Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Budi Darma dan Karya-karyanya

Baca di App
Lihat Foto
HUMAS UNESA
Sastrawan sekaligus Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Budi Darma, MA.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sastrawan yang juga kademisi Budi Darma erpulang pada hari ini, Sabtu (21/8/2021) sekitar pukul 06.00 WIB.

Guru Besar Universitas Negeri Surabaya itu meninggal dunia di Rumah Sakit Islam A. Yani, Surabaya, Jawa Timur.

Budi Darma dikenal sebagai sastrawan yang telah melahirkan berbagai karya. Mulai dari cerita pendek, novel, esai, dan karya tulis lainnya.

Ia adalah salah satu sastrawan yang berpengaruh dalam perkembangan sastra di Indonesia.

Baca juga: Sastrawan dan Akademisi Budi Darma Meninggal Dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karier sastra

Budi Darma lahir di Rembang, Jawa Tengah, pada 25 April 1937.

Ia menikah dengan Sita Resmi dan dikaruniai tiga orang anak, yakni Diana, Guritno, dan Hananto Widodo.

Namanya mulai dikenal sejak novel pertamanya, Olenka (1983), meraih juara pertama dalam Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).

Melalui novel itu juga, Budi Darma memperoleh Hadiah Sastra DKJ 1983.

Diberitakan Harian Kompas, 9 Juni 2004, sebagai pengarang, Budi Darma memiliki kegelisahan tersendiri terhadap perkembangan sastra di Indonesia.

Pertama, menyangkut identitas sastra nasional. Kedua, tentang betapa berjaraknya sastra Indonesia dengan realitas kehidupan masyarakat Indonesia.

Budi Darma dianggap menampilkan corak baru karya sastra pada cerpen-cerpennya di era tahun 1970-an.

Demikian pula dengan novel karyanya yang terbit pada 1980-an.

Lewat tokoh dengan karakter yang sering kali ganjil dan gelap, Budi Darma mengaduk emosi pembaca. Karyanya sarat akan perenungan tentang pencarian jati diri, pertanyaan tentang takdir, dan nasib manusia.

Budi Darma kerap menuangkan kisah dari kejadian atau peristiwa yang pernah ia alami sendiri. Contohnya, pertemuannya dengan seorang perempuan dan dua anak laki-laki di lift di Kota Bloomington, menginspirasinya untuk menulis novel Olenka.

Ia juga terusik oleh pertemuannya dengan sejumlah "perempuan berkumis yang berwajah sayu" di Singapura yang kemudian ia tuangkan dalam Obsesi Perempuan Berkumis (2002).

Budi Darma mendapat kesempatan menjadi kurator antologi cerpen dari karya para pengarang Jawa Timur, dalam rangka Festival Seni Surabaya.

Karyanya yang lain yang tak kalah terkenal yaitu Raflus (1998), Ny. Talis (1996), dan kumpulan cerpen Orang-orang Bloomington (1981).

Peran di dunia akademik

Selain berkecimpung di dunia sastra, Budi Darma juga merupakan akademisi dengan segudang prestasi.

Ia adalah lulusan Sastra Barat, Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, tahun 1963.

Pada 1997, ia menjadi guru besar tamu di Northern Territory University, Darwin, Australia.

Berikutnya, pada 2002, Budi Darma menjadi pengajar di National Institute of Education, Nanyang Technological University, Singapura, di Jurusan Bahasa dan Kebudayaan Asia.

Selain menjadi pengajar, ia juga menjadi editor buku South East Asian Literature yang diterbitkan Sekretariat ASEAN.

Budi Darma juga beberapa kali menjabat sebagai Dekan Fakultas Keguruan Sastra dan Seni (FKSS) dan Ketua Jurusan Bahasa Inggris di IKIP Surabaya (sekarang Unesa).

Diberitakan Harian Kompas, 1 Februari 1984, Budi Darma dilantik menjadi rektor baru IKIP Surabaya menggantikan rektor lama, Prof Darjono.

Pengangkatan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden 30 November 1983.

Atas perannya di dunia sastra dan pendidikan, Budi Darma dianugerahi Satya Lencana Bidang Kebudayaan melalui Keputusan Presiden Nomor 053/TK/2003, tertanggal 12 Agustus 2003.

Ia kerap diundang sebagai pembicara, mengajar, menguji calon sarjana atau doktor sastra, serta terlibat riset sastra baik dalam maupun luar negeri.

Di masa tuanya, Budi Darma tetap aktif membimbing mahasiswanya untuk mencapai gelar sarjana bahkan doktoral.

Meski Budi Darma telah berpulang, tetapi karya dan perannya di dunia sastra Indonesia akan dikenang dan menjadi warisan berharga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi