Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Porang Tanpa Modal, Potensi Untung Puluhan Juta Rupiah

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN
Kegiatan panen perdana tanaman porang yang dilakukan petani Cianjur, Jawa Barat. Petani mengaku untung besar karena nilai jualnya yang tinggi di pasaran saat ini.
|
Editor: Maya Citra Rosa

KOMPAS.com - Tanaman porang atau sering disebut iles-iles kini menjadi primadona para petani di Indonesia. Tak disangka, tumbuhan liar dulunya ini ternyata bernilai rupiah yang tinggi.

Porang adalah tanaman yang bermanfaat sebagai pangan dan bahan baku industri kosmetik dan obat-obatan.

Harga tanaman porang dapat mencapai Rp 10.000 per kilogram dapat mudah ditanam dan dibudidayakan. Bahkan keuntungan yang didapat dari budidaya porang mencapai puluhan juta hingga miliaran rupiah.

Berikut ini cara menanam porang dengan hanya bibit porang liar hingga untung Rp. 50 juta dari petani asal Nusa Tenggara Timur, Agustinus Adil (49).

Siapkan Lahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum menanam porang, persiapkan lahan terlebih dahulu.

Baca juga: Mengenal Tanaman Porang yang Menjadi Primadona Petani

Jika alang-alang dan rumput tumbuh di lahan tersebut, jangan disemprot dengan obat-obatan kimiawi.

Rumput dan alang-alang itu dibersihkan dengan sabit dan parang.

Selanjutnya, rumput dan alang-alang yang sudah dibersihkan itu dibiarkan tergeletak di tanah.
Gali tanah dan buat terasering

Setelah itu tanah yang akan ditanami porang digali. Jika semua itu sudah dilakukan, dilanjutkan dengan pembuatan terasering berbentuk horizontal.

Terasering bertujuan agar tanah tidak terbawa erosi saat musim hujan.

Manfaat terasering selain menahan erosi saat musim hujan tiba, juga memudahkan petani untuk membersihkan tumbuhan liar yang tumbuh di sela-sela tanaman porang.

Intinya tanah harus dalam kondisi gembur. Jika ada batu kerikil, batu sedang, serta akar harus dibuang atau dipisahkan.

Siapkan bibit biji katak

Kemudian siapkan bibit biji katak. Saat masuk ke penanaman, atur jarak tanam antar porang hingga 60 sentimeter. Jarak tanam bertujuan untuk mendapatkan umbi yang besar dan berat yang baik.

"Saya belajar (mulai) tahun 2010. Saat ini saya tanam umbi dan biji katak dengan cara menggali lubang kecil, tanpa digembur tanahnya. Hasilnya tidak banyak dan umbinya kecil serta tidak berat," ujar Agustinus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/4/2021).

"Kemudian saya memakai cara lain dengan membuat terasering di lahan kemiringan di lereng bukit. Hasilnya memuaskan serta batang pohon porang sebagai tempat buah biji katak melimpah," ujar Agustinus menambahkan.

Proses pemupukan

Agustinus menjelaskan, biarkan saja jika bibit sudah tumbuh. Ketika masuk pemupukan, siram dengan pupuk organik dari daun-daun kering.

Baca juga: Cara Mudah Budidaya Tanaman Porang bagi Pemula

Menanam porang harus di lahan terbuka. Tidak ada rimbunan pohon karena akar pohon sangat mengganggu perkembangan umbi.

Memang porang tetap tumbuh, tetapi umbi tidak akan membesar karena terimpit oleh akar-akar kayu.

Misalnya ada pohon kemiri dan di bawahnya ada tanaman porang. Porang tetap tumbuh, tapi umbinya kecil.

Untuk itu alangkah baiknya pohon kemiri yang sudah tua ditebang.

Sedangkan pohon kemiri yang sudah lapuk dimanfaatkan menjadi pupuk alami. Tanah yang subur dan sehat tanpa zat-zat kimia akibat pemupukan kimiawi akan memberikan hasil bagi perkembangan umbi-umbinya.

"Ada waktunya saat musim kemarau tiba, batang pohon porang akan mengering dan mati, tapi umbi yang masih didalam tanah tidak mati. Saat musim hujan tiba maka umbinya akan bertumbuh lagi," jelasnya.

Gunakan pupuk organik atau pupuk kimia berjenis NPK atau TSP untuk tanaman porang. Umumnya tanaman ini tidak terlalu membutuhkan pupuk anorganik untuk berkembang secara maksimal.

Baca juga: Mengenal Porang, Si Umbi Liar yang Jadi Primadona Ekspor Komoditas Pertanian
Tanaman porang biasanya mulai berkembang setelah lima bulan lamanya. Setelah itu, tanaman akan mulai menguning dan mati dengan sendirinya.

Pembersihan gulma

Porang biasanya ditanam di awal musim hujan karena sangat potensial terkena gulma. Karena itu lakukan pembersihan atau penyiangan secara rutin.

Gunakan alat bantu seperti sekop dan cangkul untuk membersihkan gulma. Timbun sisa gulma yang telah dibersihkan di dalam tanah agar bisa menjadi pupuk tanaman.

Penjarangan

Kita perlu melakukan penjarangan jika ada terlalu banyak batang tanaman yang tumbuh pada satu lubang. Hal ini bisa membuat umbi porang tidak berkembang dengan optimal dan ukurannya terlalu kecil.

Baca juga: Jokowi: Porang Makanan Sehat Masa Depan, Bisa Menjadi Pengganti Beras

Panen

Kita bisa memanen porang lebih cepat jika menanamnya langsung dari umbi yakni hanya dalam waktu tujuh bulan saja.

Sedangkan penanaman dengan bagian katak membutuhkan waktu lebih lama, berkisar 18 sampai 24 bulan sesudahnya.

Proses panen bisa dilakukan dengan menggali umbinya.

Jika ingin mendapatkan untung lebih banyak, proses panen sebaiknya dilakukan di musim kemarau. Biasanya ini adalah waktu ketika harga porang lebih mahal.

Umbi ini juga bisa dijual dalam kondisi basah maupun kering.

(Sumber : Kompas.com Penulis Sekar Langit Nariswari, Manggarai, Markus Makur | Editor Lusia Kus Anna, David Oliver Purba)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi