Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antibodi Vaksin Sinovac Akan Turun Setelah 6 Bulan, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
Bidik layar Kompas TV
Musisi Jerinx menerima suntikan vaksin Sinovac di Polda Metro Jaya, Minggu (15/8/2021).
|
Editor: Artika Rachmi Farmita

KOMPAS.com - Sebagian masyarakat khawatir perihal antibodi vaksin Sinovac, terutama rumor yang menyebutkan efektivitasnya menurun 6 bulan pasca vaksinasi.

Warganet risau jika mereka tak lagi terlindungi secara optimal dari risiko penyebaran Covid-19. Apalagi informasi di media sosial itu menyebarkan hasil penelitian pada vaksin tersebut yang dilakukan di China.

Penelitian di China tersebut melibatkan 540 orang partisipan berusia 18 hingga 59 tahun. Para partisipan menerima dosis vaksin Sinovac ketiga setelah 6 sampai 8 bulan pasca dosis kedua dan menunjukkan hasil yang jauh lebih memuaskan.

Dalam penelitian itu juga kadar antibodi diukur ulang setelah 28 hari pemberian dosis ketiga. Kadar antibodi yang ditemukan meningkat hingga lebih dari tiga kali lipat dibandingkan sebelumnya.

Kabar tersebut kemudian memicu anggapan agar masyarakat perlu mendapatkan vaksin dosis ketiga sebagai booster untuk menangkal infeksi virus. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditambah lagi fakta bahwa Sinovac merupakan merk vaksin yang paling banyak disuntikkan di Indonesia. Vaksin produksi perusahaan Tiongkok ini juga yang pertama tersedia di Indonesia dan dipakai di berbagai program vaksinasi pemerintah.

Baca juga: Bantu Memperkuat Antibodi, Vaksin Covid-19 Cegah Munculnya Gejala Parah

Dua dosis sudah cukup untuk tangkal virus corona

Ketua Tim Uji Klinis Nasional Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil membenarkan bahwa antibodi dalam tubuh yang dihasilkan vaksin Covid-19 Sinovac menurun setelah 6 bulan menerima vaksin dosis kedua.

Dikutip Kompas.com, Kamis (29/7/202), Kusnandi menyebutkan bahwa setiap orang yang sudah melakukan vaksin Covid-19 Sinovac dua dosis sudah memiliki antibodi yang tinggi untuk melawan virus corona.

"Tapi setiap orang yang sudah divaksin akan membentuk antibodi yang tinggi bila kontak dengan virus Covid," katanya.

Senada dengan Kusnadi, Spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar,dr,SpPD, mengatakan bahwa penurunan antibodi sebagai sesuatu yang normal.

"Kadarnya pasti akan turun tentunya, selama beberapa saat sesuai sistem imun masing-masing," terangnya. 

Sel memori bantu tubuh mengingat virus corona

Menurutnya, penurunan jumlah antibodi ini tidak perlu dikhawatirkan selama tidak ada infeksi virus atau belum divaksin ulang. Toh kekebalan tubuh tetap bisa terjaga karena adanya yang namanya sel memori di dalam tubuh manusia.

Vaksin Sinovac, kata Dokter Ning, bisa menginduksi terbentuknya sel T alias sel memori yang akan memicu pembentukan antibodi dalam kadar yang tinggi jika terinfeksi Covid-19 lagi.

Baca juga: Bantu Memperkuat Antibodi, Vaksin Covid-19 Cegah Munculnya Gejala Parah

 

Sel ini, tambahnya, bisa mengingat bentuk dari virus tersebut sehingga ketika terinfeksi akan cepat memicu tubuh untuk membentuk antibodi.

Jumlah antibodi yang terbentuk bahkan bisa jauh lebih tinggi hingga tiga kali lipatnya.

Karena alasan ini pula, ia menilai vaksin dosis ketiga untuk masyarakat non tenaga kesehatan belum dibutuhkan.

Berbeda dengan masyarakat umum, para nakes membutuhkan booster ketiga untuk mempertahankan antibodi lantaran paparan virus yang amat tinggi. Mereka adalah garda depan penanganan pandemi.

"Sebaiknya masyarakat bersama pemerintah lebih fokus mempercepat laju program vaksinasi ke seluruh lapisan masyarakat sebelum melakukan booster dosis ketiga," ujarnya.

Dosis vaksin yang tersedia saat ini sebaiknya diberikan kepada orang-orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi. Perluasan cakupan vaksin di berbagai wilayah di Indonesia ini dipercaya dapat mempercepat capaian herd immunity sehingga infeksi virus bisa diminimalisir.

Baca juga: Antibodi Vaksin Sinovac Memang Turun Setelah 6 Bulan, tapi Masih Cukup Lawan Virus Corona

Risiko paparan virusnya masih bisa dikontrol dengan disiplin mengenakan masker dan menerapkan protokol kesehatan.

Apalagi belum ada studi yang menyebutkan efektivitas vaksin Sinovac setelah 6 hingga 8 bulan pasca penerimaan dosis kedua.

Selain itu, batas antibodi yang mampu memberikan perlindungan dari Covid-19 bergejala parah belum diketahui.

Sehingga masih terlalu dini untuk memutuskan apakah penurunan tersebut berarti terdapat penurunan efektivitas.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Nadia Faradiba, Sekar Langit Nariswari|Editor: Wisnubrata)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi