Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Hobi SBY, Ini Manfaat Melukis untuk Kesehatan Mental

Baca di App
Lihat Foto
Instagram @andi_a_mallarangeng
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpose bersama lukisan karyanya.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Melukis rupanya menjadi kegiatan yang dipilih oleh Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengisi waktu di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Hobi melukis yang dilakoni SBY itu pun viral dan ramai diperbincangkan oleh warganet, setelah foto SBY berpose di antara sejumlah karya lukisnya beredar di media sosial.

Baca juga: Daftar Bantuan dari Pemerintah Selama PPKM dan Cara Mengeceknya

Baca juga: Cair Pekan Depan, Ini Mekanisme dan Syarat Penerima Bantuan Subsidi Gaji Rp 1 Juta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengutip Kompas.com, Sabtu (7/8/2021) Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan, hobi melukis sebetulnya sudah dimiliki oleh SBY sejak duduk di bangku SMP.

"Beliau mulai melukis lagi sekitar 2 bulan ini di studio lukis di rumah beliau di Cikeas. Inspirasi beliau sumbernya bisa bermacam-macam. Imajinasi, foto karya Ibu Ani maupun fotografer lainnya," kata Herzaky.

Baca juga: Belum Dapat SMS? Ini Cara Unduh dan Cetak Sertifikat Vaksin Covid-19

Sarana refleksi

Selain untuk mengisi waktu selama PPKM, menurut Herzaky, melukis juga menjadi sarana bagi SBY untuk mengelola dan merefleksikan pengalaman serta perjalanan batinnya selama ini.

"Sambil menjalankan PPKM, SBY memilih untuk melukis di studio di kediamannya. Mengelola dan meresapkan pengalaman dan perjalanan batin beliau dalam memimpin bangsa ini selama sepuluh tahun dan dalam mencermati situasi terkini bangsa ini," tulis Herzaky di akun Facebook pribadinya.

Tak hanya itu, melukis juga memberi kesempatan bagi SBY untuk menjalani kehidupan setelah berpulangnya sang istri, Ani Yudhoyono pada 2019.

"Karena bagaimanapun, kehilangan cinta sejati dan pendamping hidup seperti Ibu Ani, tentu juga sangat membekas bagi beliau," tulis Herzaky.

Baca juga: 5 Fakta soal Bantuan Subsidi Upah/Gaji Rp 1 Juta, dari Jadwal Pencairan hingga Cara Mengeceknya

Seni dan kesehatan mental

Mengutip Verywell Mind, 4 Juli 2021, kesenian sudah sejak ribuan tahun lalu menjadi medium bagi manusia untuk berkomunikasi, mengekspresikan diri, dan penyembuhan mental.

Namun, baru pada 1940-an, kegiatan seni mulai dimasukkan sebagai salah satu teknik penyembuhan psikologis, yang diberi nama terapi seni.

Tujuan terapi seni adalah memanfaatkan proses kreatif untuk membantu seseorang mengeksplorasi cara dirinya mengekspresikan diri.

Baca juga: Viral, Scan Negatif Film Kini Lebih Mudah Pakai Aplikasi di Ponsel

Dengan menyibukkan diri dalam aktivitas seni, seseorang diharapkan dapat menemukan cara baru untuk mendapatkan wawasan pribadi dan mengembangkan keterampilan untuk menghadapi masalah.

Beberapa kegiatan yang dimanfaatkan untuk teknik terapi seni antara lain, melukis, memahat, mewarnai, fotografi, membuat tembikar, dan seterusnya.

Manfaat melukis untuk kesehatan mental

Terapi seni, termasuk melukis, dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam gangguan mental dan tekanan psikologis.

Menurut sebuah studi 2016 yang diterbitkan dalam Journal of American Art Therapy Association, kurang dari satu jam aktivitas kreatif dapat mengurangi tingkat stres seseorang, dan memiliki efek positif pada kesehatan mental, terlepas dari pengalaman atau bakat artistik yang dimiliki oleh orang tersebut.

Baca juga: Millen Cyrus dan Bahaya Sabu bagi Fisik dan Mental Penggunanya...

Terapi seni

Sementara itu, melansir Hey Sigmund, seseorang tidak perlu memiliki bakat artistik untuk merasakan manfaat terapeutik dari kegiatan seni.

Tujuan dari terapi seni bukanlah untuk menciptakan sebuah mahakarya, melainkan memberi kesempatan bagi seseorang untuk bisa mengekspresikan dirinya dengan bebas melalui seni.

Terapi seni bermanfaat bagi orang-orang yang mengalami kehilangan atau trauma. Terapi itu juga bagus untuk mengatasi kecanduan dan gangguan kesehatan mental.

Beberapa rumah sakit bahkan memberikan sesi terapi seni kepada para pengidap kanker. Jenis terapi ini juga umum diberikan kepada anak-anak.

Baca juga: Mengenang Aktor Didi Petet, dari Perjalanan Karier hingga Seni Teaternya...

Dalam proses menciptakan sebuah karya seni, seseorang akan mendapatkan manfaat besar, baik secara fisik maupun mental.

Ketika seseorang menghasilkan karya seni dengan tangannya sendiri, ada peningkatan konektivitas saraf di area otak yang berhubungan dengan introspeksi, memori, dan pemantauan diri.

Artinya, area otak tersebut menjadi lebih aktif ketika seseorang sedang melakoni proses berkesenian.

Hal itu membuat seseorang menjadi lebih tangguh secara psikologis, meningkatkan perspektif positif, dan menjadi lebih mawas diri. Ini membantu seseorang mengatasi masalah, stres, atau peristiwa yang akan hadir di masa depan.

Baca juga: Sejarah Tato di Dunia: Bentuk Sanksi, Pengobatan, dan Seni

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi