Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 26 Agustus: 214 Juta Kasus Covid-19 | China Minta Laboratorium AS Diselidiki

Baca di App
Lihat Foto
Worldometers
Data kasus Covid-19 di dunia hingga 26 Agustus 2021.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Hingga Kamis (26/8/2021), berdasarkan data Worldometers, ada 214.669.534 kasus Covid-19 di dunia.

Angka ini menunjukkan bahwa kasus infeksi virus corona di berbagai negara masih terus bertambah.

Dari jumlah itu, sebanyak 4.474.991 orang meninggal dunia, dan 192.015.401 orang sembuh.

Berikut ini 10 negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia:

  1. Amerika Serikat: 39.144.594 kasus, 649.617 meninggal dunia, 30.674.250 sembuh
  2. India: 32.557.767 kasus, 436.396 meninggal dunia, 31.780.952 sembuh
  3. Brazil: 20.645.537 kasus, 576.645 meninggal, 19.577.135 sembuh
  4. Rusia: 6.804.910 kasus, 178.423 meninggal, 6.073.157 sembuh
  5. Perancis: 6.673.336 kasus, 113.665 meninggal, 6.120.304 sembuh
  6. Inggris: 6.590.747 kasus, 132.003 meninggal, 5.197.140 sembuh
  7. Turki: 6.273.681 kasus, 55.212 meninggal, 5.756.406 sembuh
  8. Argentina: 5.155.079 kasus, 110.966 meninggal, 4.833.260 sembuh
  9. Kolumbia: 4.897.150 kasus, 124.474 meninggal, 4.727.307 sembuh
  10. Spanyol : 4.815.205 kasus, 83.690 meninggal, 4.217.444 sembuh.

Baca juga: Bagaimana Virus Corona Memengaruhi Jantung? Berikut Penjelasan Ahli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selengkapnya, berikut ini sejumlah berita terbaru seputar virus corona yakni sebagai berikut:

China

China mengkritik AS atas laporannya soal asal muasal Covid-19 sebagai “politisasi”. China meminta agar laboratorium AS juga diselidiki.

Permintaan tersebut muncul ketika intelijen AS akan merilis penyelidikan soal virus.

“Mengkambinghitamkan China tak dapat menutupi AS,” ujar Fu Cong, Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Senjata Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip dari Reuters.

China menyebutkan, kebocoran laboratoriumnya sangat kecil kemungkinannya dan menilai bahwa virus justru keluar dari Pangkalan Fort Detrick Angkatan Darat AS di Maryland pada 2019.

"Wajar jika AS bersikeras bahwa ini adalah hipotesis yang valid, mereka harus melakukan giliran mereka dan mengundang penyelidikan ke laboratorium mereka," kata Fu.

Pada Rabu (25/8/2021), kedutaan Besar China di Washington juga mengunggah seruan untuk penyelidikan Organisasi Kesehatan Dunia di Fort Detrick dan di University of North Carolina ke situs webnya. 

Jepang

Jepang menarik 1,63 juta dosis vaksin Covid-19 dari Moderna Inc karena dugaan terkontaminasi.

Hal tersebut disampaikan Kementerian Kesehatan Jepang pada Kamis (26/8/2021).

Penarikan dilakukan setelah Pusat Vaksinasi melaporkan adanya botol vaksin yang di dalamnya ditemukan adanya benda asing.

Meski demikian, Jepang akan berupaya meminimalkan dampak penarikan pada upaya vaksinasi bagi masyarakat Jepang.

Mengutip Reuters, Kamis (26/8/2021), dengan adanya insiden ini, Takeda Pharmaceutical yang mendistribusikan vaksin Moderna di Jepang serta pihak Moderna belum memberikan konfirmasinya.

Amerika Serikat

Pfizer saat ini tengah mengurus pengajuan persetujuan agar vaksin produksinya dapat digunakan sebagai booster atau penyuntikan ketiga bagi warga Amerika Serikat.

Pada Rabu (25/8/2021), Pfizer mengklaim, booster bisa meningkatkan lebih dari tiga kali lipat antibodi terhadap virus corona.

Pfizer mengajukan agar vaksin digunakan sebagai booster bagi orang berusia 16 tahun ke atas.

Adapun Pemerintah AS, saat ini memang tengah bersiap-siap untuk meluncurkan vaksin dosis ketiga dari Pfizer dan Moderna mulai pertengahan September jika Food and Drug AS maupun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyetujui bahwa booster diperlukan.

Thailand

Para peneliti di Thailand saat ini tengah mengembangkan mesin yang akan membantu penyuntikan dosis vaksin Covid-19.

Mesin yang diciptakan tersebut menggunakan lengan robot yang dilengkapi sistem yang disebut AutoVacc.

Lengan robot tersebut bisa mengambil 12 dosis vaksin AstraZeneca dalam waktu 4 menit dari dalam botol.

Lengan robot tersebut telah digunakan di Pusat Vaksinasi Chulalongkorn sejak Senin dan dapat mengambil vaksin dengan cara yang akurat.

Alat ini diharapkan bisa membantu para tenaga medis bekerja lebih efisien. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi