KOMPAS.com - Banyak orang tak menyadari bahwa beberapa kebiasaan yang sering dilakukan bisa mengakibatkan gangguan asam lambung.
Gangguan asam lambung merupakan sebuah kondisi ketika cincin otot yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES) tidak tertutup sepenuhnya.
Jika LES terlalu sering terbuka, asam yang diproduksi oleh lambung dapat naik ke kerongkongan.
Hal ini dapat menyebabkan gejala tidak nyaman di dada, seperti terbakar.
Jika gejala ini terjadi lebih dari dua kali seminggu, Anda mungkin menderita gangguan asam lambung (GERD).
Baca juga: INFOGRAFIK: Cara Alami Redakan Asam Lambung
Penyebab
Melansir WebMD, salah satu penyebab umum gangguan asam lambung adalah kelainan lambung yang disebut hernia hiatus.
Hal ini terjadi ketika bagian atas perut dan LES bergerak di atas diafragma, otot yang memisahkan perut dari dada.
Biasanya, diafragma membantu menjaga asam di dalam perut.
Akan tetapi, jika seseorang memiliki hernia hiatus, asam dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala gangguan asam lambung.
Beberapa faktor risiko penyebab gangguan asam lambung lainnya adalah:
- Makan dalam porsi besar atau langsung berbaring setelah makan
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Makan makanan berat dan berbaring, terlentang atau membungkuk
- Ngemil menjelang tidur
- Mengonsumsi makanan tertentu, seperti jeruk, tomat, coklat, makanan pedas atau berlemak
- Minum alkohol, kopi, minuman berkarbonasi
- Merokok
- Sedang hamil
- Mengonsumsi obat aspirin, ibuprofen, atau obat tekanan darah.
Baca juga: 6 Jenis Buah yang Dapat Membantu Atasi Penyakit Asam Lambung
Cara meredakan/mengatasi asam lambung
Jika mengalami gangguan asam lambung, ada beberepa hal yang patut dicoba untuk mengatasinya, dikutip dari Health Harvard:
1. Kurangi porsi makan dan pelan-pelan
Ketika perut sangat penuh, bisa terjadi penumpukan lebih banyak refluks ke kerongkongan.
Untuk itu, Anda bisa mencoba makan dengan porsi kecil tetapi lebih sering, daripada tiga kali makan besar setiap hari.
2. Hindari makanan tertentu
Ada beberapa makanan yang lebih mungkin memicu refluks, termasuk mint, makanan berlemak, makanan pedas, tomat, bawang, bawang putih, kopi, teh, cokelat, dan alkohol.
Jika Anda makan salah satu dari makanan ini secara teratur, Anda dapat mencoba menghilangkannya untuk melihat apakah hal itu mengendalikan refluks Anda.
3. Hindari minuman berkarbonasi
Minuman berkarbonasi akan membuat Anda bersendawa yang dapat mengirimkan asam ke kerongkongan. Ganti minum air soda dengan air putih.
4. Begadang setelah makan
Saat Anda berdiri atau bahkan duduk, ini bisa membantu menjaga asam di perut pada tempatnya.
Selesaikan makan tiga jam sebelum Anda tidur. Ini berarti tidak ada tidur siang setelah makan siang dan tidak ada makan malam atau camilan tengah malam.
5. Jangan bergerak telalu cepat
Hindari olahraga berat selama beberapa jam setelah makan. Berjalan-jalan setelah makan malam baik-baik saja, tetapi olahraga yang lebih berat, terutama jika melibatkan membungkuk, dapat mengirim asam ke kerongkongan Anda.
6. Menurunkan berat badan
Peningkatan berat badan menyebarkan struktur otot yang mendukung sfingter esofagus bagian bawah. Hal ini dapat mengurangi tekanan yang menahan sfingter tertutup.
7. Berhenti merokok
Nikotin dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah.
8. Periksa obat Anda
Beberapa obat, termasuk estrogen pascamenopause, antidepresan trisiklik, dan obat penghilang rasa sakit antiinflamasi, dapat mengendurkan sfingter.
Baca juga: Asam Lambung Mengamuk? Redakan dengan Cara Alami Ini