Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Ledakan Bom Kabul Afghanistan yang Tewaskan 90 Warga dan 13 Tentara AS

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/WALI SABAWOON
Asap mengepul dari ledakan bom di luar bandara di Kabul, Afghanistan, Kamis (26/8/2021). Dua pelaku bom bunuh diri dan pria bersenjata menargetkan massa yang berkumpul di dekat bandara Kabul.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Kepanikan melanda ibu kota Kabul, Afghanistan, setelah dua serangan bom terjadi di luar Bandara Internasional Hamid Karzai, Kamis (26/8/2021).

Melansir Al Jazeera, Jumat (27/8/2021) ledakan bom yang disusul oleh tembakan senjata api itu menewaskan puluhan warga Afghanistan dan belasan prajurit Amerika Serikat.

Pemerintah AS sebelumnya menyebutkan, ada sekitar 60 warga Afghanistan dan 13 prajurit AS tewas dalam serangan tersebut.

Namun berdasarkan update terbaru, korban tewas telah mencapai 90 warga sipil dengan 150 lainnya terluka.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan ini disampaikan seorang pejabat Afghanistan sebagaimana dilansir CBS, dikutip dari Kompas.com, Kamis (26/8/2021).

Presiden AS Joe Biden pun mengutuk serangan tersebut dan bersumpah akan memburu pelakunya.

"Kami akan memburu kalian dan membuat kalian membayar apa yang sudah kalian lakukan. Saya akan melindungi kepentingan orang-orang kita dengan segala upaya," kata Biden.

Belakangan, pemerintah AS mengonfirmasi bahwa serangan itu dilancarkan oleh Islamic State Khorasan Province (ISKP) atau ISIS-K, kelompok terafiliasi ISIS yang berada di Afghanistan.

Juru Bicara Pentagon (Kementerian Pertahanan AS) John Kirby mengatakan, salah satu ledakan terjadi di Abbey Gate Bandara Internasional Hamid Karzai, sedangkan ledakan lainnya terjadi di dekat Hotel Baron.

Salah satu ledakan bom itu diduga kuat berasal dari serangan bom bunuh diri.

Baca juga: Indonesia Kecam Bom Kabul Afghanistan yang Tewaskan 60 Warga Sipil dan 13 Tentara AS

Kronologi

Diberitakan Kompas.com, Jumat (27/8/2021), ledakan bom pertama terjadi pada Kamis (26/8/2021) sekitar pukul 18.00 waktu setempat di dekat Hotel Baron, yang berada di dekat perimeter Bandara Internasional Hamid Karzai.

Hotel Baron digunakan oleh pemerintah Inggris untuk mengatur proses evakuasi warga Afghanistan yang ingin pergi ke Inggris.

Ledakan di dekat Hotel Baron itu diikuti oleh rentetan suara tembakan senjata api.

Sementara itu, bom kedua meledak tak berselang lama dari ledakan bom pertama, dan terjadi di dekat Abbey Gate, salah satu pintu masuk utama Bandara Internasional Hamid Karzai.

Menurut sejumlah laporan, ledakan kedua itu terjadi di dekat saluran pembuangan, di mana banyak warga Afghanistan sedang menunggu proses untuk bisa keluar dari negara itu.

Setelah dua ledakan bom dalam waktu berdekatan itu, penduduk Afghanistan kembali dikejutkan oleh suara ledakan ketiga sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Akan tetapi, seorang juru bicara Taliban mengonfirmasi bahwa ledakan ketiga itu berasal dari militer AS yang menghancurkan amunisi.

Rob McBride dari Al Jazeera yang melaporkan dari Kabul mengatakan, ledakan ketiga itu terdengar seperti "dentuman yang sangat keras, dan berasal dari ledakan yang sangat besar".

Baca juga: Emosional dan Hampir Menangis, Biden Ancam Pelaku Bom Kabul Afghanistan

Bersiap untuk serangan lanjutan

Melansir Reuters, Jumat (27/8/2021), pasukan AS di Kabul kini bersiap menghadapi lebih banyak serangan dari ISIS.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah personel AS yang tewas kemungkinan akan meningkat lebih tinggi lagi.

Selain 13 orang yang tewas, 18 pasukan AS terluka dan sedang dalam proses dievakuasi dengan C-17 dengan unit bedah.

Serangan itu menandai korban militer AS pertama di Afghanistan sejak Februari 2020 dan merupakan insiden paling mematikan bagi pasukan AS di negara itu dalam satu dekade.

Dalam sebuah pernyataan, ISIS mengaku bertanggung jawab dan mengatakan salah satu pembom bunuh diri mereka telah menargetkan "penerjemah dan kolaborator tentara AS".

Jenderal Korps Marinir Frank McKenzie, kepala Komando Pusat militer AS, mengatakan dalam jumpa pers bahwa ledakan itu diikuti dengan baku tembak.

McKenzie mengatakan serangan itu menunjukkan bahwa ancaman dari ISIS masih ada.

"Kami percaya itu adalah keinginan mereka untuk melanjutkan serangan ini dan kami memperkirakan bahwa serangan itu berlanjut, dan kami melakukan segala yang kami bisa untuk bersiap," kata McKenzie.

McKenzie menambahkan bahwa potensi serangan berikutnya dapat berasal dari roket yang ditembakkan ke bandara atau bom mobil yang menerjang kerumunan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi