Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan Sejuta Umat, Ini Sejarah Mi Instan

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/TMON
Ilustrasi kuliner Korea : mi instan Korea (ramyun).
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Mi instan. Sebagian dari Anda mungkin penggemar makanan yang satu ini.

Atau, bagi sebagian lainnya, makanan ini jadi "penyelamat" kala uang saku menipis atau menjadi "pemadam kelaparan" saat malas membuat makanan lain.

Dengan harga yang terjangkau, mereka bisa menikmati sajian mi instan sesuai selera dan tentu saja mengenyangkan.

Bahkan, ada yang menyebut mi instan adalah makanan "sejuta umat".

Tapi, tahukah Anda bagaimana sejarah mi instan pertama kali dibuat? Simak kisahnya!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Air Rebusan Mi Instan, Sebaiknya Dibuang atau Dipakai?

Berawal di Jepang

Melansir instantnoodles.org, mi instan pertama kali dibuat pada 1958 di Jepang atau 10 tahun setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II.

Adalah Momofuku Ando, pria yang menemukan mi instan.

Kala itu, ia membuatnya dengan cara mengeringkan mi kukus dan bumbu dalam minyak panas.

Ando juga berhasil membuat produksi massal mi instan dengan menetapkan seluruh proses metode industri.

Agar siap disantap, mi instan tersebut hanya perlu direbus di dalam air mendidih selama dua menit.

Tak heran, banyak orang menyebut mi instan sebagai "ramen ajaib" dan langsung menjadi populer kala itu.

Mi instan dengan bubuk penyedap rasa dalam kemasan terpisah diluncurkan sebagai tanggapan atas kualitas dan rasa yang lebih baik.

Sejak saat itu, semakin banyak varian rasa mi instan yang dipasarkan, dengan kualitas produk yang semakin meningkat.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Mi Instan? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Cup noodles

Dalam perkembangannya, tercipta sebuah produk mi instan baru bernama "Cup Noodles" pada 1971.

Keistimewaan produk ini adalah mi yang ditempatkan dalam wadah styrofoam bowl bersama dengan bumbu kering beku seperti udang, telur, dan sayuran.

Produk ini pun merevolusi seluruh industri makanan olahan.

Gelas inovatif ini menggabungkan tiga fungsi berbeda, yaitu bahan kemasan saat berada di rak toko, kompor saat menuangkan air mendidih, dan mangkuk saat memakan mie.

Mi instan kemudian banyak menyebar ke Amerika dan Eropa.

Dengan naiknya tingkat pendapatan di negara-negara berkembang pada 1990-an, konsumsi meningkat pesat.

Permintaan global tahunan untuk mie instan diperkirakan sekitar 15 miliar porsi pada 1990 dan tumbuh menjadi 50 miliar porsi pada 2001.

Karena mudah menyatu dengan bahan masakan lokal dan cita rasa tradisional, mi instan pun banyak diterima di pasaran.

Untuk mengejar mimpi Ando dalam menciptakan mi instan yang bisa dimakan di luar angkasa, ia pun bekerja sama dengan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).

Melansir, laman museum Cup Noodles, Ando mulai mengerjakan "Space Ramen", dengan penerapan berbagai teknik untuk makan di lingkungan tanpa bobot.

Space Ramen didasarkan pada metode pengeringan instan minyak panas yang ditemukan Momofuku pada 1958.

Mie, sup, dan bumbu dimasukkan ke dalam wadah kedap udara yang lembut. Sup kemudian dikentalkan agar tidak menyebar di lingkungan tanpa bobot.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi