Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Masinis Dilempar Batu hingga Terluka saat Berdinas, Begini Ceritanya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/DANDY BAYU BRAMASTA
Lokomotif CC 206 1368 melintas di petak Stasiun Ceper-Delanggu, Rabu (25/8/2021).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Sebuah video mengisahkan seorang masinis yang terluka di kepala akibat dilempar batu saat bertugas, viral di media sosial.

Video itu diunggah sendiri oleh sang masinis, Joni Iskandar di akun Instagramnya, @jhonnyiskandar_27 pada Jumat (27/8/2021).

Dalam video yang dilihat Kompas.com, kepala Joni bercucuran darah diduga akibat terkena batu yang dilempar orang tak dikenal.

"Tolong jangan nganggu kami, kami hanya lewat untuk mengantarkan penumpang dan barang. Kami bukan orang jahat tapi kami untuk kalian," tulis Joni dalam unggahannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Sabtu (28/8/2021), unggahan video tersebut telah disukai 696 kali dan mayoritas warganet menuliskan komentar berisi harapan agar Joni segera pulih.

Baca juga: Viral, Video Railfans Berdiri di Tengah Rel demi Rekam Momen Kereta Melintas, Begini Kata PT KAI

Lantas, bagaimana kejadiannya?

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Gratis dari KAI di 18 Stasiun, Ini Lokasi dan Syaratnya

Kronologi dan pengakuan masinis

Saat dikonfirmasi, Joni membenarkan bahwa dirinya yang menjadi korban pelemparan batu tersebut.

Ia pun menjelaskan bagaimana awal mula kejadian itu terjadi.

"Posisi lagi menjalankan kereta, tidak lama ada pelemparan dan mengenai kepala," ujar Joni, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/8/2021).

Terpisah, Menager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti mengatakan, aksi pelemparan batu itu terjadi di KM 425+8 petak jalan Lahat-Sukacinta, Kamis (26/8/2021).

Ia melanjutkan, Joni Iskandar saat itu tengah berdinas sebagai masinis di lokomotif CC 201 8341 kereta api nomor 3770.

Saat melintas di petak jalan tersebut, kereta api 3770 dilempari batu oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Joni lah yang menjadi korban dari pelemparan itu.

Menurut Aida, Joni menderita luka cukup serius pada bagian dahi dan pelipis sebelah kanan akibat terhantam batu dan tertancap pecahan kaca.

Baca juga: Video Viral Toilet di Kereta Tanpa Tadah, Air dan Kotoran Langsung Turun ke Rel, Apakah di Indonesia?

Tindakan yang berbahaya

"KA 3770 merupakan KA kosongan yang mengangkut BBM, sempat BLB (Berhenti Luar Biasa) di KM 425 +8 petak jalan Lahat-Sukacinta untuk menurunkan Joni agar mendapat perawatan di rumah sakit terdekat," ujar Aida kepada Kompas.com, Sabtu (28/8/2021).

Aida mengatakan, pihaknya menyayangkan kejadian ini. Dia menyebut pelemparan batu ke kereta api sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal.

"Bayangkan kalau yang terkena lemparan batu tersebut merupakan salah satu keluarga kita atau akibat lemparan batu menyebabkan luka parah di area sekitar mata yang berujung kebutaan, tentunya sangat fatal," ujarnya.

Lebih lanjut Aida menambahkan, saat ini tim pengamanan KAI sedang berusaha mencari pelaku pelemparan ini, dan bila tertangkap akan diserahkan ke pihak berwajib.

Ia juga menghimbau agar masyarakat yang berada di sekitar rel kereta untuk ikut menjaga keselamatan perjalanan kereta api.

"Sosialisasi bahaya pelemparan juga kerap kami lakukan terutama pada remaja dan anak-anak di sekitar jalur rel, karena tindakan tersebut sangat membahayakan perjalanan kereta api," tandasnya.

Baca juga: Syarat Naik Kereta Api Terbaru, Berlaku Mulai 13 Agustus 2021

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi