Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 23 Agustus: 212 Juta Kasus Covid-19 | Lockdown di Australia meski Kasus Rendah

Baca di App
Lihat Foto
TOLGA AKMEN / AFP
Pejalan kaki yang melewati Lyceum Theatre, yang ditutup karena pembatasan penyebaran virus corona di London pada 6 Juli 2020. Pemeirntah Inggris pada Senin mengumumkan memberikan dana hampir 2 miliar dolar AS untuk membantu teater, museum, situ bersejarah, dan perusahaan penyelenggara live music dapat bertahan di tengah krisis corona, tapi langkah ini terlambat.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Upaya pengendalian infeksi virus corona penyebab Covid-19 di berbagai negara masih terus dilakukan.

Meski demikian, angka kasus infeksi Covid-19 secara global belum menunjukkan penurunan.

Berdasarkan data Worldometers, hingga Senin (23/8/2021) pagi, angka kasus Covid-19 di dunia sebanyak 212.554.454 kasus.

Dari total kasus Covid-19 di dunia, sebanyak 190.156.557 orang telah dinyatakan sembuh. Sementara, 4.443.898 orang meninggal akibat Covid-19.

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia

Hari ini, Senin (23/8/2021), merupakan hari terakhir perpanjangan PPKM level 4 di wilayah Jawa-Bali.

Belum ada pengumuman lebih lanjut terkait perpanjangan PPKM. Meski tidak dimasukkan sebagai indikator pelevelan PPKM, angka kematian harian akibat Covid-19 di Indonesia tercatat masih tertinggi di dunia.

Sebanyak 1.030 orang meninggal karena Covid-19 dalam sehari terakhir.

Adapun total kasus di Indonesia mencapai 3.979.456 kasus. Dari jumlah itu, 3.979.456 orang dinyatakan sembuh. Sementara, 126.372 orang meninggal dunia karena Covid-19.

Inggris

Mengutip The Independent, Senin (23/8/2021), lebih dari 80 perusahaan swasta penyedia layanan tes Covid-19 di Inggris mendapat peringatan dari pemerintah karena mencantumkan harga yang berbeda antara yang ada di situs web resmi pemerintah dan di situs web perusahaan.

Mereka mencantumkan harga lebih murah di situs web pemerintah, padahal harga asli yang dibayarkan lebih mahal.

Sajid Javid, sekretaris kesehatan Inggris, mengatakan, 82 perusahaan mendapatkan peringatan, sementara 57 lainnya dihapus dari laman resmi pemerintah.

Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial (DHSC) menyebutkan, perusahaan penyedia layanan tes Covid-19 ini akan dihapus dari daftar jika mereka tidak mengambil tindakan dalam waktu tiga hari sejak peringatan.

Pemerintah juga akan memperbarui informasi pada situs gov.uk untuk menunjukkan tarif tes yang sebenarnya.

DHSC akan memastikan perusahaan mematuhi aturan untuk memastikan bahwa harga yang ditampilkan akurat, penyedia sah, dan perusahaan tidak mengubah nama mereka untuk kembali ke daftar.

Ada banyak kebingungan dan kemarahan atas perubahan biaya dan persyaratan tes perjalanan tersebut.

Awal bulan ini dipastikan bahwa wisatawan Inggris akan mendapat manfaat dari paket yang lebih murah. 

Pemotongan itu terjadi setelah kritik selama berbulan-bulan dari industri perjalanan terkait tingginya tarif tes.

Malaysia

Ahli epidemiologi mengkhawatirkan penanganan Covid-19 di Malaysia tak kunjung membaik.

Melansir New Straits Times, Minggu (23/8/2021), kasus rawat inap dan penerimaan unit perawatan intensif menurun di negara bagian Malaysia berkat tingkat vaksinasi yang lebih tinggi.

Meski demikian, ahli epidemiologi menilai kondisi ini bukan berarti situasi Covid-19 di Malaysia. Mereka mempertanyakan keakuratan data administrasi vaksinasi Covid-19 dan menekankan pentingnya meninggalkan elemen politik dalam tindakan tanggap Covid-19.

Ahli epidemiologi, Profesor Datuk Dr Awang Bulgiba Awang Mahmud dari Universiti Malaya, mengatakan, hanya tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tampaknya menurun di Kuala Lumpur, Putrajaya, dan Negeri Sembilan.

Ini bisa jadi karena kebijakan baru isolasi rumah atau sistem pemantauan Covid-19 Assessment Center (CAC) virtual, alih-alih isolasi pasien di rumah sakit, dengan jumlah kategori tiga hingga lima pasien yang lebih sedikit.

Angka kasus harian terus meningkat. Negara itu mencatat rekor 23.564 kasus pada hari Jumat dan 101 kematian di Selangor. Enam puluh dari 233 kematian yang dilaporkan secara nasional.

Australia

Diberitakan Al Jazeera, Minggu (22/8/2021), Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, lockdown tetap berlaku sampai setidaknya 70 persen populasi divaksinasi sepenuhnya.

Infeksi harian negara itu memecahkan rekor terbarunya. Ada 914 kasus baru pada Minggu dari varian Delta yang sangat menular, melampaui angka tertinggi sebelumnya 894 sehari sebelumnya.

Lockdown adalah elemen kunci dari strategi pemerintah federal untuk mengendalikan wabah hingga tingkat 70 persen tercapai, dengan perbatasan dibuka kembali secara bertahap ketika angkanya naik menjadi 80 persen.

Polisi menangkap ratusan orang pada hari Sabtu selama demonstrasi anti-lockdown di Sydney dan Melbourne, ibu kota dari dua negara bagian terpadat, New South Wales dan Victoria, yang berada di bawah penguncian ketat.

Meskipun gelombang ketiga infeksi dari varian Delta, jumlah Covid-19 Australia relatif rendah, dengan hanya di bawah 44.000 kasus dan 981 kematian.

Iran

Kementerian Kesehatan Iran telah melaporkan lebih dari 680 kematian akibat virus corona setiap hari untuk pertama kalinya, ketika pembatasan nasional untuk menahan penyebaran Covid-19 dicabut.

Mengutip The Guardian, Minggu (22/8/2021), kementerian menyebutkan, ada684 orang meninggal dalam 24 jam terakhir sehingga total kematian di negara itu mencapai 102.038.

Iran juga mencatat 36.419 infeksi baru, meningkatkan total sejak pandemi mulai menjadi 4.677.114 kasus.

Pejabat kesehatan Iran telah mengakui bahwa angka-angka kementerian mengecilkan jumlah korban sebenarnya. Iran jadi salah satu negara Timur Tengah dengan angka kasus terparah.

Pekan lalu, Iran memperketat pembatasan untuk menahan penyebaran Covid-19. Langkah-langkah pembatasan termasuk penutupan gedung-gedung pemerintah, bank dan toko-toko. Pemerintah telah melarang perjalanan domestik dengan mobil pribadi hingga 27 Agustus.

Sebelumnya, Iran telah menghindari penerapan lockdown penuh pada populasinya yang berjumlah 83 juta orang tersebut. Mereka lebih memilih menggunakan langkah-langkah larangan perjalanan sementara dan penutupan bisnis.

Sejak akhir Juni, negara itu telah mengalami gelombang kelima akibat infeksi yang sebagian besar disebabkan oleh sebaran varian Delta.

Iran mulai vaksinasi pada Februari 2021, tetapi upaya vaksinasi telah berkembang lebih lambat dari yang direncanakan pihak berwenang. Ini adalah buntut sanksi AS yang mempersulit pengiriman uang ke luar negeri, sementara Iran tetap berusaha mengimpor vaksin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi