Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

86,7 Persen Penerima Prakerja Pakai Insentif untuk Beli Sembako

Baca di App
Lihat Foto
DOK. SHUTTERSTOCK
Ilustrasi mengikuti program pelatihan Kartu Prakerja
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Kartu Prakerja merupakan program pemerintah yang memberikan pelatihan bagi penerimanya, sekaligus semi bantuan sosial.

Penerima Kartu Prakerja akan mendapat dana bantuan total sebesar Rp 3,55 juta.

Rinciannya, uang bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pascapelatihan Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp 50 ribu untuk tiga kali.

Berdasarkan hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia periode 27 Juli-2 Agustus 2021, sebanyak 86,7 persen penerima Prakerja menggunakan insentif untuk membeli sembako atau bahan pangan lainnya.

Baca juga: Prakerja Gelombang 18 Akan Dibuka, Segera Perbarui Data Diri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil survei

Survei tersebut dihimpun dari data 5.509.055 penerima Kartu Prakerja.

CSIS menghubungi sebanyak 5.435 penerima Kartu Prakerja untuk melakukan verifikasi terkait kebenaran data dan menggunakan 2.000 sampel acak yang mewakili seluruh wilayah di Indonesia.

Para penerima Prakerja menggunakan insentif untuk kebutuhan sebagai berikut:

Baca juga: Kartu Prakerja Gelombang 18 Akan Dibuka, Berikut Golongan yang Tidak Bisa Daftar

Tanggapan penyelenggara

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, pihaknya mengapresiasi survei yang dilakukan oleh CSIS.

Ia menyampaikan bahwa prgram Kartu Prakerja memang semi perlindungan sosial, sehingga penggunaan insentif bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.

"Ini kan program perlindugan sosial ya. Kalau hanya memberikan uang, ya mungkin uang habis untuk beli listrik, air bahan pangan. Tetapi untuk mendapatkan uang ini harus belajar dulu," kata Denni, saat webinar rilis hasil survei CSIS Indonesia, Jumat (13/8/2021).

Denni menyarankan agar penerima Prakerja lebih memanfaatkan kesempatan ini untuk banyak mengikuti pelatihan dan meningkatkan kapasitas diri.

"Yang belum pernah ikut pelatihan seumur hidupnya itu 125 juta, jadi di sini teman-teman Sobat Prakerja supaya memanfaatkan betul ini kesempatan sekali seumur hidup untuk kemudian berlatih semaksimal mungkin," tutur Denni.

Baca juga: Cara Mengatasi Sertifikat Tidak Muncul di Dashboard Prakerja

Tips memilih pelatihan

Demi pemerataan, penerima Prakerja hanya bisa mendapatkan kesempatan pelatihan dan insentif pada salah satu gelombang saja.

Sejauh ini, ada 1.491 jenis pelatihan yang disediakan oleh 181 lembaga pelatihan.

Denni menyarankan agar penerima memilih sebanyak mungkin sesuai dengan minatnya. Ada beberapa pelatihan yang harganya di bawah Rp 50 ribu.

"Teman-teman juga sebaiknya memperhatikan harganya kira-kira kompetitif enggak. Suapaya teman-teman bisa mendapatkan pelatihan semaksimal mungkin," ujar dia.

Pihak penyelenggara membebaskan Penerima untuk memilih pelatihan sesuai dengan kapasitas dirinya. Hal ini karena setiap daerah memiliki kondisi sosial budaya yang berbeda-beda.

"Kita harus rendah hati bahwa hanya Sobat Prakerja lah yang tahu minat, bakat, dan potensi ekonomi yang ada disekitar mereka," kata Denni.

Meski demikian, Denni mengatakan bahwa skill di dunia digital sangat penting di masa sekarang. Oleh sebab itu, meningkatkan kemampuan yang sesuai dengan persaingan digital sangat disarankan.

"Di hari begini ini, skil yang paling mungkin sekarang meningkat tajam adalah digital," imbuh dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi