Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Ini Puncak Hujan Meteor Perseid, Simak Waktu Terbaik Melihatnya!

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/BELISH
Ilustrasi fenomena langit, fenomena hujan meteor.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Puncak hujan meteor Perseid dapat disaksikan malam ini, Kamis (12/8/2021). 

Dikutip dari laman Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), hujan meteor Perseid sudah aktif sejak 17 Juli hingga 24 Agustus 2021. Namun waktu puncaknya akan terjadi malam ini.

Peneliti di Pussainsa Lapan, Andi Pangerang, menjelaskan hujan meteor Perseid bisa disaksikan mulai Kamis (12/8/2021) malam.

"Dapat disaksikan sejak besok malam (12 Agustus) sampai keesokan paginya (13 Agustus), 20 menit sebelum matahari terbit," kata Andi pada Kompas.com, Rabu (11/8/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Catat, Ada Hujan Meteor Perseid 12-13 Agustus, Ini Waktu Terbaik dan Cara Melihatnya

Mulai tengah malam

Sementara itu, Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan Emanuel Sungging Mumpuni mengatakan, puncak hujan meteor Perseid sudah dapat diamati mulai pukul 00.00 atau tengah malam waktu setempat.

"Waktunya dari tengah malam sampai dini hari adalah waktu terbaik untuk bisa menikmati hujan meteor. Karena sifatnya seperti hujan jadi sepanjang waktu tersebut, selama periode hujan meteornya," kata Sungging, diberitakan Kompas.com, Senin (9/8/2021).

Adapun durasi puncak hujan meteor Perseid berlangsung sekitar 20 menit.

Sungging juga mengatakan, saat mengamati hujan meteor Perseid tersebut bisa dilakukan tanpa terpengaruh oleh cahaya dari Bulan.

Hujan meteor Perseid tidak terganggu oleh Bulan fase sabit awal, karena bulan sabit akan tenggelam sebelum tengah malam.

Baca juga: Hujan Meteor Perseid Bisa Disaksikan Besok Malam, Apa Keistimewaannya?

 

Cara menyaksikan

Masyarakat Indonesia bisa menyaksikan langsung puncak hujan meteor Perseid karena dapat disaksikan tanpa memerlukan alat atau mata telanjang.

Fenomena langit ini bisa disaksikan dari arah Utara sampai Barat Laut, selama tidak ada polusi cahaya.

"Sepanjang langit gelap dengan polusi cahaya minim, serta tidak berawan, peluang besar bisa mengamati," ujar Sungging.

Polusi cahaya yang ia maksud ialah cahaya yang bersumber dari penggunaan lampu atau cahaya buatan manusia.

Baca juga: Jangan Lewatkan Hujan Meteor Perseid Malam Ini, Ada 100 Meteor Per Jam

100 meteor per jam

Hujan meteor yang tampak di Indonesia bisa mencapai 60-90 meteor tiap jam dengan kelajuan meteor mencapai 212.400 km/jam.

Sedangkan, menurut astronom amatir Indonesia Marufin Sudibyo hujan meteor Perseid maksimum akan mencapai 100 meteor per jam.

"Hujan meteor Perseids 2021 diperkirakan akan memiliki intensitas sekitar 100 meteor per jam dan mudah diamati karena langit tidak terlalu terang (fase Bulan hanya 15 persen)," jelas Marufin.

Baca juga: Kawal Masa Depan, Gerakan agar Anak Korban Pandemi Tidak Kehilangan Masa Depannya

 

Sumber hujan meteor

Penyebab terjadinya hujan meteor Perseid adalah serpihan atau sisa-sisa debu komet 109P/Swift-Tuttle.

Serpihan meteor tersebut jatuh dan melewati permukaan bumi dalam jumlah banyak, sehingga nampak seperti hujan.

Dinamai hujan meteor Perseid karena muncul di konstelasi Perseus, salah satu dari 88 rasi bintang.

"Hujan meteor Perseid berasal dari sisa komit Swift-Tuttle," jelas dia.

Baca juga: Perbedaan antara Meteoroid, Meteor, dan Meteorit

Sisa-sisa debu komet ini sudah melewati permukaan bumi sejak 17 Juli dan diperkirakan akant terus ada sampai 24 Agustus 2021 mendatang.

Hujan Meteor Perseid pada 12-13 Agustus bisa terjadi dalam waktu lama karena jumlah materialnya banyak dan dipengaruhi oleh gerak Bumi mengitari Matahari.

"Material yang menjadi hujan meteor tersebut tersedia cukup banyak pada wilayah, dalam masa ketika Bumi bergerak mengitari Matahari, di bulan Juli-Agustus," terang Emanuel.

(Sumber: Kompas.com/Ellyvon Pranita, Nur Fitriatus Shalihah | Editor: Gloria Setyvani Putri, Sari Hardiyanto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi