Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Larang Konten Porno, Mengenal OnlyFans yang Populer sejak Pandemi

Baca di App
Lihat Foto
Gizmodo
Ilustrasi logo OnlyFans.
|
Editor: Artika Rachmi Farmita

 

KOMPAS.com - Layanan penyedia konten eksklusif OnlyFans mengubah kebijakannya bagi para pengguna untuk tak lagi memublikasikan konten bermuatan pornografi. Larangan ini akan diberlakukan per 1 Oktober 2021.

Menurut OnlyFans, perubahan kebijakan tersebut penting karena ada desakan dari para mitra perbankan dan provider pembayaran terkait konten pornografi tersebut.

Ini sejalan dengan rencana OnlyFans untuk menarik pendanaan dari investor luar dengan target valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14,4 miliar (kurs Rp 14.490).

OnlyFans mengeklaim akan terus memastikan keberlangsungan jangka panjang platform dan terus menjadi tuan rumah bagi komunitas kreator dan fans inklusif.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami harus mengembangkan pedoman konten kami," jelas OnlyFans dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Facebook dan TikTok Blokir Konten Terkait Taliban

Pihaknya berjanji akan merinci panduan soal kebijakan barunya di kemudian waktu, sehingga belum merinci lebih lanjut konten seperti apa yang nanti akan dilarang.

Namun, dari dokumen internal yang bocor ke BBC News, terungkap bahwa OnlyFans mengizinkan moderator untuk memberikan beberapa peringatan kepada akun yang mem-posting konten ilegal di platform online-nya sebelum memutuskan untuk menutupnya.

Populer berkat pandemi Covid-19

OnlyFans adalah layanan berlangganan konten eksklusif dari kreator. Popularitas OnlyFans melonjak di masa pandemi.

Sebagian kreator di dalamnya memanfaatkan platform tersebut untuk menjual konten pornografi. Para pekerja seks, musisi, dan influencer online memanfaatkan OnlyFans untuk mendapat pemasukan dari penggemar.

Mereka menawarkan foto atau video eksklusif di OnlyFans di mana penggemar harus berlangganan untuk mengakses konten tersebut.

Baca juga: Tak Tahan Dinar Candy yang Jadi Tersangka Kasus Pornografi, Ini Alasan Polisi

Upaya menggandeng kreator artis mainstream dan musisi

OnlyFans sendiri berusaha memosisikan diri sebagai platform untuk kreator macam musisi, instruktur fitness, dan chef, bukan pekerja seks.

"Kami selalu ingin mengajak seluruh kreator dari aneka genre, seperti gaming, fitness, fesyen, hingga kecantikan untuk bergabung. Sebab, komunitas kreator ini memang sangat beragam," ujar pendiri OnlyFans, Tim Stokely, dikutip dari BBC.

Meskipun beberapa kreator terpopulernya berjualan konten pornografi, sejumlah selebritas mainstream juga membuka akun di OnlyFans. Sebut saja Bella Thorne, Cardi B, dan Tyga.

Sampai saat ini, OnlyFans disebut-sebut memiliki 130 juta pengguna sejak didirikan tahun 2016.

Baca juga: Shutterstock dan OnlyFans Wajib Bayar Pajak di Indonesia

Bahkan, pada tahun 2020, OnlyFans mencatat penjualan senilai 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 28,9 triliun) dan diproyeksikan makin berlipat ganda tahun ini.

Dari keseluruhan penjualan tersebut, OnlyFans mengutip komisi sebesar 20 persen.

Sumber: BBC, Kompas.com (Penulis: Wahyunanda Kusuma Pertiwi|Editor: Oik Yusuf)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi