Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Efektif Cegah Seseorang Alami Keparahan dan Kematian akibat Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Chokniti Khongchum
Ilustrasi vaksin Covid-19
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

vaksinKOMPAS.com - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan evaluasi efektivitas vaksin Covid-19.

Evaluasi efektivitas vaksin corona tersebut membuktikan, vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi Covid-19, serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan.

Studi dilakukan terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang terdiri dari perawat, bidan, dokter, teknisi, dan tenaga umum lainnya sepanjang Januari-Juni 2021.

Studi tersebut mengamati kasus konfirmasi positif, perawatan, dan kematian karena Covid-19 pada tiga kelompok tenaga kesehatan yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, vaksinasi lengkap (dosis kedua), dan belum divaksinasi.

Para tenaga kesehatan ini mayoritas sebelumnya telah mendapatkan vaksin Sinovac.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jadi Syarat Aktivitas, Ini Cara Download Sertifikat Vaksin via PeduliLindungi

Hasil penelitian

Saat laporan tersebut diturunkan, terdapat 143.000 orang tenaga kesehatan di DKI Jakarta telah divaksinasi dosis pertama dan 125.431 orang telah divaksinasi dosis kedua.

Studi dilakukan dalam kondisi pandemi yang dinamis, mengingat sepanjang Januari-Juni 2021 terjadi beberapa gelombang peningkatan kasus Covid-19.

Selain itu juga adanya Variants of Concern yakni adanya mutasi varian Delta, baik di wilayah DKI Jakarta maupun nasional.

''Sebanyak 5 persen dari tenaga kesehatan yang divaksinasi lengkap dilaporkan terkonfirmasi Covid-19 pada periode April-Juni 2021,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (13/8/2021).

Nadia menambahkan, jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19 pada periode Januari-Maret 2021, sebesar 0.98 persen.

Namun begitu, lanjut dia, jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi lengkap yang harus dirawat jauh lebih rendah (sebesar 0,17 persen) dibandingkan kelompok yang belum divaksinasi (sebesar 0,35 persen).

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 13 Agustus 1961 Tembok Berlin Dibangun, Pisahkan Jerman Barat dan Timur

 

Menurut Nadia, hal ini menunjukkan vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan efektif terhadap mutasi virus corona.

"Sampai saat ini belum ada penelitian ataupun bukti ilmiah yang menunjukkan vaksin yang telah diproduksi dan telah digunakan di berbagai belahan dunia tidak bisa melindungi kita dari virus varian baru ini,” ujar Nadia.

“Vaksin yang digunakan dalam upaya kita melakukan penanggulangan pandemi Covid-19 masih sangat efektif,'' lanjutnya.

Baca juga: Studi: Vaksin Booster dari Sinovac Tingkatkan Antibodi 7 Kali Lipat

Kasus kematian

Terkait dengan kejadian kematian akibat Covid-19, dari penelitian diketahui, jumlah tenaga kesehatan yang belum divaksinasi yang meninggal relatif lebih besar daripada yang telah divaksinasi lengkap.

Begitu juga tenaga kesehatan yang baru mendapat vaksinasi dosis pertama, jumlah yang meninggal akibat Covid-19 relatif lebih banyak daripada yang menerima dosis lengkap.

Pada dua periode observasi di Januari-Maret dan April-Juni 2021, terlihat bahwa proporsi kasus meninggal karena Covid-19 pada tenaga kesehatan yang belum divaksin (sebesar 0,03 persen).

Tidak berbeda dengan tenaga kesehatan yang telah mendapat vaksin dosis pertama (sebesar 0,03 persen).

Sedangkan vaksinasi dosis lengkap melindungi tenaga kesehatan dari risiko kematian dengan rasio 0,001 persen pada periode Januari-Maret 2021 dan 0,01 persen pada periode April-Juni 2021.

Baca juga: Daftar Negara yang Terima Turis Bervaksin Sinovac, Ada Belanda dan Swiss

 

Menurunkan potensi dirawat

Selain itu, data juga memperlihatkan, vaksinasi Covid-19 dosis lengkap dapat diandalkan untuk melindungi tenaga kesehatan dari risiko perawatan dan kematian akibat infeksi virus.

Efektivitas vaksin dosis lengkap dalam mencegah infeksi Covid-19 pada bulan Januari-Maret sebesar 84 persen.

Dengan kata lain, hanya 2 dari 10 orang tenaga kesehatan yang telah divaksinasi lengkap berpeluang terpapar Covid-19.

“’Ini menunjukkan vaksinasi berperan dalam memperlambat risiko infeksi Covid-19. Tenaga kesehatan yang divaksinasi lengkap relatif memiliki ketahanan yang lebih lama untuk tidak terinfeksi Covid-19 dibandingkan tenaga kesehatan yang belum divaksinasi,’” tutur Nadia.

Pada periode April-Juni 2021, total terdapat 474 tenaga kesehatan yang dirawat sebab terinfeksi Covid-19.

Namun, tenaga kesehatan yang divaksinasi lengkap tidak banyak yang dirawat atau jumlah yang dirawat berkurang hingga 6 kali lebih rendah, yakni turun dari 18 persen ke 3,3 persen.

Baca juga: CPNS Kemdikbud 2021: Cara Cek Hasil Pengumuman Seleksi Administrasi dan Masa Sanggah

Lama perawatan

Data menunjukkan, lama perawatan tenaga kesehatan yang divaksinasi relatif lebih singkat, selama 8-10 hari, dibandingkan tenaga kesehatan yang belum divaksinasi (9-12 hari).

Dari total tenaga kesehatan yang dirawat, sebanyak 2,3 persen memerlukan perawatan intensif di ICU.

Mayoritas (sebesar 91 persen) dari tenaga kesehatan yang memerlukan perawatan intensif merupakan mereka yang belum divaksinasi atau baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama.

Nadia mengimbau, meski telah divaksin, seluruh pihak tetap diminta menerapkan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak).

“Karena kemungkinan kita untuk terpapar virus akan tetap ada namun kemungkinan untuk penderita gejala parah akan semakin kecil," jelas Nadia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi