Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Samping Vaksin Moderna Disebut Lebih "Terasa" ketimbang Vaksin Lain, Apa Sebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/oasisamuel
Vaksin Moderna telah mendapat izin BPOM untuk digunakan di Indonesia dalam program vaksinasi pemerintah. Kemanjuran vaksin atau efikasi vaksin Moderna ini capai 94,1 persen.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Vaksin Moderna sudah mulai didistribusikan untuk masyarakat umum, setelah sebelumnya hanya dibatasi sebagai vaksin ketiga atau booster untuk tenaga kesehatan.

Vaksin Moderna merupakan vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang dibuat oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat.

Diberitakan Kompas.com, 2 Juli 2021, vaksin Moderna telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca juga: Mengenal Vaksin Moderna dan Siapa Saja yang Boleh Menggunakannya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Izin penggunaan darurat untuk vaksin Moderna terbit pada 2 Juli 2021.

Menurut BPOM, vaksin Moderna memiliki efikasi sebesar 94,1 persen dan aman untuk kelompok populasi masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta.

Akan tetapi, di media sosial banyak warganet yang mengeluhkan mengalami efek samping parah usai divaksin Moderna, misalnya nyeri berlebih di lokasi bekas suntikan.

Baca juga: Potensi KIPI Vaksin Covid-19 Moderna dan Cara Mengatasinya...

Baca juga: Mengenal Pfizer, Vaksin Covid-19 yang Baru Tiba di Indonesia

Respons setiap orang berbeda

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, respons tubuh setiap orang usai menerima vaksin berbeda-beda.

Menurut Nadia, tidak semua orang merasakan nyeri berlebih usai disuntik vaksin Moderna. Bahkan, ada juga orang yang tidak merasakan efek samping sama sekali.

"Kan biasa efek samping orang berbeda-beda responsnya ya, tapi ada juga yang tidak merasakan ada efek samping," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/8/2021).

Baca juga: Viral, Video Barcode Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Tidak Dapat Dipindai dengan Aplikasi PeduliLindungi

Ia mengatakan, untuk mengatasi efek samping pasca-penyuntikan vaksin Moderna, penerima vaksin biasanya dibekali dengan obat penurun panas.

Hal serupa juga sudah diterapkan kepada mereka yang menerima vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin AstraZeneca.

"(Moderna) Biasanya sama seperti AstraZeneca, dibekali obat penurun panas," kata Nadia.

Nadia menambahkan, apabila efek samping parah yang dirasakan usai vaksinasi Covid-19 tetap berlanjut setelah istirahat dan minum obat, sebaiknya segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Baca juga: Sertifikat Vaksin Lama, Apakah Bisa untuk Syarat Bepergian?

Reaksi vaksin mRNA

Sementara itu, ahli patologi klinis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tonang Dwi Ardyanto, memberikan penjelasan mengenai penyebab nyeri berlebih yang dirasakan oleh penerima vaksin Moderna.

Penjelasan itu ia unggah di laman Facebook miliknya pada 18 Agustus 2021.

Kompas.com telah mendapatkan izin dari Tonang pada Minggu (22/8/2021) untuk mengutip unggahannya di Facebook.

Baca juga: Mengenal Vaksin Moderna dan Siapa Saja yang Boleh Menggunakannya?

Tonang menjelaskan, setelah vaksin mRNA seperti Moderna disuntikkan, respons pertama yang diberikan tubuh adalah segera menangkap vaksin dengan menggunakan sel-sel otot.

"Oleh sel otot, 'resep' dari vaksin diubah menjadi protein S (spike), kemudian dikeluarkan dari sel otot," jelas Tonang.

"Sel dendritik sendiri dapat juga langsung menangkap vaksin, memproduksi protein S di dalamnya. Selanjutnya sel dendritik membawanya ke limfonodi," lanjut Tonang.

Baca juga: Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19 di Peduli Lindungi

Efek samping bersifat sementara

Menurut Tonang, karena adanya produksi protein S oleh sel otot ini, aktivitas sel-sel fagosit menjadi terpicu.

"Akibatnya, makin banyak sel-sel imunitas bawaan ke lokasi penyuntikan. Terjadilah pembengkakan, kemerahan, dan nyeri," jelas Tonang.

Ia mengatakan, efek samping tersebut seharusnya hanya berlangsung sementara. Sebab, setelah protein S terbawa ke limfonodi, kondisi akan berangsur pulih.

Setelah itu, tubuh akan memulai proses pembentukan antibodi.

"Masyarakat umum mulai banyak yang mendapatkan vaksinasi Moderna. Wajar bila hampir semua merasakan peradangan, bengkak, dan nyeri di tempat suntikan ini," jelas Tonang.

Baca juga: Daftar Bantuan dari Pemerintah Selama PPKM dan Cara Mengeceknya

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Vaksin Moderna

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi