Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Madu Asli Tidak Disemuti? Ini Deretan Mitos Seputar Madu

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi madu mentah
|
Editor: Maulana Ramadhan

KOMPAS.com - Madu merupakan pemanis alami yang memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh. Tidak hanya populer dengan khasiatnya, madu juga memiliki banyak mitos yang beredar di masyarakat.

Mulai dari cara membuktikan madu asli, seperti apa khasiatnya, hingga bagaimana cara mengukur kualitas madu.

Tapi bagaimana fakta sebenarnya? Berikut adalah deretan mitos seputar madu yang banyak beredar di masyarakat.

1.Madu asli tidak dikerubuti semut

Salah satu mitos yang banyak beredar tentang madu adalah madu yang disemuti. Cara ini biasanya dilakukan untuk mengetes keaslian madu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apabila madu tersebut dikerubungi semut, maka madu tersebut palsu. Padahal faktanya tidak seperti itu.

Dikutip dari berita Kompas.com (24/7/2021), salah satu kandungan utama dari madu adalah gula sederhana yang terdiri dari glukosa dan fruktosa. Pada umumnya madu asli pasti disukai oleh semut.

Baca juga: Madu Asli Tidak Mengkristal dan 4 Mitos Madu Asli Lain yang Banyak Dipercaya

Meski begitu, memang ada beberapa jenis madu yang tidak disukai semut, namun bukan berarti madu tersebut palsu. Dengan kata lain, ada atau tidaknya semut pada madu bukan menjadi indikator keaslian.

Madu yang tidak disukai semut misalnya madu kapuk dan madu mahoni. Hal tersebut disebabkan adanya aroma atau bau madu tersebut yang tidak disukai semut.Bukan karena tidak suka dengan glukosa dan fruktosa yang terkandung dalam madu.

Sementara menurut Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Sadar Tani Muda Desa Bojongmurni sekaligus peternak lebah madu Iyan Supriyadi, mengetes keaslian madu dengan semut malah akan membuat bingung.

“Ternyata di alam pun di kotak lebah madu yang saya budidayakan itu, semut itu menjadi hama,” papar Iyan ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (29/6/2021).

Selain itu, ia juga pernah mencoba meneteskan cairan madu murni, gula, dan sirup bersamaan. Ternyata, ketiga cairan tersebut sama-sama dikerubuti semut. Termasuk cairan madu.

Jadi jangan salah lagi, ya.

2. Madu asli tidak membeku

Mitos tentang madu selanjutnya adalah madu tidak akan membeku jika dimasukkan ke dalam kulkas atau bahkan freezer. Namun anggapan ini tidaklah benar.

Hal itu karena kandungan air yang terdapat di dalam madu. Madu memiliki kandungan air rata-rata 20-23 persen. Sehingga ketika disimpan di suhu yang mendekati 0 derajat celsius akan membeku.

Baca juga: 3 Cara Jitu Mengetahui Madu Asli atau Palsu

Selain itu ada beberapa jenis madu yang cenderung membeku lebih cepat daripada yang lain. Hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan fruktosa dan glukosa pada setiap jenis madu.

Madu yang memiliki kandungan fruktosa lebih tinggi dari glukosa biasanya akan lebih lama membeku.

“Kandungan madu pada umumnya: fruktosa 38 persen, glukosa 31 persen. Bila kadar fruktosanya lebih tinggi lagi maka madu tidak mudah membeku,” papar Guru Besar di Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Asnath Maria Fuah MS kepada Kompas.com, Sabtu (17/7/2021).

3. Madu cair berarti oplosan

Madu yang encer atau cair bukan berarti madu oplosan. Cair atau tidaknya madu terlihat dari kadar air di dalamnya. Jika melebihi 19 persen akan terlihat lebih encer. Namun kadar air tinggi bukan berarti madu tersebut dioplos dengan air.

Dikutip dari Kompas Travel, madu hutan memiliki kadar air yang lebih banyak sehingga lebih encer.

Berbeda dengan madu ternak yang bersarang di dalam kotak stup, sarang lebah bisa diatur tingkat kelembapannya, bahkan kadar air dari pakan dari lebah itu sendiri.

Baca juga: 5 Mitos Madu yang Beredar di Masyarakat

4. Madu yang mengkristal

Salah satu hal yang juga sering dijadikan indikator keaslian madu adalah madu yang mengkristal artinya madu palsu. Padahal kristalisasi merupakan proses yang alami pada madu.

Proses kristalisasi bergantung pada kadar gula, suhu, kadar air, dan waktu penyimpanan. Semakin tinggi kadar glukosa pada madu, semakin cepat juga terjadinya proses kristalisasi.

Madu dengan kadar glukosa lebih dari 28 persen akan mengkristal lebih cepat. Suhu yang optimum untuk terjadinya kristalisasi pada madu adalah antara 10-18 derajat celsius.

Sementara kadar air yang optimum untuk terjadinya kristalisasi pada madu adalah 15-18 persen. Adanya inti kristal pada madu juga dapat memicu terjadinya kristalisasi.

Jadi tidak ada kaitannya antara kristalisasi dengan asli atau tidaknya madu.

(Sumber:Kompas.com/Syifa Nuri Khairunnisa | Editor : Yuharrani Aisyah)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi