Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chris Messina, Penggagas Hashtag alias Tagar di Twitter

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Twitter merayakan Hashtag Day. Hashtag atau tagar pertama kali diusulkan seorang pengguna, Chris Messina pada 2007.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Chris Messina jadi orang yang dianggap sebagai penggagas menghimpun topik-topik terpopuler di media sosial melalui hashtag atau tanda pagar (tagar).

Di awal kemunculannya, belum ada satu pun media sosial media sosial yang memanfaatkan penggunaan tagar.

Sampai akhirnya, Chris Messina mengusulkan penggunaan tagar untuk menghimpun pengguna secara berkelompok dengan memakai tanda hash atau pound yang dilambangkan dengan "#" pada 2007.

Siapakah Chris Messina dan pengaruh apa yang dia bawa pada perkembangan media sosial?

Baca juga: Twitter Rayakan Hari Tagar atau Hashtag Day, Ini Sejarahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desainer produk

Chris Messina adalah seorang desainer produk teknologi yang menjalankan perusahaan konsultan internet miliknya sendiri.

Melansir CNBC, 30 April 2018, saat usia Twitter masih satu tahun, tepatnya pada tahun 2007, Messina dan teman-temannya di Silicon Valley merupakan pengguna aktif Twitter.

Dari banyaknya twit yang mereka unggah, Messina merasa twit terlalu tidak teratur dan tak berujung. Ini membuatnya hampir mustahil untuk mengelompokkan twit untuk topik tertentu.

Keresahan Messina terkait efektivitas topik twit di Twitter tidak datang begitu saja. Ia adalah orang yang sehari-hari akrab dengan internet dan media sosial.

Pada tahun 2004, pria asal New Hampshire ini membantu mengorganisir gerakan akar rumput yang mendorong Mozilla Firefox mendapat 100 juta unduhan pertama.

Pada tahun berikutnya, ia mengorganisir BarCamp pertama dan kemudian mempopulerkan model acara unconference ke lebih dari 350 kota di seluruh dunia.

Berlanjut pada 2006, Messina bersama beberapa teman membuka coworking space pertama di dunia sehingga memunculkan gerakan global. Coworking space pun kini menjadi salah satu alternatif bagi pekerja lepas untuk mendapatkan ruang kerja yang nyaman.

Tahun berikutnya, tepatnya pada 23 Agustus 2007, Messina mengemukakan ide penggunaan tagar di media sosial.

Ide ini mengubah lanskap media sosial sepanjang dekade, dengan menyediakan sarana untuk menggembleng gerakan sosial populer.

Ide yang sempat ditolak

Siapa sangka, ternyata perusahaan Twitter pernah menolak ide yang dikemukakan oleh Messina ini.

Sebelumnya, penggunaan simbol hash atau pound telah digunakan dalam berbagai cara di web. Akan tetapi, Messina yang mengusulkan pertama kali untuk menggunakan tagar sebagai penghimpin topik-topik penting tertentu di media sosial.

Melansir Buffer, 24 September 2013, pada awal kehadiran Twitter, banyak orang ingin melihat semacam fitur grup. Contohnya, untuk menghimpun diskusi tentang topik atau pengelompokan tertentu.

Ide ini muncul ketika dia melihat orang-orang mengunggah twit tentang gempa bumi di Bay Area. Messina pun mulai mencari cara yang lebih baik untuk mengoordinasikan komunikasi ini melalui Twitter.

Setelah memikirkan bagaimana tagar bisa bekerja di Twitter, Messina menulis ide itu di blognya. Ia menguraikan beberapa fitur hashtag yang kita kenal baik hari ini.

Saat ada topik tertentu, dengan memakai satu tagar, kata Messina, semua pengguna bisa menyumbangkan twit tentang topik tersebut dapat membantu pengguna Twitter lain untuk mengikutinya. Topiknya bisa tentang kasus, pertandingan olahraga, pemilu, dan sebagainya.

Terlepas dari siapa yang kita follow di Twitter, pengguna bisa mengetahui kasus terkini dengan memantau tagar tersebut.

Di masa sekarang, kita bisa menerima penggunaan tagar hampir di semua media sosial sebagai bagian normal dari internet. Namun, pada awalnya tidak semua orang tertarik untuk menggunakan tagar.

Pada saat itu, menempatkan tagar di depan kata atau frasa dalam posting Twitter tidak secara otomatis membuat twit kita terhubung dengan topik populer apa pun.

Jadi, Messina menulis proposal 2.000 kata untuk ide tagarnya dan dia membawanya ke kantor pusat Twitter di San Francisco.

Meskipun Twitter telah dikenal sebagai platform yang memungkinkan penggunanya membuat fitur, tim awalnya Twitter tidak tertarik dengan ide Messina.

Messina mengatakan, tim Twitter yang menerimanya hari itu mungkin sibuk, sehingga setengah mendengarkan ide dan proposalnya.

Salah satu pendiri Twiter, Evan Williams, memberi tahu Messina bahwa tagar terlalu "kutu buku" untuk menjadi arus utama. Sehingga Messina diberi kesempatan untuk mengampanyekan idenya sendiri dan mendorong pengguna lain untuk menggunakannya.

Pendiri Twitter itu berjanji bahwa perusahaannya hanya bisa menulis algoritma untuk memecahkan masalah pemilahan topik diskusi.

Twitter menyetujui penggunaan tagar

Ternyata, penggunaan tagar dari ide Messina cukup efektif. Mengutip Demandzen, 15 Desember 2016, dua tahun setelah proposal Messina ditolak, Twitter secara resmi menggunakan tagar pada 2009.

Tagar di Twitter berfungsi untuk membantu pencarian dan tag pada topik tertentu. Pengguna bisa terhubung satu dengan yang lainnya pada topik tertentu.

Pada tahun yang sama, Twitter memperkenalkan topik tren atau trending topic mereka.

Trending topic ini akan memantau tagar dan frasa populer, sehingga pengguna tahu percakapan macam apa yang paling populer di Twitter saat ini.

Tagar mengubah permainan dan memengaruhi bagaimana Twitter digunakan. Tak lama, penggunaan tagar ini dipakai oleh platform media sosial lainnya.

Melansir CNBC, 30 April 2018, Instagram yang diluncurkan pada 2010 mengikuti jejak Twitter dengan menggunakan tagar sebagai penghubung para penggunanya. Sementara, raksasa media sosial Facebook baru mengadopsinya sedikit terlambat, yaitu pada tahun 2013.

Tagar di masa kini

Mengutip laman resmi Twitter, tagar memiliki beberapa manfaat di media sosial, meliputi:

  • Orang-orang menggunakan simbol tagar (#) sebelum kata kunci atau frasa yang relevan di twit mereka untuk mengkategorikan twit tersebut dan membantu mereka tampil lebih mudah di pencarian Twitter.
  • Mengeklik atau mengetuk kata yang diberi tagar di pesan mana pun akan menunjukkan twit lain yang menyertakan tagar tersebut.
  • Tagar dapat dimasukkan di mana saja dalam twit.
  • Kata-kata tagar yang menjadi sangat populer seringkali menjadi trending topic.

Perusahaan juga mengembangkan tagar sebagai sarana mempromosikan produk atau layanan tertentu.

Sejauh ini, tidak ada aturan atau pedoman terkait penggunaan tagar. Saat kita menambahkan simbol tagar sebelum mengetik sebuah kata, tagar itu juga bisa dibuat oleh siapa pun dapat memanfaatkannya. Akan tetapi, banyak orang menggunakan tagar untuk bersenang-senang atau berpendapat.

Selama bertahun-tahun Messina terus bekerja membangun komunitas online melalui proyek-proyeknya, seperti BarCamp dan Citizen Agency, sebuah konsultan internet yang ia dirikan bersama koleganya.

Dia juga sempat bekerja untuk Google antara 2010-2013 sebagai desainer produk dan advokat untuk pengembang perangkat lunak.

Ia menghabiskan satu tahun bekerja dengan developer Uber sebelum mendirikan Molly, sebuah perusahaan rintisan internet yang mengelola informasi dari umpan media sosial.

Messina memutuskan untuk tidak mematenkan idenya. Ia tidak mendapat sepeser uang pun dari ide tagar yang berpengaruh besar pada perkembangan media sosial.

Sejauh kariernya di internet dan media sosial, Messina selalu ingin menemukan cara untuk menyatukan orang dengan teknologi.

"Jadi, saya sedang mengerjakan teknologi untuk melakukan itu. Dan tagar itu adalah hal paling sederhana dan paling bodoh yang akhirnya digunakan orang biasa," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi