Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Kelirumologi Asal-usul Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi corona virus (Covid-19)
Editor: Heru Margianto

AMERIKA Serikat menuduh bahwa virus Corona berasal dari Republik Rakyat China. RRC menuduh virus Corona berasal dari Amerika Serikat. Masing-masing merasa diri sendiri paling benar dan pihak lain paling tidak benar.

Sementara sebenarnya yang lebih perlu diketahui bukan asal-usul tetapi bagaimana cara menanggulangi pagebluk Corona yang terbukti sudah telanjur merajalela ke segenap pelosok planet bumi.

Bahkan virus Corona sudah berkembang menjadi berbagai varian yang sukses mengevolusikan diri demi mempertahankan kehadirannya di planet bumi yang cuma satu dan satu-satunya ini.

Berdasar sejarah virologi dan disimpulkan bahwa sebenarnya virus Corona bukan berasal dari China mau pun Amerika.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat diyakini bahwa jauh sebelum tahun 2020 sebagai awal pagebluk Corona, sebenarnya virus Corona sudah hadir sebagai bagian dari ekosistem planet bumi namun belum terdeteksi oleh daya-penginderaan terbatas manusia.

June Almeida 

Pada 1964, melalui metode observasi dengan mikroskop elektronik, asisten saintifik St Thomas’s Hospital Medical School di bukan Wuhan atau New York tapi London, Inggris, June Almeida berhasil menemukan dan membuat penggambaran sebuah jenis virus baru yang sebelumnya belum dikenal kemudian diberi nama Corona sesuai bentuk yang mirip mahkota.

Pada 1967 ketika berusia 34 tahun June Almeida yang belum menyandang gelar akademis bersama Dr David Tyrell mempublikasikan makalah tentang virus Corona untuk pertama kali di dunia pada Journal of General Virology.

Baca juga: Kisah June Almeida, Penemu Pertama Virus Corona

 

Keilmiahan June Almeida dipermantap oleh penemuan dan penggambaran virus Rubella sehingga pada 1967 June Almeida diangkat menjadi research fellow dan senior lecturer di departemen virologi Royal Postgraduate Medical School di London.

Akhirnya University of London pada tahun 1970 menganugrahkan gelar Master dan 1971 gelar Doktor kepada June Almedia.

Akibat semula memang belum menyadari betapa penting penemuan virus Corona maka panitia Nobel lalai dalam menganugrahkan penghargaan kepada DR June Almedia atas penemuan deteksi virus yang masih relevan sampai masa kini mau pun masa depan.

Bersatupadu

Pada 2007, berarti 13 tahun sebelum virus Corona meraja lela memporak-porandakan peradaban di planet bumi ini, DR June Almeida meninggalkan dunia fana ini.

Demi menghormati almarhumah DR June Almeida secara pribadi saya selalu menggunakan istilah Corona bukan Covid-19.

Demi menghormati almarhumah DR June Almedia mau pun demi menyelamatkan umat manusia sebaiknya Amerika Serikat dan Republik Rakyat China segera berhenti mubazir saling menyalahkan untuk bersatupadu menjalin sinergi melawan angkara murka virus Corona yang telah terbukti menewaskan jutaan manusia di marcapada ini.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi