Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Vaksin Booster Sinovac Tingkatkan Antibodi 7 Kali Lipat?

Baca di App
Lihat Foto
freepik
Ilustrasi vaksin booster \" data-caption-en=
|
Editor: Muhamad Syahrial

KOMPAS.com - Antibodi penetralisir milik orang yang telah menerima vaksin Covid-19 terbukti meningkat secara signifikan setelah mendapat booster (penguat) dari vaksin Sinovac.

Hal tersebut didasari hasil studi terbaru yang dilakukan oleh Sinovac yang memberikan vaksin booster buatan Sinovac, CoronaVac, kepada lansia yang sudah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua delapan bulan sebelumnya.

Dilansir dari Global Times melalui KOMPAS.com, penelitian tersebut menjadi dasar ilmiah yang penting bagi pembuat kebijakan untuk mengembangkan strategi dan rencana pemberian vaksin booster bagi para lansia.

Penelitian yang dilakukan di China ini merupakan bagian dari uji klinis acak, double-blind, terkontrol plasebo, fase 1/2 yang melibatkan 303 peserta sehat berusia 60 tahun ke atas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi tersebut membagi peserta menjadi tiga kelompok dengan masing-masing mendapat dosis ketiga vaksin Sinovac 1,5 mikrogram (μg), 3 μg, dan 6 μg. Dosis ketiga ini diberikan setelah delapan bulan dari suntikan dosis kedua.

Baca juga: Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19 di Peduli Lindungi

Hasilnya pun cukup mengejutkan, semua kelompok peserta dengan takaran dosis yang berbeda mengalami peningkatan antibodi secara signifikan pada hari ketujuh setelah menerima dosis ketiga tersebut.

Pada kelompok peserta yang menerima vaksin dengan takaran 3μg, yang disetujui untuk penggunaan darurat, rata-rata geometrik titer (GMT) antibodi penetral serum meningkat menjadi 305 pada hari ketujuh setelah disuntikkan dosis ketiga.

Peningkatan ini melonjak hingga tujuh kali lipat dibandingkan dengan kadar antibodi pada waktu hampir satu bulan setelah menerima dosis kedua vaksin Covid-19.

Sementara itu, untuk kelompok usia yang berbeda (60-64 tahun, 65-69 tahun, 70 tahun ke atas), tidak ada perubahan signifikan dalam tingkat antibodi penetralisir.

Tak hanya soal efektivitas, data pun menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terkait efek samping.

Baca juga: Gunakan Cara Ini agar Perbaikan Data Kartu Vaksin Bisa Langsung Diproses

Peneliti mengungkapkan, efek paling umum yang dirasakan adalah nyeri pada bagian tubuh yang disuntik.

"Tidak ada efek samping serius terkait vaksin yang diamati," ujar salah satu tim peneliti.

Efektif untuk kelompok usia lainnya

Vaksin booster juga disebut efektif meningkatkan kadar antibodi untuk kelompok usia lainnya.

Studi tentang CoronaVac pada orang dewasa berusia antara 18 dan 50 tahun membuktikan bahwa kadar antibodi meningkat secara signifikan berkat vaksin booster yang disuntikkan pada enam bulan atau lebih setelah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua.

Para ahli menambahkan, tingginya jumlah pasien Covid-19 gejala berat dan kritis dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat vaksinasi kelompok dan tingginya kasus penyakit dasar yang diidap lansia.

Baca juga: 5,1 Juta Vaksin Moderna Didistribusikan ke Masyarakat Umum, Siapa Sasarannya?

Sebelumnya, para ahli mengatakan, antibodi lansia yang telah mendapatkan dosis kedua vaksin Sinovac menurun secara substansial dalam waktu enam bulan.

Akan tetapi, menurut penelitian ini, memberikan vaksin booster kepada orang yang telah menerima dosis kedua akan meningkatkan antibodi hingga tujuh kali lipat.

(Editor: Gloria Setyvani Putri)

Sumber: KOMPAS.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Kompas.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi