KOMPAS.com – Tiga merek makanan ringan, yaitu Cheetos, Lay's, dan Doritos, diketahui akan dihentikan produksinya di Indonesia pada Agustus 2021.
Berakhirnya perjanjian lisensi PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) dan PepsiCo menjadi penyebab pemberhentian produksi tiga merek di atas.
PT Indofood CBP Sukses Makmur sendiri telah mengabarkan hal itu sejak Februari lalu.
"Mengenai hal tersebut sudah ada informasinya dalam keterbukaan informasi," kata Kepala Humas Indofood Nurlita Novi Arlaida, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/8/2021).
Baca juga: Sejarah Cheetos yang Berhenti Diproduksi di Indonesia Setelah 28 Tahun
Lantas bagaimana sejarah Cheetos dan perjalanannya hingga masuk ke Indonesia?
Dikutip dari Insider, Cheetos merupakan produk yang ditemukan pada 1948 oleh Charles Elmer Doolin di Dallas, Texas, yang juga merupakan pendiri Friatos.
Doolin kemudian bekerja sama untuk mengembangkan produknya agar bisa diterima secara nasional dengan pengusaha keripik kentang Herman W Lay.
Kolaborasi itu dilakukan guna merilis Cheetos dan produk kentang Friatos secara nasional.
Baca juga: Viral, Foto Bumbu Indomie Goreng Ada 2 Macam, Ini Penjelasan Indofood
Awal mula Cheetos
Pada era selanjutnya, makanan tersebut kemudian dimiliki oleh PepsiCo.
Cheetos awalnya disebut dengan Chee-tos. Namun, tak ada yang mengetahui dengan pasti bagaimana penamaan itu didapatkan.
Sebagian orang menduga penamaan itu mengacu pada nama Fritos lantaran Cheetos saat tahap awal dibuat dengan bahan-bahan Fritos, sehingga kemudian orang-orang menganggap Cheetos adalah singkatan dari Cheesy Fritos (Fritos murahan) yang disingkat Cheetos.
Baca juga: Penyebab Cheetos, Lays, dan Doritos Berhenti Produksi di Indonesia
Adapun produk pertama Cheetos adalah Crunchy Cheetos yang ditemukan di San Antonio, Texas, pada 1948.
Produk tersebut menjadi satu-satunya produk Cheetos hingga kemudian muncul Cheetos Puffs pada 1971.
Adapun partikel semacam debu yang melekat di jari usai seseorang memakan Cheetos yang sulit untuk dijilat memiliki penyebutan nama yakni “Cheetle”.
Flamin' Hot Cheetos
Cheetos kemudian terus mengembangkan dirinya dan pada 1976 terciptalah Flamin’ Hot Cheetos.
Ide Flamin’ Hot Cheetoz merupakan ide dari Richard Montanez seorang pekerja pabrik berusia 12 tahun yang ketika itu baru putus sekolah.
Dirinya terinspirasi dari jagung jalanan Meksiko yang memiliki rasa lebih pedas.
Flamin’ Hot Cheetos pertama kali rilis pada 1990-an dan sukses besar setelahnya.
Montanez yang semula bekerja sebagai petugas kebersihan kemudian menjabat sebagai wakil presiden eksekutif di perusahaan tersebut.
Baca juga: Pengumuman Seleksi Administrasi CPNS 2021 Kemendikbud Ristek Bukan 2-3 Agustus, Lalu Kapan?
Maskot
Maskot Cheetos yang pertama kali muncul adalah Cheetos mouse yang mulai diperkenalkan pada 1971.
Namun, kemudian digantikan oleh Chester Cheetah pada 1986. Adapun slogan Cheetos sempat berubah-ubah.
Awalnya slogan dikenal dengan Cheetos Mouse yang mengatakan ”Chee-tos, keju yang renyah”, tetapi kemudian berganti menjadi “Salam Chee-sar!”.
Selanjutnya slogan berganti kembali menjadi Chester Cheetah yang memiliki slogan “Tidak mudah menjadi cheesy” pada 1986.
Hingga pada 1997, slogan kemudian berganti menjadi “Dangerously cheesy”.
Baca juga: Pencipta Varian Rasa Indomie Nunuk Nuraini Meninggal Dunia, Bagaimana Sejarah Indomie?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.