baru-baru ini ditemukan, CDC mengatakan bahwa jenis virus yang menginfeksi pria Texas itu memiliki tingkat fatalitas sekitar 10 persen.
Baca juga: Mengenal Varian Delta Plus yang Mulai Terdeteksi di Indonesia
Neilsen menambahkan, penularan virus cacar monyet hampir tidak separah virus corona.
Meski ada kemungkinan bahwa cacar monyet dapat menyebar melalui droplet yang terhirup seperti virus corona, tetapi Nielsen mengatakan kemungkinannya kecil, mengingat penyebaran cacar monyet yang lambat.
"Kasus Texas sepertinya adalah kasus yang terisolasi, di mana orang tersebut berinteraksi dengan hewan yang berpotensi terinfeksi. Saya mengira paling banyak hanya satu atau dua kasus penularan," kata Nielsen.
Baca juga: Daftar Bantuan dari Pemerintah Selama PPKM dan Cara Mengeceknya